Menganalisis Keunikan Tokoh yang Terdapat pada Novel Hujan Bulan Juni

Husna Afifah
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
6 Juli 2023 21:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Husna Afifah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Novel Hujan Bulan Juni - Sapardi Djoko Damono
Karya sastra adalah sebuah karya ditulis seseorang yang memiliki nilai-nilai tersirat ntuk kehidupan yang lebih baik. Karya sastra juga dapat diartikan yaitu suatu pemikiran seorang penulis yang memunculkan sebuah kreativitas dan ide-ide yang dituangkan dalam bentuk sastra. Karya adalah suatu hasil yang telah diciptakan seseorang dalam bentuk yang nyata sehingga dapat dikenalkan oleh banyak orang. Dalam karya sastra banyak bagiannya yaitu cerita pendek, novel, puisi, drama dan lainnya. Penulisan sastra novel dituangkan melalui sebuah pemikiran yang imajinatif dan ide yang kreatif.
ADVERTISEMENT
Sapardi Djoko Damono adalah seorang sastrawan hebat, beliau membuat sebuah karya yang sangat menyentuh sehingga banyak para remaja mengetahui karya beliau. Karya Sapardi Djoko Damono salah satunya adalah Hujan Bulan Juni yang diterbitkan pada tahun 1994. Sapardi Djoko Damono adalah seorang pujangga berkebangsaaan Indonesia beliau sangat dikenal melalui karya puisi dan novel. Dunia Kesusastraan Indonesia, Sapardi Djoko Damono adalah seorang sastrawan tahun 1970-an. Beliau menerima banyak penghargaan melalui sebuah karya, yaitu Anugerah Puisi Putra di Malaysia pada tahun 1983, ASEAN Book Award pada tahun 2018, dan lainnya.
Sapardi Djoko Damono bukan hanya aktif dalam menulis sebuah puisi dan novel, namun beliau juga menulis cerita pendek, esai, surat kabar, menerjemahkan karya penulis asing, dan sebagainya. Sehingga karya beliau terkenal dari awal hingga sekarang. Novel Hujan Bulan Juni adalah novel yang memiliki unsur sosial yang begitu besar bagi masyarakat,dan juga memiliki unsur kreativitas dalam penulisannya.
ADVERTISEMENT
Novel Hujan Bulan Juni menceritakan tentang sosok pemuda bernama Sarwono, si pecinta puisi, sastra. Sarwono jago dalam merangkai kata-kata. Sarwono menulis puisi di koran dan akan diterbitkan hari Sabtu (kabar ini dikabarkan oleh temannya penerbit koran sastra) -> saat hujan Sarwono rela untuk membeli koran tersebut melihat hasil karyanya, karena karya tulis yang harus pertama kali baca adalah penulisnya sendiri. Menurut Sarwono puisi itu adalah medium -> ya puisi adalah komunikasi. Sosok perempuan bernama Pingkan, puisi karya Sarwono dituliskan untuk Pingkan. Dapat dikatakan bahwa Sarwono sangat mencintai Pingkan dan selalu membuat Pingkan merasa nyaman walaupun konflik yang timbul membuat mereka terjarak.
ADVERTISEMENT
Tokoh adalah seseorang yang tampil dalam sebuah cerita. Tokoh juga diartikan sebuah cerita yang fiksi yang memiliki peran penting dalam membuat cerita atau karya tersebut menjadi lebih menarik, dan juga lebih hidup dalam karya tersebut. Tokoh telah dibagi menjadi beberapa bagian yaitu ada tokoh utama dan juga tokoh pembantu, dikarenakan kedua tokoh tersebut memiliki cara kerjanya masing-masing. Tokoh utama pastinya akan menjadi sorotan utama dalam sebuah karya tulis, sehingga dapat diartikan tokoh pembantu adalah tokoh yang hanya muncul beberapa kali saja.
Tokoh utama pada novel Hujan Bulan Juni memiliki karakteristik yang unik sehingga membuat para pembaca greget dengan sifat Sarwono. Sarwono adalah tokoh pemeran utama, berasal dari solo dan mencintai Pingkan seorang wanita dari keturunan Jawa dan Manado. Manado memiliki prinsip bahwa orang Manado tidak boleh menikahi orang selain keturunan Manado. Dalam novel ini menceritakan sebuah perjuangan Sarwono dan Pingkan dalam mempertahankan hubungan mereka, sehingga memiliki beberapa konflik yang diatasi secara bersama-sama. Permasalahan hubungan mereka yakni dikarenakan sebuah perbedaan agama, dan budaya. Pingkan adalah seorang wanita cantik yang menyukai kepribadian unik Sarwono. Pingkan suka Sarwono saat mereka membahas lagu-lagu zaman dahulu sehingga Sarwono sangat semangat dalam membahas topik tersebut.
ADVERTISEMENT
Tokoh pembantu biasanya memiliki hubungan yang erat dengan tokoh utama, contoh tokoh pembantu yaitu keluarga, dan juga pacar. Dalam novel ini tokoh pembantu seperti tante Henny (tantenya Pingkan yang menjodohkan Pingkan dengan Beni. Tokoh pembantu lainnya yaitu Toar, Katsuo. Tokoh tante Henny memiliki sifat menjodoh-jodohkan Pingkan dengan orang lain. Toar adalah seorang kakak dari Pingkan dan juga sebagai teman dekat dari Sarwono. Katsuo adalah sosok lelaki dari Jepang yang berkuliah di Jakarta dan kembali ke Jepang setelah semua persiapannya selesai. Sarwono tidak menyukai Katsuo karena Katsuo menyukai Pingkan dan membuat Sarwono cemburu dengan kedekatan nya dengan Pingkan.
Tokoh Sarwono memiliki keunikan dalam mencintai Pingkan, Sarwono selalu mengungkapkan rasa hatinya melalui sebuah puisi dan diberikan untuk Pingkan. Sehingga tindakan tersebut selalu membuat Pingkan ingat. Sarwono dan Pingkan sama-sama mencintai. Namun, dikarenakan perbedaan agama dan budaya sehingga memunculkan sebuah konflik dalam cerita. Dalam novel ini Sapardi Djoko Damono menuliskan sebuah kata-kata tersirat sehingga para pembaca harus menafsirkannya terlebih dahulu dan mendapatkan ilmu.
ADVERTISEMENT