news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mencicipi Menu Angkringan 'Sutomo' di Pontianak untuk Makan Malam

Konten Media Partner
3 September 2020 17:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Angkringan dan ayam bakar 'Sutomo' di Pontianak. Foto: Lydia Salsabilla/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Angkringan dan ayam bakar 'Sutomo' di Pontianak. Foto: Lydia Salsabilla/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Angkringan adalah warung makan sederhana dengan harga terbilang murah. Biasanya, warung makan menggunakan gerobak dorong ini banyak dijumpai di Solo atau Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Namun, kini angkringan juga mudah ditemukan di Pontianak. Menu-menu yang disajikan pun disesuaikan dengan cita rasa lokal di angkringan dan ayam bakar 'Sutomo'. Tempat ini berlokasi di belakang Rumah Radakng, Jalan Dr Sutomo Pontianak.
Seperti angkringan pada umumnya, tempat ini tetap mempertahankan khas yang sederhana, yaitu menggunakan gerobak kayu ditambah tenda.
Di tempat ini juga tersedia sate. Selain itu menu lainnya seperti tempe bacem, tahu bacem, sosis, bakso goreng, sate telur puyuh, ati ampela, ceker ayam, usus ayam yang dijual Rp 2 hingga Rp 3 ribu per tusuk.
Menu makanan ala angkringan 'Sutomo' di Pontianak. Foto: Lydia Salsabilla/Hi!Pontianak
Selain menyediakan berbagai macam varian menu sate-satean. Di sini juga terdapat nasi goreng dan ayam bakar yang dapat mengenyangkan perutmu. Harganya pun cukup terjangkau mulai dari Rp 15 hingga 18 ribu.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk nasinya juga bermacam ragam pula. Ada 4 macam varian nasi yang ditawarkan, di antaranya nasi teri, nasi usus, nasi tempe, nasi uduk dan nasi mercon. Harganya Rp 4 ribu per bungkus.
Berada di pinggir jalan, menyantap angkringan di sini akan membawa pengunjung seperti berada di Yogyakarta. Angkringan ini dibuka mulai pukul 18.00 WIB hingga 02.00 WIB.
Salah satu pelanggan mengambil menu makanan yang tersedia di angkringan 'Sutomo' Pontianak. Foto: Lydia Salsabilla/Hi!Pontianak
Menu makanan ala angkringan 'Sutomo' di Pontianak. Foto: Lydia Salsabilla/Hi!Pontianak