Konten Media Partner

Pekerja Asal Sumut Tewas Gantung Diri di Mempawah, Diduga Alami Depresi

3 Mei 2025 11:01 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mayat. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mayat. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Warga Desa Sungai Limau, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, dihebohkan dengan ditemukannya seorang pria dalam kondisi gantung diri pada Jumat malam, 2 Mei 2025.
ADVERTISEMENT
Pria tersebut diketahui berinisial RI (27) asal Desa Sei Kamah Baru Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Ia merupakan buruh harian di proyek SGAR di Desa Bukit Batu Kecamatan Sui Kunyit, Kabupaten Mempawah.
Pada hari sebelumnya, Kamis, 1 Mei 2025, sekitar pukul 24.00 WIB, korban mendatangi rumah saksi Muchlizar (28) yang merupakan temannya selama bekerja di daerah Kecamatan Sungai Kunyit dengan maksud untuk menumpang tidur.
"Sebelum tidur korban sempat bercerita kepada saksi terkait keinginannya untuk pulang kampung, namun tidak memiliki uang. Korban juga berkeluh kesah kepada saksi mengenai dirinya yang setahun bekerja di perusahaan, uang gaji hanya habis untuk bayar kontrakan dan makan minum sehari-hari," ungkap Kapolsek Sungai Kunyit, IPDA Bagas Wira Putra Prabu.
ADVERTISEMENT
"Sehingga biaya untuk pulang kampung tidak ada. Bahkan korban sudah menghubungi orang tua, namun belum ada kiriman uang dari orang tua. Korban mengatakan bahwa dirinya malu merasa tidak berguna, sampailah tertidur," tambahnya.
Lanjut Bagas, keesokan harinya pada Jumat, 2 Mei 2025, pukul 05.00 WIB saksi berpamitan kepada korban untuk berangkat kerja ke Pontianak mengantar barang besi rongsokan bersama rekan kerjanya. Sementara korban tinggal sendiri di rumah saksi.
"Pukul 20.00 WIB, tetangga saksi menghubungi saksi melalui via telepon menyampaikan bahwa rumah dalam keadaan gelap lampu tidak hidup, lalu saksi mengatakan bahwa di dalam rumah ada temannya yang menginap," lanjutnya.
Setibanya di rumah pukul 20.30 WIB, saksi lalu masuk melalui pintu depan dan segera menghidupkan lampu teras dan ruang tengah sambil memanggil-manggil korban namun tidak ada jawaban.
ADVERTISEMENT
"Kemudian saksi masuk ke ruang dapur tengah melihat lampu hidup dan lampu dapur belakang juga hidup dengan posisi pintu sekat antara ruang dapur tengah dan dapur belakang sedikit terbuka. Kemudian dari celah pintu tersebut saksi terkejut melihat korban dalam posisi tergantung di ruang dapur belakang," ujar Bagas.
Selanjutnya saksi melaporkan temuannya kepada tetangga, Ketua Rt hingga ke petugas piket Polsek Sungai Kunyit. Kemudian Personel Polsek Sungai Kunyit bersama Unit Identifikasi Sat Reskrim Polres Mempawah langsung menuju lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara.

Diduga Alami Depresi

Berdasarkan hasil visum dari pihak RSUD dr. Rubini Mempawah, diduga korban sudah meninggal 5 jam saat ditemukan. Terjadi pendarahan di pori-pori kaki dikarenakan pembuluh darah pecah. Kemudian di leher korban ditemukan bekas jeratan tali potongan kabel listrik dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
ADVERTISEMENT
"Berdasarkan hasil visum dapat diambil kesimpulan sementara bahwa korban meninggal dunia karena diakibatkan bunuh diri dengan cara menggantungkan dirinya dan tidak menemukan adanya unsur kekerasan di tubuh korban," ungkap Bagas.
Korban memilih mengakhiri hidupnya karena diduga merasa malu dan depresi dengan kondisi perekonomiannya. "Korban merantau dari Sumatera Utara Ke Kalimantan Barat sudah setahun bekerja dan tidak ada hasilnya, sehingga merasa malu dan depresi karena keadaan faktor ekonomi," jelas Bagas.
Bagas mengatakan, keluarga korban di Kabupaten Asahan, Sumatra Utara, menolak untuk dilakukan autopsi. Selanjutnya pemakaman korban akan dilakukan di wilayah Sungai Kunyit.
"Keluarga korban memberi kuasa kepada Erlina untuk menandatangani surat penolakan autopsi serta mengurus segala sesuatunya terkait prosesi pemakaman untuk dilakukan di Sungai Kunyit," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
------------------------------------------------------
Anda bisa mencari bantuan jika mengetahui ada sahabat atau kerabat, termasuk diri anda sendiri, yang memiliki kecenderungan bunuh diri.
Informasi terkait depresi dan isu kesehatan mental bisa diperoleh dengan menghubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas dan Rumah Sakit terdekat, atau mengontak sejumlah komunitas untuk mendapat pendampingan seperti LSM Jangan Bunuh Diri via email janganbunuhdiri@yahoo.com dan saluran telepon (021) 9696 9293, dan Yayasan Pulih di (021) 78842580.