Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Tekan Malnutrisi, Dosen UNISA Yogyakarta Gandeng Panti Asuhan Al-Ghifari
29 April 2025 11:06 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Unisa Yogyakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Upaya penguatan ketahanan pangan sekaligus pencegahan malnutrisi terus digencarkan di berbagai lapisan masyarakat. Langkah nyata diwujudkan oleh tim pengabdian masyarakat dosen Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta.

Malnutrisi
ADVERTISEMENT
Dosen UNISA Yogyakarta, Ellyda Rizki Wijhati.,S.ST.,M.Keb; Andri Nur Solikah.,S.ST.,M.Kes; dan DR. Islamiaturrokhmah.,MSI melakukan pendampingan intensif kepada puluhan santri Panti Asuhan Al-Ghifari untuk mendukung ketahanan pangan mandiri.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah berlangsung selama beberapa bulan ini berfokus pada penguatan kemandirian pangan melalui inovasi budidaya lele dalam galon bekas dan penanaman beragam sayur-mayur di lingkungan panti. Selain memberikan pelatihan teknis budidaya, tim dosen juga membekali para santri dengan pemahaman mendasar tentang gizi seimbang dan pentingnya menerapkan pola konsumsi sehat sehari-hari.
Ketua tim pengabdian msyarakat, Ellyda Rizki Wijhati, S.ST., M.Keb menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan solusi yang berkelanjutan dalam memenuhi kebutuhan gizi para santri panti.
"Dengan memanfaatkan lahan dan sumber daya yang terbatas secara optimal, kami ingin mengedukasi bahwa setiap individu memiliki potensi untuk berkontribusi dalam mewujudkan ketahanan pangan. Contohnya, pemanfaatan limbah galon bekas sebagai media budidaya lele dan kangkung skala rumah tangga ini," terang Ellyda.
ADVERTISEMENT
Budidaya lele dalam galon dipilih karena dinilai efisien dalam penggunaan ruang dan relatif mudah dalam pemeliharaan, sangat sesuai dengan kondisi lingkungan panti yang memiliki keterbatasan lahan. Di sisi lain, penanaman sayuran, seperti kangkung, diterapkan dengan sistem vertikal dan polybag, memungkinkan para santri untuk memanen hasilnya secara berkala dan mandiri.
Lele sendiri merupakan sumber protein hewani yang kaya nutrisi penting, seperti vitamin B12, fosfor, serta asam lemak omega-3 dan omega-6. Nutrisi ini berperan vital dalam mendukung pertumbuhan fisik, menjaga fungsi kognitif dan kardiovaskular, serta meningkatkan imunitas tubuh. Jika diolah dengan cara yang sehat, minim minyak, lele juga termasuk makanan rendah kalori yang mendukung gaya hidup sehat.
Keunggulan lain dari budidaya lele adalah kemudahannya, bahkan dapat dilakukan dengan memanfaatkan wadah sederhana seperti galon bekas. Metode ini menjadi alternatif budidaya yang hemat ruang, biaya terjangkau, perawatan tidak rumit, serta ramah lingkungan karena mendaur ulang barang bekas. Hasil panen lele ini nantinya dapat langsung dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan gizi para santri di panti.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, inovasi penanaman kangkung di bagian atas galon bekas yang bagian bawahnya dimanfaatkan untuk budidaya lele menjadi contoh konkret sistem pertanian terpadu yang efisien dan ramah lingkungan. Dalam metode ini, kangkung ditanam secara hidroponik di bagian atas galon, memanfaatkan air dari budidaya lele di bawahnya. Limbah organik dari kotoran lele menjadi nutrisi alami bagi pertumbuhan kangkung, sehingga mengurangi kebutuhan akan pupuk tambahan. Sebaliknya, akar kangkung juga berperan dalam menyaring air dan menjaga kualitas lingkungan hidup bagi lele. Sistem simbiosis ini tidak hanya mengoptimalkan penggunaan air dan lahan yang terbatas, tetapi juga menghasilkan dua sumber pangan bergizi sekaligus dalam satu wadah yang sederhana.
Pengasuh Panti Asuhan Al-Ghifari, Saryati, menyambut antusias program pendampingan ini. "Anak-anak didik kami menjadi lebih antusias karena tidak hanya menerima materi teori, tetapi juga terlibat langsung dalam praktik budidaya. Kami sangat berharap kegiatan positif ini dapat menjadi kebiasaan baik yang terus berlanjut," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, program ini juga secara tidak langsung menanamkan karakter mandiri dan bertanggung jawab pada diri para santri melalui pembagian tugas harian dalam merawat tanaman dan ikan. Hasil panen dari budidaya ini direncanakan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi internal panti, tetapi juga berpotensi menjadi sumber pendapatan tambahan yang bermanfaat.