6 Cara agar Tidak Kena Pelanggaran TikTok, Patuhi Aturan Ini

Ilustrasi cara agar tidak kena pelanggaran TikTok. Foto: unsplash.com.

Cara agar tidak kena pelanggaran TikTok perlu dipahami kreator konten. Tujuannya agar konten dan akun yang dipakai tak diblokir dari sistem.

TikTok adalah platform media sosial yang dipakai untuk menyebarkan konten informasi atau promosi untuk kebutuhan bisnis. Hal ini juga didukung jumlah penggunanya. Menurut laporan Statista, pengguna TikTok di Indonesia per Juli 2023 mencapai 99,7 juta.

Besarnya jumlah tersebut mendasari TikTok menerapkan regulasi yang perlu dipahami pengguna. Regulasi tersebut perlu dipatuhi setiap pengguna agar tidak terkena pelanggaran. Apa saja regulasi tersebut? Cek pemaparannya di bawah ini.

Sekilas tentang Pedoman Komunitas TikTok

Ilustrasi cara agar tidak kena pelanggaran TikTok. Foto: unsplash.com.

Cara agar tidak kena pelanggaran TikTok pada dasarnya hanya perlu mematuhi regulasi pedoman komunitas aplikasi tersebut. Menurut laman tiktok.com, pedoman komunitas diterapkan guna memastikan bahwa semua pengguna mengikuti aturan yang sama. Hal tersebut untuk memastikan bahwa platform tersebut bisa menjadi ruang yang aman dan menyenangkan bagi semua anggota.

Cara agar akun tidak kena pelanggaran TikTok ialah tak membagikan konten yang tak sesuai dengan pedoman media sosial yang dirilis pada September 2016 ini. Sebab, TikTok memiliki kebijakan ketat tentang konten apa saja yang tak boleh ditampilkan ke penggunanya.

Hal ini mencakup konten yang mengandung penindasan, narkoba, alkohol, atau segala bentuk konten seksual, dan lainnya. Pelanggaran berulang pada video tersebut dapat mengakibatkan akun TikTok yang dipakai pengguna bisa diblokir sistem.

Baca Juga: Kenapa Akun TikTok Tiba-tiba Hilang? Ini Penyebabnya

Cara agar Tidak Kena Pelanggaran TikTok

Ilustrasi cara agar tidak kena pelanggaran TikTok. Foto: Unsplash.com/Solen Feyissa

Menyadur laman support.tiktok.com, berikut cara agar tehindar dari pelanggaran TikTok yang perlu dipahami setiap kreator konten.

1. Sudah Memenuhi Usia Minimum

Untuk penggunaan konten pribadi, pengguna harus sudah memenuhi usia minimum, yakni di atas 13 tahun. Pengguna yang tak memenuhi usia minimum atau persyaratan lain sesuai ketentuan akan diblokir oleh sistem.

2. Tak Berbagi Konten Kekerasan

TikTok melarang keras penggunanya untuk berbagai konten kekerasan yang mengancam keselamatan publik seperti ancaman teroris, kekerasan, dan lainnya. Akun yang berbagi jenis konten ini akan diblokir secara permanen oleh sistem.

3. Tak Berbagi Konten Eksploitasi Seksual

Seluruh konten yang mempromosikan atau mendukung konten pelecehan seksual, adegan seks, pemerkosaan, atau penganiayaan termasuk dalam pelanggan berat yang menyebabkan pengguna diblokir permanen.

4. Tak Berbagi Konten Menyakiti Diri Sendiri

TikTok tak mengizinkan penggunanya untuk membagikan segala bentuk tindakan menyakiti diri sendiri, bunuh diri, hingga gangguan makan. Konten-konten ini membuat pengguna diblokir (banned) dari platform tersebut.

5. Tak Membagikan Konten Aktivitas Ilegal

Konten yang mempromosikan aktivitas ilegal dapat membuat pengguna terkena pelanggaran Tiktok. Hal ini mencakup unggahan seperti eksploitasi manusia, perdangan ilegal satwa liar, atau pelanggaran hukum dengan cara apa pun.

6. Tak Melanggar Kekayaan Intelektual

Pengguna diharapkan membuat konten yang orisinal. Apabila ingin membagikan ulang konten yang dibuat kreator lain, pengguna perlu meminta persetujuan kreator tersebut.

Alternatif lainnya, pengguna bisa memakai fitur Stitch apabila ingin menggunakan atau menambahkan konten dari pengguna lain. Fitur ini membuat konten yang dibagikan lebih asli.

Selain itu, membagikan video tanpa menggunakan kredit artinya melanggar hak kreator lain dan menyebabkan akun pengguna akan diblokir.

(IPT)