Menurut Psikolog, Ini Usia Ideal Anak Mulai Sekolah

Konten Media Partner
18 Juni 2019 17:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ilustrasi anak-anak PAUD (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
Hi!Pontianak - Memaksakan anak untuk belajar dan dititipkan ke sekolah sebelum cukup umur, ternyata bisa berdampak pada perkembangan psikologis anak. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Patricia Elfira Vinny, M.Psi, psikolog anak yang bekerja di RSJD Sui Bqngkong dan klinik tumbuh kembang anak, Pelangi Kasih Pontianak.
ADVERTISEMENT
Dirinya mengatakan, usia ideal anak untuk masuk sekolah, mulai dari jenjang Paud saat memasuki umur 4 tahun, jenjang TK berumur 5 tahun dan pada umur 6 tahun anak siap memasuki Sekolah Dasar. Jika lebih atau kurang dari angka ideal tersebut, dampaknya akan membuat anak menjadi jenuh dan kurangnya motivasi diri untuk naik ke jenjang berikutnya.
Ilustrasi PAUD. (Foto: Thinkstock)
Namun jika anak meminta dan memaksakan diri untuk sekolah saat usianya yang belum cukup, orangtua perlu berinovasi untuk menciptakan suasana dirumah layaknya sekolah, dan diberikan pelajaran melalui permainan yang mendidik dan menyenangkan.
"Orangtua juga dapat menjadi teman sekaligus guru bagi anak di rumah. Namun jika orangtua tidak memiliki waktu yang memadai, anak dapat dititipkan ke daycare yang memiliki konsep perawatan, juga edukasi khusus anak anak usia dini," kata Patricia, saat diwawancarai Hi!Pontianak.
ADVERTISEMENT
Anak beraktivitas di daycare. (Foto: Thinkstock)
Beberapa hal kecil yang harus diperhatikan pada perkembangan anak ternyata sangatlah penting. Misalkan, saat usia anak sudah cukup untuk lanjut ke jenjang Sekolah Dasar, namun kemampuan dan perkembangan yang dimilikinya masih sangat lamban. Maka orangtua harus mengambil langkah yang tepat, seperti mengulang jenjang TK agar anak tidak mengalami masalah saat di bangku sekolah. Hal ini tentunya berdampak pada psikologis anak.
Lalu jika orangtua mendapati anak tidak mau atau malas untuk belajar, orangtua harus mengambil sikap, misalkan dengan memberikan didikan kreatif saat di rumah. "Ya, orangtua memang harus mempunyai cara yang kreatif agar anak tidak malas dan menyenangi apapun yg diberikan orangtua. Kalau orangtua fokus, biasanya anak juga akan fokus pada apa yg dilakukan orangtua," kata Patricia. (Hp8)
ADVERTISEMENT