Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Pseudocode yang Digunakan pada Penulisan Algoritma
31 Agustus 2021 17:07 WIB
·
waktu baca 5 menitDiperbarui 13 April 2023 12:37 WIB
Tulisan dari How To Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bagi yang sedang menempuh mata kuliah Logika dan Algoritma Pemrograman, Anda tentu akan mempelajari bahasa pemrograman algoritma. Salah satu materi yang dipelajari adalah pseudocode yang digunakan pada penulisan algoritma.
ADVERTISEMENT
Banyak orang yang bekerja di bidang pemrograman menggunakan bahasa algoritma. Hal itu dikarenakan pembuatan atau penulisan algoritma tidak bergantung pada bahasa pemrograman lainnya.
Alasan lainnya adalah notasi algoritma dapat diterjemahkan dalam banyak bahasa. Lalu, output yang dikeluarkan akan sama dan algoritmanya juga tetap sama.
Penyajian algoritma terbagi menjadi tiga jenis, yaitu struktur Bahasa Indonesia, pseudocode, dan flowchart. Namun, banyak pertanyaan dari para mahasiswa mengenai penulisan algoritma dengan pseudocode. Simak penjelasannya di bawah ini.
Apa Itu Pseudocode?
Secara bahasa, pseudocode merupakan gabungan kata dari kata "pseudo" yang artinya palsu, imitasi, menyerupai, atau mirip, dan kata "code" yang berarti sebuah kode pemrograman.
Dikutip dari Pengantar Coding Berbasis C/C++ oleh Asrul Huda, dkk., (2022: 12), pseudocode adalah cara penulisan algoritma komputer yang menyerupai bahasa pemrograman tingkat tinggi dengan bentuk terstruktur.
ADVERTISEMENT
Pseudocode yang di gunakan pada penulisan algoritma berupa sembarang bahasa asal terstruktur. Biasanya, pseudocode menggunakan bahasa yang mudah dipahami secara universal dan juga lebih ringkas daripada cara penulisan algoritma lainnya.
Pseudocode ditulis dengan berbasis pada bahasa pemrograman tertentu, misalnya Pascal, C, atau Python, sehingga lebih tepat digunakan untuk menggambarkan algoritma yang akan dikomunikasikan pada pemrogram.
Contoh Pseudocode pada Penulisan Algoritma
Pseudocode yang digunakan pada penulisan algoritma berupa sembarang bahasa, tapi harus terstruktur. Pseudocode adalah kode yang mirip dengan kode pemrograman sebenarnya.
Seperti yang telah disebutkan, pseudocode merupakan suatu kode yang digunakan untuk menulis sebuah algoritma pemrograman dengan bebas dan tidak terikat bahasa pemrograman tertentu.
Mengutip Diktat Pembelajaran Mata Kuliah Logika dan Algoritma Pemrograman STEKOM, penyajian algoritma dengan pseudocode menggunakan kode yang mirip dengan pemrograman. Kode ini lebih rinci daripada kode yang memakai struktur Inggris atau Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Konsep Dasar Algoritma dan Pemrograman dengan Bahasa Java oleh Evi Lestari Pratiwi (2020: 11-13), struktur penulisan pseudocode dibagi menjadi tiga bagian, yaitu judul, deklarasi, dan deskripsi. Berikut penjelasannya.
1. Judul atau Header
Bagian judul berisi judul algoritma. Biasanya diawali dengan kata "program", kemudian diikuti dengan nama algoritma.
Pada umumnya, nama algoritma hanya terdiri dari satu kata. Jika nama yang terkandung lebih dari satu kata, maka penulisan disatukan. Artinya, jika terdiri lebih dari dua kata, spasi ditiadakan.
2. Kamus atau Deklarasi
Bagian kamus atau deklarasi ini digunakan untuk mendefinisikan atau mendeklarasikan semua nama yang akan digunakan dalam proses algoritma.
Nama tersebut bisa berupa nama variabel, konstanta, nama tipe, nama prosedur, atau nama fungsi. Misalnya, di dalam pemrograman komputer terdapat beberapa variabel, seperti bilangan bulat, desimal, pecahan, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
3. Algoritma atau Deskripsi
Deskripsi merupakan bagian inti dari algoritma yang menjelaskan langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah. Langkah-langkah ini dituliskan dengan notasi algoritma tertentu.
Pada bagian ini, terdapat sekumpulan perintah algoritma, perintahnya pun bisa berupa runtutan, kondisional, ataupun perulangan. Misalnya, notasi "write" untuk memberi perintah berupa mencetak data dan notasi "read" untuk membaca data.
Contoh algoritma pseudocode dalam permasalahan menghitung rata-rata tiga buah data adalah sebagai berikut:
Contoh lainnya, di mana ada sebuah permasalahan untuk mencari luas persegi panjang. Jika panjang dan lebarnya sudah diketahui, algoritma dan pseudocode dapat ditulis dengan:
ADVERTISEMENT
Bentuk Penyajian Algoritma
Dikutip dari 10 Langkah Belajar Logika dan Algoritma. Menggunakan Bahasa C dan C++ di GNU/Linux oleh Ema Utami, dkk., (2010: 23), penyajian algoritma secara garis besar dapat dibagi dalam dua bentuk penyajian, yaitu tulisan dan gambar.
Algoritma yang disajikan dengan tulisan yaitu dengan struktur bahasa tertentu (misalnya bahasa Indonesia) dan pseudocode. Sementara, algoritma yang disajikan dengan gambar adalah flowchart.
Adapun penjelasan masing-masing bentuk penyajian algoritma tersebut, yaitu:
Algoritma dengan Struktur Bahasa Indonesia
Berbeda dengan bentuk penyajian algoritma pseudocode, penyajian algoritma menggunakan struktur bahasa Indonesia tidak menggunakan simbol atau sintaks dari bahasa pemrograman.
Keunggulan dari bentuk penyajian algoritma ini adalah tidak bergantung pada bahasa pemrograman tertentu. Kemudian, notasi-notasi yang digunakan bisa digunakan pada semua bahasa pemrograman apa pun.
ADVERTISEMENT
Kasus yang diberikan adalah untuk membuat program yang dapat menghitung rata-rata tiga buah data. Maka, algoritma dengan struktur bahasa Indonesia disajikan sebagai berikut:
Algoritma dengan Flowchart
Selanjutnya, ada bentuk penyajian algoritma dengan flowchart. Penggambarannya secara grafik menunjukkan langkah-langkah dan urutan prosedur dalam suatu program.
Bentuk penyajian ini sangat membantu programmer saat memecahkan masalah ke dalam segmen yang lebih kecil. Selain itu, simbol flowchart dan fungsinya adalah mendesain dan merepresentasikan program.
Pseudocode
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, pseudocode adalah kode yang mirip dengan kode pemrograman yang sebenarnya, seperti Pascal, C, atau Python. Karenanya, kode ini lebih tepat digunakan untuk menggambarkan algoritma yang akan dikomunikasikan kepada programmer.
ADVERTISEMENT
Ciri-ciri pseudocode antara lain sebagai berikut:
Demikian penjelasan mengenai pseudocode yang digunakan pada penulisan algoritma dan berbagai bentuk penyajian algoritma lainnya.
(NSF & SFR)