Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Meningkatkan Daya Saing UMKM Nasional melalui Digitalisasi Bottom-up
21 April 2025 18:16 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Mohammad Ichsan Verianto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perkembangan industri 4.0 kurang-lebih dalam satu dekade terakhir telah mengubah berbagai aspek kehidupan secara cepat, termasuk di lingkungan bisnis. Secara umum, industri 4.0 dapat memengaruhi cara hidup, menciptakan model bisnis baru, menciptakan cara-cara baru dalam mengelola pabrik, dan memperbarui industri yang disebut transformasi digital.
ADVERTISEMENT
Tuntutan penguasaan teknologi elektronik dan internet bagi perusahaan bertambah tinggi selama dan pasca pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Transformasi digital atau proses digitalisasi perusahaan tidak seharusnya dimulai dengan teknologi sebagai pertimbangan utama. Organisasi yang memulai transformasi digital harus memulai perjalanan (journey) dengan bisnis sebagai pertimbangan utama yang memanfaatkan teknologi untuk keunggulan kompetitif daripada memulai dari sudut pandang teknologi.
Sangat penting untuk terlebih dahulu memahami tantangan dan kesenjangan (gap) dalam bisnis perusahaan kemudian menerapkan teknologi yang tepat untuk menyelesaikan masalah transformasi digital. Pandangan tersebut dapat menjadi pertimbangan dalam melakukan investasi yang berfokus pada pengembangan bisnis digital.
Pergerakan dan perubahan cara berbisnis yang semakin cepat ke arah digitalisasi memaksa pelaku bisnis untuk beradaptasi mengikuti perubahan yang terjadi. Bagi usaha skala besar, perubahan pola bisnis yang mengarah pada proses digitalisasi ini tidak terlalu mengalami kendala. Alasannya adalah karena karakteristik usaha skala besar yang memiliki sumber daya (modal dan manusia) yang cukup baik.
ADVERTISEMENT
Namun, bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) proses digitalisasi ini akan membutuhkan banyak persiapan. Meskipun faktanya UMKM memiliki peran yang strategis, baik dalam pembangunan ekonomi daerah maupun nasional karena kontribusinya dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, UMKM juga berperan sebagai garda terdepan dalam pemulihan krisis ekonomi seperti akibat Covid-19 yang lalu.
UMKM memiliki peran penting dalam menopang ekonomi Indonesia, di mana menyumbang 60,50% terhadap PDB Indonesia berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM 2024. Demi menopang keberlangsungan dan perkembangan UMKM di Indonesia, maka perlu dukungan penuh dari pemerintah dan para pemangku kepentingan agar UMKM dapat bertahan dalam kondisi lingkungan bisnis yang penuh ketidakpastian.
Berdasarkan data yang dikutip dari Kementerian Koperasi dan UKM 2024 menunjukkan bahwa skala usaha mikro merupakan unit usaha terbanyak sekitar 65 juta unit usaha atau dengan proporsi sebesar 98,67%. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa jumlah unit usaha menengah, kecil, dan mikro (99,99%) jauh lebih besar dibandingkan unit usaha skala besar.
ADVERTISEMENT
Pembahasan dari sisi penyerapan tenaga kerja bahwa UMKM dapat menyerap tenaga kerja lebih besar dari usaha skala besar yaitu sebesar 119,57 juta jiwa dengan proporsi 96,92% dari seluruh tenaga kerja. Lebih jauh, pada usaha skala besar hanya mampu menyerap sekitar 3,80 juta jiwa tenaga kerja dengan proporsi sebesar 3,08%. Hasil tersebut berarti terdapat perbedaan cukup besar dalam penyerapan tenaga kerja antara usaha skala besar dan UMKM.
Masalah paling dominan yang dialami oleh UMKM adalah terkait kepemilikan modal untuk investasi dan modal kerja operasional, pemasaran, serta kekurangan sumber daya manusia yang mampu mengoperasikan platform digital. Strategi digitalisasi untuk mengatasi masalah pada UMKM dilakukan dengan mempertimbangkan evaluasi kondisi internal dan eksternal sebagai positioning strategic. Strategi pertahanan dan pemeliharaan (hold and maintain) merupakan langkah yang tepat untuk melakukan penetrasi pasar dan pengembangan produk UMKM.
ADVERTISEMENT
Digitalisasi pada UMKM dilakukan untuk tujuan meningkatkan potensi daya saing yang ada. Secara singkat strategi digitalisasi serta usulan program dan kebijakan pemerintah didasarkan pada beberapa aspek strategis yaitu prioritas channel, pengembangan perusahaan (UMKM), manajemen rantai pasok, strategi dan model bisnis.
