Konten dari Pengguna

WBP Perempuan Rutan Temanggung Hasilkan Rajutan Tas dan Sweater Layak Jual

Humas Rutan Temanggung
Berita Rutan Temanggung
5 Agustus 2025 14:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Kiriman Pengguna
WBP Perempuan Rutan Temanggung Hasilkan Rajutan Tas dan Sweater Layak Jual
WBP Perempuan Rutan Temanggung Hasilkan Rajutan Tas dan Sweater Layak Jual
Humas Rutan Temanggung
Tulisan dari Humas Rutan Temanggung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
WBP Perempuan Rutan Temanggung Hasilkan Rajutan Tas dan Sweater Layak Jual
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Temanggung – Di balik tembok Rutan Kelas IIB Temanggung, semangat kemandirian dan kreativitas terus tumbuh. Para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) perempuan secara aktif mengikuti program pembinaan kemandirian melalui pelatihan keterampilan merajut. Hasilnya, mereka mampu menghasilkan produk-produk rajutan berupa tas dan sweater yang layak jual dan bernilai ekonomi. Selasa (5/8)
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Rutan Temanggung untuk memberdayakan WBP perempuan, membekali mereka dengan keterampilan yang dapat menjadi bekal hidup mandiri setelah bebas nanti. Pelatihan dilakukan secara rutin, dengan pendampingan dari instruktur serta dukungan penuh dari jajaran pembinaan.
Kepala Rutan Temanggung menyampaikan bahwa program ini tidak hanya bertujuan mengisi waktu selama menjalani masa pidana, tetapi juga sebagai bekal keterampilan nyata untuk masa depan.
“Kami ingin memastikan bahwa WBP perempuan tidak hanya dibina secara mental dan spiritual, tetapi juga secara ekonomi. Hasil karya mereka sudah menunjukkan kualitas yang bagus dan layak untuk dipasarkan,” ujar Karutan Hendra.
Tas dan sweater hasil karya tangan terampil para WBP ini memiliki desain yang beragam, unik, dan menggunakan bahan yang nyaman. Produk tersebut bahkan mulai diminati oleh para pegawai karena kualitas dan nilai estetikanya.
ADVERTISEMENT
Melalui kegiatan ini, Rutan Temanggung membuktikan bahwa pembinaan pemasyarakatan, khususnya bagi perempuan, dapat menjadi sarana nyata untuk mendorong perubahan positif dan kemandirian ekonomi pasca-pembebasan.