Konten dari Pengguna

Mahasiswa PGSD UMS Bebas Ujian Akhir, Ini Faktanya

Universitas Muhammadiyah Surakarta
Akun ini dikelola oleh Humas Universitas Muhammadiyah Surakarta Unggul Mencerahkan Mendunia
6 Juli 2022 20:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Universitas Muhammadiyah Surakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mahasiswa program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) (Foto : PGSD UMS)
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) (Foto : PGSD UMS)
ADVERTISEMENT
Program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar Festival Bahasa Indonesia. Kegiatan Festival Bahasa Indonesia itu dilaksanakan pada, Senin (4/7/22). Muhammad Taufik Hidayat, dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia SD, mengatakan, Festival Bahasa Indonesia ini menjadi ajang berkarya bagi para mahasiswa PGSD UMS.
ADVERTISEMENT
Hal ini karena pada mata kuliah tersebut ujian akhirnya diganti tugas berbasis project kelompok. Sehingga, kata Taufik, nilai pada mata kuliah ini diambil dari karya yang dibuat oleh para mahasiswa itu.
Dia menambahkan, ada tiga jenis karya yang dibuat oleh mahasiswa yaitu, drama, dongeng dan musikalisasi puisi. Para mahasiswa dari masing-masing kelompok memperagakan drama, dongeng dan juga musikalisasi puisi lalu direkam dijadikan sebuah video.
Mahasiswa program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) (Foto : PGSD UMS)
Selanjutnya, karya dari para mahasiswa itulah yang kemudian difestivalkan. Total video yang difestivalkan ada 18 video, yang terdiri dari enam drama, enam dongeng dan enam musikalisasi puisi. Taufik menilai festival tahun 2022 ini lebih bagus daripada festival-festival sebelumnya.
"Terutama karyanya ya, mereka para mahasiswa membuatnya lebih totalitas. Karena sebelumnya mereka terlebih dahulu mendapat pembekalan dari para praktisi di bidangnya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Untuk drama itu saya hadirkan seorang film maker, kemudian untuk musikalisasi puisi itu saya hadirkan praktisi dari Hexa studio," sambungnya.
Mahasiswa program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) (Foto : PGSD UMS)
Bahkan, lanjutnya, khusus untuk dongeng itu saya menghadirkan langsung pendongeng (ventriloquist) dari India, Satyajit Pahdye.
"Meskipun Satyajit Pahdye saya hadirkan secara online melalui zoom meeting namun hal itu sangat berpengaruh terhadap karya yang dibuat mahasiswa," ujarnya.
Festival Bahasa Indonesia yang digelar di Gedung J Seminar FKI UMS itu diikuti oleh 131 peserta yang terdiri dari mahasiswa dan dosen. Selain itu, terdapat pula satu dosen dan satu mahasiswa dari STKIP Muhammadiyah Blora yang hadir ke festival ini.
Mereka hadir ke festival ini karena ada lima mahasiswa dari STKIP Muhammadiyah Blora yang ikut dalam program pertukaran mahasiswa di UMS. Ke depannya, Taufik berharap acara semacam ini terus berlanjut.
ADVERTISEMENT
Dan rencananya kata Taufik, pada festival selanjutnya akan ada awarding serta akan mencari tempat yang lebih luas sehingga bisa menghadirkan penonton lebih banyak.
Dia menambahkan, sebenarnya pada festival sebelumnya itu sudah ada awardingnya tapi kala itu hasil karya yang dibuat mahasiswa belum sebagus seperti sekarang.
Sehingga pada festival kali ini saya mencoba hal yang berbeda, yakni dengan rutin menghadirkan praktisi untuk membantu memberikan materi dan merangsang mahasiswa agar saling berkompetisi dengan kelompok lain untuk menghasilkan karya terbaiknya.
"Benar saja, karya yang dihasilkan mahasiswa akhirnya bagus-bagus dan saya sebagai dosen pengampu merasa bangga akan hal itu," tandasnya. (bn)