Strategi digitalisasi melalui prioritas channel dilakukan dengan menentukan channel prioritas yang menghasilkan pendapatan paling banyak (pemilihan marketplace dan media sosial sebagai channel prioritas). Program yang dapat dijalankan yaitu dengan pemberian modal berupa sarana digitalisasi dan pemasangan iklan pada media sosial/ marketplace serta pelatihan terkait penggunaan teknik Search Engine Optimization (SEO).
Pengembangan perusahaan merupakan strategi korporasi yang terdiri dari penetrasi pasar, pengembangan pasar dan produk, serta diversifikasi untuk UMKM. Pengembangan dilakukan dengan menggunakan website/ marketplace/ media sosial yang efektif dan menarik untuk membuat pengunjung website melakukan pembelian, menambah variasi/ lini produk baru/ menambahkan opsi variasi produk yang dijual/ bundling produk, serta mempromosikan produknya melalui berbagai channel online.
ADVERTISEMENT
Strategi digitalisasi selanjutnya adalah manajemen rantai pasok antara UMKM dan pemasok yaitu dengan adanya extranet/ software untuk mengintegrasikan keduanya sekaligus mencari atau membeli bahan baku dari marketplace (proses produksi inbound-outbound logistics). Integrasi ini berfungsi sebagai intermediasi dengan tujuan menawarkan kesempatan untuk menjual secara langsung melalui pusat layanan informasi dan situs perdagangan.
Strategi dan model bisnis terdiri dari strategi diferensiasi dan keunggulan biaya. Lebih lanjut, model bisnis terkait dengan Business Model Canvas (BMC) yang menyalurkan nilai (value proposition) ke pelanggan, segmentasi pasar, sumber pendapatan, key activity, key resource, dan key partner. Model bisnis ditujukan untuk memperkuat nilai/ keunggulan produk dengan pemilihan segmentasi, mengelola hubungan pelanggan, perhitungan biaya, pemilihan bahan baku dari pemasok/ mitra, serta proses produksi yang efektif dan efisien.
ADVERTISEMENT
Program bantuan kepemilikan modal untuk investasi dan modal kerja operasional juga diperlukan dalam menunjang digitalisasi UMKM. Bantuan modal investasi digunakan untuk pembelian dan pembaharuan media digitalisasi (smartphone/ komputer) hingga pembelian software ERP (Enterprise Resource Planning). Sedangkan bantuan modal kerja digunakan untuk pembuatan iklan digital misalnya Instagram ads, Youtube Ads, Gofood Ads, dll). Selain itu, bantuan networking/ jaringan digunakan untuk mempertemukan UMKM dengan vendor pembuat/ penjual software yang mengintegrasikan produsen dengan supplier atau produsen dengan distributor.
Strategi digitalisasi dilakukan dengan basis kewilayahan, artinya dalam penerapannya menggunakan pendekatan bottom-up (dari bawah ke atas), khususnya dalam menentukan sektor paling penting untuk dilakukan digitalisasi yang disesuaikan dengan sektor UMKM unggulan masing-masing wilayah. Pendekatan ini digunakan karena diperlukan sinergi antara pemerintah daerah dan pusat dalam pengembangan digitalisasi UMKM yang jumlahnya sangat banyak dan tersebar di wilayah Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sinergi pemerintah adalah kerja sama antara pemerintah tingkat kabupaten/ kota, provinsi, maupun pusat yang berhubungan dengan pegembangan digitalisasi UMKM. Sebagai contoh, yaitu dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia UMKM terkait operasional platform digital dilakukan dengan program magang bagi pelajar SMA/ SMK sederajat dan mahasiswa vokasi melalui Disperindag untuk kemudian disalurkan kepada UMKM binaannya dengan koordinasi bersama Kemendikbud dan Disnaker.
Implementasi kebijakan/ program pemberian bantuan untuk mendukung proses digitalisasi UMKM di lapangan, pemerintah harus mengetahui karakteristik UMKM penerima bantuan agar bantuan yang diberikan tepat sasaran. Sebagai contoh, pemerintah harus mengetahui apakah suatu UMKM menerapkan keunggulan biaya atau diferensiasi dalam strategi bisnisnya. Hal ini sangat penting karena bantuan yang diberikan pemerintah harus sesuai dengan strategi korporat, bisnis, dan strategi digitalisasi yang sedang/ akan/ perlu dilakukan oleh setiap UMKM tersebut supaya manfaat yang diterima UMKM atas bantuan dari pemerintah dapat digunakan secara optimal.
ADVERTISEMENT