Pentingnya Pemantauan Kesejahteraan Janin Mandiri oleh Ibu Hamil

Unisa Yogyakarta
Universitas Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) sebagai sebuah institusi pendidikan tinggi berdiri sejak 6 Juni 1991. Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun UNISA Yogyakarta bertransformasi menjadi sebuah universitas berwawasan kesehatan.
Konten dari Pengguna
28 Februari 2023 13:57 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Unisa Yogyakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kematian perinatal merupakan masalah bagi negara berkembang termasuk didalamnya negara Indonesia. Data WHO tahun 2020 menunjukkan masih tingginya angka kematian bayi (AKB) di dunia yaitu 27,4/1000 kelahiran hidup, angka tertinggi disebabkan oleh kelahiran prematur dan BBLR (WHO, 2019). Di Indonesia AKB sebanyak 19,5 per 1000 kelahiran hidup, dengan target RPJMN tahun 2020-2024 yaitu 16/1000 kelahiran hidup. Data profil Dinkes DIY tahun 2021, AKB tahun 2020 sebanyak 6,87/1000 dan pada tahun 2021 mengalami peningkatan 8,89/1000 kelahiran hidup. Kebijakan global dalam mengatasi permasalahan maternal dan bayi dituangkan dalam sasaran ketiga SDGs, good health and well-being dengan salah satu target menurunkan AKB pada tahun 2030 setidaknya 12/1000 kelahiran hidup.
foto : Unisa Yogyakarta
Kehamilan dalam kehidupan ibu merupakan suatu kondisi yang penting dan memerlukan adaptasi secara fisiologis maupun psikologis. Adaptasi kehamilan penting untuk ibu dalam membangun hubungan dengan janin selama proses kehamilan. Hal ini disebut dengan istilah Maternal-Fetal Attacment (MFA) yaitu kelekatan ibu dan bayi dengan cinta dan kasih sayang, yang berperan penting dalam kesehatan ibu dan janin yang dapat berpengaruh pada keputusan ibu dalam berperilaku sehat selama kehamilan. Keterikatan yang kuat antara ibu-janin berdampak pada praktik kesehatan yang dilakukan ibu selama kehamilan serta informasi untuk mempersiapkan kelahiran.
ADVERTISEMENT
Kelekatan ibu-janin yang buruk dapat berpengaruh pada suasana hati janin, pertumbuhan janin dan memperburuk hasil kehamilan, bayi dapat lahir prematur maupun berat badan lahir rendah, fetal distress dan kematian janin. Pemantauan gerakan janin merupakan hal penting diketahui dan dilaksanakan oleh ibu hamil secara mandiri untuk mencegah kematian janin.
Pelatihan pemantauan kesejahteraan janin mandiri melalui audiovisual terhadap kesejahteraan janin dan kelekatan ibu-janin merupakan program penelitian yang dilaksanakan oleh Yuni Purwati, S.Kep., Ns., M.Kep dan Armenia Diah Sari, S.Kep.,Ns., M.Kep sebagai Dosen Program Studi Keperawatan FIKes Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta serta mahasiswa Prodi Keperawatan. Program penelitian ini didanai dari Hibah Riset Muhammadiyah Batch VI Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
ADVERTISEMENT
Program penelitian ini diawali dengan pengembangan audiovisual pemantauan gerakan janin mandiri oleh ibu hamil. Audiovisual telah direview oleh pakar bidang desain grafis dan pakar bidang konten kelekatan ibu janin dan kesejahteraan janin. Audiovisual yang dihasilkan digunakan untuk media dalam memberikan pelatihan pemantauan kesejahteraan janin mandiri ibu hamil di wilayah penelitian yaitu Puskesmas Kasihan II Bantul Yogyakarta. Kegiatan ini dihadiri oleh ibu hamil dengan usia kehamilan 32 minggu keatas sebanyak 30 ibu hamil kelompok intervensi dan 30 ibu hamil kelompok kontrol. Tahapan dari kegiatan ini yaitu pretest dnegan mengisi kuesioner