Konten Media Partner

Melihat Tradisi Makan Saprahan di Sanggau dengan Menu 'Pekasam'

24 Juli 2023 17:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Makan saprahan tradisi masyarakat Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Foto: Dok. Disporapar Kalbar
zoom-in-whitePerbesar
Makan saprahan tradisi masyarakat Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Foto: Dok. Disporapar Kalbar
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Jalan-jalan ke Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, ada sebuah cagar budaya yang wajib kamu singgah, yakni Keraton Pakunegara Kesultanan Tayan, terletak di Desa Pedalaman, Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.
ADVERTISEMENT
Wisatawan di sana dapat menikmati destinasi wisata budaya, yang menarik dari sini adalah destinasi kulinernya yakni makan besaprah dengan menu ikan sungai yang difermentasikan.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari mengatakan, terdapat paket wisata budaya jika wisatawan datang ke sana. Salah satunya adalah kuliner makan besaprah dengan makanan khas ikan sungai.
“Di sana saprahannya itu ada ciri khasnya, ada ikan sungai sungai yang difermentasikan, itu jadi ciri khas kalau ada kunjungan ke istana, itu enak sekali,” jelas Windy, Sabtu, 22 Juli 2023.
Kadis Disporapar Kalbar Windy Prihastari melihat ekonomi kreatif masyarakat Sanggau. Foto: Dok. Disporapar
Ketika datang ke keraton tersebut pun, wisatawan akan disambut dengan persembahan kesenian budaya, ada juga ekonomi kreatif yang dibuat oleh masyarakat lokal seperti tenun, hingga makanan olahan setempat,
ADVERTISEMENT
“Di sana budayanya melayu keraton. Di sana ada persembahan kesenian budaya terus ada beberapa tenun tapi di sana tenunnya adalah tenun gambar bukan tenun ikat, ini juga mereka jual,” kata Windy.
Dalam kunjungannya ini, Windy juga melakukan sosialisasi terkait desa wisata di cagar budaya tersebut. Keraton ini berada di tepi Sungai Kapuas yang menghadap ke arah sungai atau menghadap selatan, dengan jarak keraton dari sungai sekitar 57 meter.
Keraton ini memiliki bangunan dengan tipe panggung dua lantai berbahan kayu ulin. Secara horizontal terbagi menjadi lima bagian, atau ruang yakni serambi, balairung, ruang sidang, ruang singgasana dan dapur