Bahaya Oversharing di Media Sosial

Humaira Dara Asyari
Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Penerbitan Jurnalistik
Konten dari Pengguna
18 Juli 2023 20:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Humaira Dara Asyari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi oversharing di media sosial. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi oversharing di media sosial. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di zaman teknologi yang serba canggih, memudahkan orang untuk berinteraksi dengan siapa pun, dimanapun, dan kapanpun secepat kilat. Selain itu, kemajuan teknologi memudahkan kamu belanja barang, membayar tagihan, membaca koran, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Sudah tidak diragukan lagi media sosial mengambil alih kehidupan manusia saat ini. Lewat sosial media kamu dapat mengetahui kehidupan pribadi seseorang, bahkan kamu dapat memberikan komentar.
Namun kamu perlu membatasi media sosial, jangan sampai kamu melakukan oversharing. Oversharing adalah keadaan di mana kamu menyebarkan informasi kehidupanmu secara berlebihan ke khalayak. Oversharing banyak dilakukan di media sosial, hal ini tidak baik untuk dilakukan, karena oversharing memiliki dampak buruk terhadap kehidupan kamu.

Penyebab

Orang yang melakukan oversharing, biasanya ada masalah dalam psikologis nya. Seperti rasa cemas yang berlebih, ketika seseorang memiliki rasa cemas berlebih dia akan kesulitan untuk berinteraksi dan sulit mengendalikan. Sehingga dia akan berpikir media sosial adalah tempat untuk membagikan cerita kehidupan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, memiliki trauma karena diabaikan seseorang yang pernah diabaikan. Seseorang yang pernah diabaikan akan menjadikan media sosial tempat untuk meluapkan emosional, bakat, dan hal lain. Penyebab lain nya seperti, perundungan dan kesepian.

Dampak

Oversharing menyebabkan produktivitas kamu menurun. Ketika kamu memberikan informasi ke media sosial dan mendapat respons baik, kamu akan memberikan informasi lagi tentang kehidupan mu.
Namun, ketika kamu mendapatkan respons negatif kamu akan merasa sedih dan memiliki pemikiran yang negatif. Hal ini akan menyebabkan kamu mengabaikan tanggung jawabmu.
Oversharing juga menyebabkan, Fear of Missing Out atau FOMO adalah rasa ingin mengikuti tren dan tidak ingin tertinggal. Dikutip dari halodoc.com. FOMO dapat merugikan efek kesehatan mental, yaitu rasa ketidakpuasan.
ADVERTISEMENT
Ketidakpuasan dapat terjadi jika tidak sesuai dengan yang kamu harapkan, kamu akan merasa sedih, kecewa, dan menimbulkan pikiran-pikiran negatif. Bukan hanya merugikan kesehatan mental, namun merugikan juga dari segi ekonomi, karena kamu banyak mengeluarkan uang untuk mampu mengikuti trend yang sedang viral.
Selain itu, FOMO menyebabkan banyak orang melakukan penipuan untuk mendapatkan uang, contohnya menipu jual tiket konser yang sering terjadi di Indonesia. Ada juga yang sampai menjual barang-barang yang ada di rumahnya, memakai pinjaman online, dan masih banyak lagi. FOMO dapat menyebabkan orang melakukan segala cara untuk mendapatkan uang.
Oversharing juga memicu kamu melakukan Flexing atau pamer kekayaan. Flexing dapat membawa dampak negatif, saat kamu tanpa sadar memperlihatkan kehidupan di sosial media.
ADVERTISEMENT
Seperti memperlihatkan rumah kamu, penghasilan kamu, dan barang-barang berharga lainnya. Hal tersebut dapat mempermudah seseorang mengetahui privasi mu dan ini memancing tindakan kriminal.

Cara Mengatasi Oversharing

Pertama, belajar mengenali masalah diri sendiri, belajar bertanya kepada diri sendiri, apakah ini perlu untuk diceritakan? Dengan bertanya-tanya kepada diri sendiri kamu mampu mengambil keputusan yang bijak.
Kedua, cari teman yang bisa kamu ajak cerita untuk mencari solusi dari masalahmu. Bercerita kepada teman lebih baik, dibanding kamu harus menceritakan masalahmu di media sosial yang dapat dilihat semua orang. Namun perlu kamu ketahui, cerita kepada teman hanya masalah umum saja, masalah privasi kamu tidak perlu diceritakan.
Ketiga, istirahat dari media sosial, cobalah mencari kegiatan yang bisa melampiaskan masalahmu. Mungkin pergi berlibur ke alam terbuka, membaca buku di perpustakaan, dan melakukan kegiatan positif lainnya.
ADVERTISEMENT
Oversharing tidak memberikan dampak positif bagi kamu, justru memberikan dampak negatif dalam kehidupan mu. Tidak semua yang kamu lakukan perlu kamu share ke media sosial. Saat sedang mengalami masalah jangan lampiaskan ke media sosial, sebab media sosial bukan solusi untuk memecahkan masalah. Mulai sekarang, kamu harus lebih bijak dalam menggunakan media sosial.