Sebelum Ditemukan Tewas di Pontianak, Korban Sempat Minta Racun ke Tetangga

Konten Media Partner
30 Maret 2023 16:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim Inafis Polresta Pontianak dan personel Polsek Barat melakukan olah TKP dan mengevakuasi jenazah korban bunuh diri. Foto: Dok Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Tim Inafis Polresta Pontianak dan personel Polsek Barat melakukan olah TKP dan mengevakuasi jenazah korban bunuh diri. Foto: Dok Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Pontianak Barat nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri, di depan pintu kamar, Kamis, 30 Maret 2023.
ADVERTISEMENT
Sebelum gantung diri, ibu rumah tangga ini sempat meminta racun untuk bunuh diri kepada tetangganya, yang saat itu sedang menanam bunga.
Kapolsek Pontianak Barat, AKP Jatmiko mengatakan, dari penyelidikan dan informasi di sekitar rumah korban, bahwa korban sudah lama mengidap gangguan jiwa. Pihaknya juga menemukan obat gangguan jiwa, yang masih banyak di dalam kamar korban.
Menurut keterangan tetangga korban, sekitar pukul 07.00 WIB, ketika ia menanam bunga di depan rumahnya, korban sempat mendatanginya. "Sebelum ditemukan tewas bunuh diri, korban sambil memegang tali tambang warna biru, menanyakan kepada tetangga korban, untuk meminta racun bunuh diri. Ketika itu saksi sedang menanam bunga. Saksi lalu menjawab tidak ada, dan menasehati korban untuk tidak melakukan bunuh diri. Saksi juga mengajak korban untuk membantunya dalam berkebun, namun korban masuk ke rumah,” ungkap Jatmiko.
ADVERTISEMENT
Sampai pukul 08.30 WIB, korban tidak muncul keluar rumah. Saksi Fatimah merasa curiga, dan masuk ke rumah korban, untuk mengecek keadaan. Setelah membuka pintu rumah korban, saksi melihat posisi korban sudah dalam keadaan tergantung dengan tali di leher di pintu kamar menggunakan tali tambang warna biru yang dibawa korban.
Jatmiko menambahkan, tim Inafis Polresta Pontianak beserta personel Polsek Pontianak Barat telah melakukan olah TKP di rumah korban. “Keluarga dan anak korban menerima atas musibah yang menimpa orang tuanya, dan menolak untuk dilakukan otopsi,” tukasnya.