Prenatal Attachment Inventory (PAI) untuk mengidentifikasi skor kelekatan ibu hamil sebelum diberikan pelatihan pemantauan kesejahteraan janin pada kelompok intervensi. Kelompok intervensi selanjutnya diberikan pelatihan pemantauan gerakan janin dengan rangkaian meliputi : diberikan materi, menonton video cara menghitung dan pemantauan gerakan janin dan ibu hamil mendemonstrasikan tehnik menghitung gerak janin serta evaluasi pelaksanaan penghitungan gerakan janin mandiri. Kelompok kontrol tidak diberikan intervensi. Ibu hamil diberikan informasi untuk melakukan pemantauan kesejahteraan janin secara mandiri di rumah 3 kali dalam seminggu. Setelah 2 minggu pemberian pelatihan pemantauan gerakan janin mandiri, baik pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol diberikan kuesioner PAI untuk posttest ke-1, mengetahui perubahan skor kelekatan ibu-janin. Evaluasi akan dilanjutkan dengan posttest ke-2 yaitu memantau berat badan lahir bayi hasil kelahiran yang dihasilkan oleh ibu hamil yang diberikan pelatihan pemantauan gerakan janin mandiri dan tidak diberikan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan observasi selama pelaksanaan kegiatan ibu-ibu hamil tampak sangat bersemangat, bahagia dan antusias dalam mengikuti kegiatan sampai selesai, dimana beberapa ibu hamil berdiskusi terkait dengan materi yang disampaikan, kondisi yang dirasakan dan apa yang dilakukan terkait tehnik pemantauan gerakan janin secara mandiri dan hubungan kelekatan ibu-janin-ayah. Hasil pemberian pelatihan pemantauan gerakan janin mandiri ini ditunjukkan melalui hasil Skor PAI. Hasil analisis skor pretest (sebelum diberikan pelatihan) dan skor posttest (setelah diberikan pelatihan pada kelompok intervensi, pengukuran dilakukan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol menunjukkan hasil p value 0,001. Artinya terdapat perbedaan skor pretest dan posttest yang menunjukkan skor posttest lebih baik dibandingkan dengan pretest. Hasil uji independent t test, dilakukan untuk menguji perbedaan kelompok intervensi yang diberikan perlakuan pemberian pelatihan pemantauan kesejahteraan janin mandiri, dengan kelompok montrol yang tidak diberikan pelatihan. Hasil menunjukkan p value 0,012, yang menunjukkan < 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan perubahan skor kelekatan ibu-janin lebih baik pada kelompok intervensi yang diberikan pelatihan pemantauan gerakan janin dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak diberikan pelatihan. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini bahwa pemberian pelatihan pemantauan kesejahteraan janin mandiri efektif dalam meningkatkan kelekatan ibu-janin dan harapannya bayi dapat lahir sehat dibuktikan dengan berat badan lahir normal.
ADVERTISEMENT
Hasil penelitian ini merupakan temuan yang membuktikan efektifitas pemantauan kesejahteraan janin pada hubungan kelekatan ibu-janin dan berdampak pada hasil kelahiran yang sehat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu dasar kebijakan dalam memberikan edukasi pada ibu hamil untuk rutin memantau kesejahteraan janin secara mandiri, selain untuk meningkatkan hubungan kelekatan ibu-janin, tindakan ini merupakan tehnik pemantauan secara dini mengetahui tanda bahaya kesejahteraan janin yang dapat diidentifikasi mandiri oleh ibu hamil sebelum mendapatkan evaluasi dan tindakan lebih lanjut di fasilitas kesehatan.
Penulis : Yuni Purwati, S.Kep., Ns., M.Kep; Armenia Diah Sari, S.Kep.,Ns., M.Kep; dan Mahasiswa Prodi Keperawatan