Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.0
Konten dari Pengguna
Edukasi Deteksi Dini Diabetes Melitus Oleh Dosen FK Uhamka untuk Kader Puskesmas
15 Maret 2023 11:49 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Uhamka tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA (Uhamka ) menyelenggarakan Pengabdian masyarakat dengan memberikan edukasi tentang deteksi dini diabetes melitus kepada Kader Puskesmas Pondok Kacang, Tangerang Selatan, Selasa (27/3).
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini diketuai oleh dr Zahra Nurusshofa dan menggandeng dosen lain dari FK Uhamka, dr. Dwi Ratna serta dibantu oleh dua mahasiswa FK Uhamka lainnya yaitu Alzafan Efraim Notatema Gori dan Regita Almira Claudia. Dengan dihadiri oleh para Kader Puskesmas Pondok Kacang.
ADVERTISEMENT
Pada kali ini, dr Zahra Nurusshofa juga menjadi narasumber pada kegiatan ini. Ia memaparkan pentingnya pemahaman dan pengetahuan tentang pentingnya mendeteksi tanda dan gejala diabetes melitus secara sederhana. Ia juga memberikan edukasi mengenai pencegahan dan tata laksana non medikamentosa dari diabetes melitus.
“Berdasarkan Institute for Health Metrics and Evaluation, Jumlah pasien diabetes melitus di dunia terus meningkat, dimana awalnya hanya 108 juta jiwa pada tahun 1980, meningkat menjadi 422 juta jiwa pada tahun 2014. Insidensi ini meningkat di negara dengan pendapatan menengah dan rendah, dibandingkan negara dengan pendapatan yang tinggi, tingkat kematiannya juga tinggi. Maka perlu dilakukan tindakan yang tepat yaitu mendeteksi calon pasien sedini mungkin sehingga angka insidensi dan angka kematian dari diabetes Melitus dapat ditekan, dan kader puskesmas merupakan orang yang tepat untuk melakukan hal ini,” sebut dr. Zahra Nurusshofa.
ADVERTISEMENT
Para peserta sangat antusias, hal ini dapat dilihat dari berbagai macam pertanyaan yang muncul dan nilai post test yang mengalami kenaikan dibandingkan dengan nilai pretest yang diberikan sebelum kegiatan penyuluhan berlangsung, sehingga dapat dijadikan parameter mengenai peningkatan Pengetahuan masyarakat mengenai diabetes melitus.