Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Proses Mengubah Teks Asli Menjadi Cipherteks Disebut Apa? Ini Jawabannya
7 Maret 2025 14:03 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari How To Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dalam dunia kriptografi, terdapat sebuah proses penting yang bertujuan untuk mengamankan informasi dengan mengubah teks asli menjadi bentuk yang tidak mudah dipahami. Bentuk teks yang telah diacak ini dikenal sebagai cipher teks.
ADVERTISEMENT
Cipher teks adalah hasil dari proses transformasi yang membuat informasi asli tidak dapat dibaca tanpa alat atau kunci khusus untuk mengembalikannya ke bentuk semula.
Lalu, proses mengubah teks asli menjadi cipherteks disebut apa? Untuk mengetahui jawabannya, simak informasi berikut ini yang akan menjelaskan lebih detail tentang konsep dan cara kerjanya.
Proses Mengubah Teks Asli Menjadi Cipherteks Disebut Apa?
Mengutip buku Keamanan Data dan Informasi karya Aldino Marga Pratama, proses mengubah teks asli (plaintext) menjadi teks terenkripsi (ciphertext) disebut enkripsi. Teknik tersebut menggunakan algoritma khusus untuk mengacak data, sehingga informasi asli tak bisa dibaca atau dipahami oleh pihak yang tidak berwenang.
Proses ini menjadi salah satu cara paling efektif untuk melindungi kerahasiaan dan keamanan data, terutama di era digital yang penuh dengan ancaman siber.
ADVERTISEMENT
Plaintext merujuk pada data atau pesan dalam bentuk aslinya yang belum dienkripsi. Sementara itu, ciphertext adalah hasil dari proses enkripsi, yaitu data yang sudah diacak dan tidak bisa dikenali tanpa kunci deskripsi yang tepat.
Enkripsi memastikan bahwa hanya orang atau sistem yang memiliki kunci tertentu yang dapat mengembalikan ciphertext ke bentuk plaintext semula. Tujuan utama enkripsi adalah menjaga kerahasiaan informasi, seperti pesan pribadi, data keuangan, atau dokumen penting, agar tidak jatuh ke tangan yang salah.
Selain itu, enkripsi juga membantu memastikan integritas data, yaitu bahwa informasi tidak diubah atau dirusak selama pengiriman. Dengan adanya enkripsi, keamanan data menjadi lebih terjamin, baik saat disimpan maupun dikirim melalui jaringan.
Dalam kehidupan sehari-hari, enkripsi digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti pengiriman pesan aman, transaksi daring, dan penyimpanan data di cloud. Tanpa enkripsi, informasi sensitif kita bisa dengan mudah dibaca, dicuri, atau disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
ADVERTISEMENT
Macam-macam Enkripsi yang Biasa Digunakan
Enkripsi adalah teknik penting dalam menjaga keamanan data. Ada dua jenis enkripsi yang paling umum digunakan, yaitu enkripsi simetris dan enkripsi asimetris.
Dirangkum dari buku Sistem Keamanan Komputer oleh Victor Benny Alexsius Pardosi, S.Kom., berikut penjelasan mengenai jenis-jenis jenis enkripsi.
1. Enkripsi Simetris
Enkripsi simetris menggunakan satu kunci yang sama untuk proses enkripsi dan dekripsi. Artinya, pengirim dan penerima data harus memiliki kunci yang sama agar informasi bisa dienkripsi dan didekripsi dengan benar.
Contoh algoritma enkripsi simetris adalah AES (Advanced Encryption Standard) dan DES (Data Encryption Standard). Kelebihan enkripsi simetris adalah kecepatannya yang tinggi, tetapi tantangannya adalah bagaimana membagikan kunci tersebut secara aman.
ADVERTISEMENT
2. Enkripsi Asimetris
Enkripsi asimetris menggunakan dua kunci yang berbeda, yaitu kunci publik (public key) dan kunci privat (private key). Kunci publik digunakan untuk mengenkripsi data, sedangkan kunci privat digunakan untuk mendekripsi.
Contoh algoritma enkripsi asimetris adalah RSA (Rivest-Shamir-Adleman) dan ECC (Elliptic Curve Cryptography). Kelebihan enkripsi asimetris adalah keamanannya yang lebih tinggi, terutama dalam pertukaran kunci, meskipun prosesnya lebih lambat dibandingkan enkripsi simetris.
Kedua jenis enkripsi ini melindungi data, tetapi tergantung pada kebutuhan dan situasi penggunaannya. Enkripsi simetris cocok untuk pengolahan data dalam jumlah besar, sementara enkripsi asimetris sering digunakan untuk mengamankan pertukaran kunci atau komunikasi digital.
(SAI)