Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Cerita Ramadhan dari Praha: Puasa 18 Jam hingga Tarawih Jam 12 Malam
24 April 2022 11:11 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Husni Fatahillah Siregar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ramadhan menjadi bulan yang sangat spesial bagi umat Muslim dimanapun berada. Dan tanpa terasa Ramadhan telah sampai di 10 hari terakhir. Bagi saya dan keluarga, bulan Ramadhan menjadi lebih spesial lagi karena tahun ini merupakan tahun keempat kami menjalankan ibadah puasa di Praha. Berpuasa di luar Indonesia tentunya memberikan pengalaman yang berbeda dan sangat berkesan, baik dari durasi berpuasanya, kerinduan mendengar suara adzan secara langsung, hingga bagaimana bisa tetap berpuasa di tengah masyarakat yang tentunya mayoritas tidak berpuasa.
ADVERTISEMENT
Empat tahun berturut-turut bulan Ramadhan jatuh saat musim semi di Praha, yang artinya waktu siang lebih panjang dibandingkan malam. Tahun 2019, tahun pertama Ramadhan saya dan keluarga di Praha mungkin menjadi tahun yang penuh tantangan dalam menjalankan ibadah puasa – khususnya bagi anak saya yang saat itu masih berusia 8 tahun – karena saat itu kami berpuasa hingga 18 jam.
Bagi saya dan istri, kami bisa dengan cepat beradaptasi dengan lamanya durasi berpuasa di Praha. Namun yang membuat deg-degan adalah apakah anak saya bisa melaksanakan puasa full satu hari selama 18 jam. Sebelum pindah ke Praha, Alhamdulillah anak saya sudah ikut menjalankan puasa ramadhan di Jakarta tapi tentunya dengan durasi yang lebih singkat, dan di sekelilingnya banyak yang berpuasa sehingga menjadi motivasinya juga untuk semangat berpuasa. Diawal sebelum masuk bulan Ramadhan saya sudah memberikan gambaran pada anak saya bahwa lama puasa di Praha akan lebih panjang, dan teman-temannya di sekolah tidak berpuasa. Saya sampaikan jika ia tidak sanggup untuk berpuasa selama 18 jam, ia boleh berpuasa sesuai durasi puasa di Jakarta sambal perlahan-lahan belajar menambah durasi puasanya sesuai durasi di Praha. Namun, cukup mengejutkan buat saya dan istri, ternyata Alhamdulillah anak saya bisa menjalankan puasa secara full satu bulan dengan durasi 18 jam.
ADVERTISEMENT
Selain panjangnya waktu berpuasa, yang tidak kalah menantang berpuasa di Praha adalah jarak waktu sholat khususnya dari isya ke subuh yang berdekatan. Hal ini dikarenakan waktu siang lebih panjang dibandingkan malam. Di 2019, kami mengalami selesai sholat tarawih pukul 12 malam, dan lanjut pukul 2 dinihari sudah harus bersiap untuk sahur karena waktu subuh pukul 3 dinihari. Untuk mensiasati supaya tidak kebablasan sahur, saya memilih tidak tidur seusai tarawih. Karena dengan jeda hanya 2 jam, ketika badan letih bisa mengabaikan suara alarm yang kencang sekalipun. Namun, sekali lagi saya bersyukur, saat itu anak saya walaupun kadang harus penuh perjuangan membangunkannya untuk sahur, tapi ia bisa melewati waktu sholat tarawih dan sahur yang berdekatan dengan lancar.
ADVERTISEMENT
Tahun 2020 dan 2021, bulan Ramadhan lebih banyak dihabiskan di rumah karena situasi pandemi dan adanya pembatasan pergerakan masyarakat di Ceko pada umumnya. Secara tidak langsung kondisi tersebut memberi keuntungan khususnya bagi anak saya karena tidak perlu terlalu banyak beraktivitas fisik di luar rumah dengan durasi puasa yang cukup panjang. Tahun ini, seiring dengan kasus covid19 yang stabil dan jumlah vaksinasi yang sudah lebih dari 50% jumlah penduduk Ceko, maka pemerintah Ceko pun sudah mencabut berbagai kebijakan terkait pembatasan pergerakan masyarakat. Sehingga Ramadhan tahun ini bisa sambil menikmati keindahan bunga sakura yang bermekaran diawal musim semi.
Empat tahun berpuasa di perantauan menumbuhkan rasa rindu akan suasana berpuasa di Indonesia, khususnya rindu untuk mendengar suara adzan maghrib yang berkumandang dari masjid. Di Praha sendiri ada beberapa masjid yang diizinkan untuk beroperasi, tapi tentunya ketika waktu adzan tidak diperkenankan menggunakan speaker luar hanya speaker dalam saja, mengingat memang jumlah umat Islam di Praha – dan Ceko pada umumnya – tidak banyak hanya sekitar 0.2% dari jumlah penduduk Ceko, dan juga ini sesuai dengan kebijakan pemerintah Ceko terkait larangan penggunaan pengeras suara untuk semua tempat ibadah tidak hanya masjid.
ADVERTISEMENT
Islam di Ceko mulai berkembang ketika negara ini masih bergabung bersama Slovakia sebagai negara Cekoslovakia. Belum ada data sensus mengenai jumlah populasi Muslim di Ceko, namun diperkirakan jumlahnya saat ini sekitar 20 ribuan orang. Tidak seperti kebanyakan negara Eropa lainnya yang membuka pintu bagi imigran atau pengungsi Muslim korban perang, pemerintah Ceko hingga saat ini masih menolak kedatangan mereka. Kedatangan populasi Muslim di Ceko awalnya untuk menempuh pendidikan hingga akhirnya menetap.
Jumlah diaspora Indonesia yang menetap di Ceko pun tidak banyak, di mana terbagi ke dalam komunitas Muslim, Nasrani, dan Hindu. Untuk komunitas muslim, ada kegiatan bersama dalam wadah "Forum Pengajian Ceko". Sebelum pandemi, rutin diselenggarakan pengajian dua mingguan yang diadakan secara bergantian dari rumah ke rumah diaspora Indonesia untuk menjadi host. Saat bulan Ramadhan, tiap akhir pekan diadakan buka puasa bersama yang dilanjutkan dengan sholat tarawih. Ketika covid19 mewabah, kegiatan "Forum Pengajian Ceko" dilakukan secara daring.
ADVERTISEMENT
Menjalankan ibadah puasa di tengah masyarakat yang mayoritas tidak berpuasa memberikan pengalaman mendalam bagi saya dan keluarga, khususnya bagi anak saya. Bulan Ramadhan menjadi media bagi saya untuk memberikan pemahaman pada anak mengenai keberagaman umat manusia. Di sinilah saya memberikan gambaran bahwa di dunia ini manusia berasal dari beraneka ragam suku, agama dan ras. Yang artinya ia pasti akan bertemu dengan orang-orang yang berbeda keyakinan dengannya. Sehingga apa pun pilihan keyakinan orang lain, ia harus menghormatinya. Pun, ketika ia harus berpuasa sementara teman-temannya tidak berpuasa, ia tetap harus menghormati teman-temannya. Karena sejatinya itu adalah bentuk ujian untuknya, ujian yang akan menempa dirinya menjadi pribadi yang lebih kuat.
Semoga bulan Ramadhan tahun ini memberi keberkahan bagi umat Islam dimanapun berada. Dan semoga Ramadhan tahun ini menjadi “obat mujarab” untuk pandemi COVID-19 agar segera sirna dari muka bumi.
ADVERTISEMENT
Selamat berpuasa.
Salam dari Praha!