Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Indonesia Emas Bisa Terwujud Lebih Cepat dengan Digitalisasi Pendidikan
9 Maret 2025 17:05 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari I Dewa Gede Sayang Adi Yadnya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, optimistis bahwa Indonesia Emas bisa terwujud lebih cepat. Ia yakin bahwa kemajuan pendidikan akan mempercepat pencapaian tersebut. Keyakinan ini semakin kuat setelah ia menyaksikan digitalisasi di Pesantren Cendekia Amanah.
ADVERTISEMENT
Pesantren ini diasuh oleh Kiai Dr. Cholil Nafis dan berlokasi di Kalimulya, Depok. Pada Jumat (8/3), pesantren ini meluncurkan program digitalisasi. Acara peluncuran ini dihadiri oleh Wali Kota Depok Dr. Supian Suri dan berbagai tokoh lainnya. Pendiri ESQ 165, Dr. Ary Ginanjar Agustian, juga hadir. Selain itu, Ketua Umum Yayasan Muslim Sinar Mas (YMSM), Dr. Saleh Husin, turut mendukung acara ini. Bank Indonesia juga mengirim perwakilannya dalam acara tersebut.
Dalam sambutannya, Abdul Mu’ti mengungkapkan rasa terima kasih atas undangan tersebut. Ia menilai Pesantren Cendekia Amanah sebagai pesantren modern dan maju. Dengan gaya khasnya, ia menyampaikan pujian secara humoris. “Bangunannya megah, bukan megahi. Mewah, bukan mepet sawah,” katanya.
Smart Class, Inovasi Pendidikan Digital di Pesantren
Pesantren Cendekia Amanah menerapkan sistem Smart Class berbasis digital. Kiai Cholil Nafis menjelaskan bahwa konsep ini menggabungkan pendidikan modern dan salaf. Sistem ini juga menyelaraskan ilmu agama dan ilmu umum. Seluruh proses pembelajaran di pesantren ini telah terdigitalisasi.
ADVERTISEMENT
Digitalisasi diterapkan sejak proses pendaftaran hingga pembelajaran sehari-hari. Program tahfidz dan baca kitab kuning juga menggunakan sistem digital. Komunikasi antara wali santri dan pesantren juga berbasis digital. Sistem ini mempermudah interaksi antara pengajar, santri, dan orang tua.
Pesantren ini menawarkan pendidikan berbasis karakter dan kecerdasan. Sistem pendidikannya disesuaikan dengan minat serta kecerdasan santri. “Semua anak memiliki kecerdasan di bidangnya masing-masing,” ujar Kiai Cholil Nafis. Menurutnya, anak tampak kurang mampu karena belum menemukan bakatnya. Ia menambahkan bahwa sistem pendidikan harus mampu menyesuaikan diri dengan keunikan setiap anak.
Mewujudkan Indonesia Emas Lebih Cepat
Abdul Mu’ti sangat mengapresiasi digitalisasi pendidikan di Pesantren Cendekia Amanah. Ia menilai bahwa langkah ini adalah kemajuan luar biasa. Menurutnya, inovasi ini bisa menjadi model pembelajaran di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ia menegaskan bahwa Indonesia Emas tidak perlu menunggu hingga 2045. Jika seluruh kelas di Indonesia menerapkan pembelajaran digital, kemajuan bisa terjadi lebih cepat. “Saya melihat bagaimana Smart Class berbasis teknologi digital ini menjadi model pembelajaran modern,” ujarnya.
Ia berharap sistem digitalisasi ini bisa diterapkan di seluruh sekolah di Indonesia. Jika hal itu terwujud, Indonesia akan mencapai kemajuan lebih cepat. “Jika seluruh kelas di Indonesia menerapkan sistem seperti di SMP dan SMA Cendekia Amanah, maka Indonesia Emas bisa terwujud lebih cepat,” tegasnya.
Peran Bank Indonesia dalam Mendukung Pendidikan
Abdul Mu’ti juga menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia. Ia mengucapkan terima kasih atas dukungan Bank Indonesia dalam pendidikan. Menurutnya, bantuan ini sangat berarti bagi kemajuan pendidikan di pesantren.
Ia berharap dukungan ini tidak hanya terbatas pada Pesantren Cendekia Amanah. Ia ingin agar pesantren lain juga mendapatkan bantuan serupa. “Mudah-mudahan tidak hanya pesantren di Cendekia Amanah ini yang dibantu,” harapnya. Ia berharap agar lebih banyak pesantren mendapatkan dukungan pendidikan berbasis digital.
ADVERTISEMENT
Digitalisasi dalam pendidikan menjadi langkah strategis untuk mewujudkan Indonesia Emas. Sistem ini membuat pembelajaran lebih efisien dan modern. Jika diterapkan secara luas, pendidikan Indonesia akan semakin maju.
Dengan sistem pembelajaran berbasis digital, anak-anak bisa mendapatkan pendidikan berkualitas. Digitalisasi juga membuka peluang bagi anak-anak untuk berkembang sesuai bakatnya. Pendidikan berbasis karakter dan kecerdasan akan mencetak generasi unggul.
Langkah digitalisasi di Pesantren Cendekia Amanah menjadi contoh yang menginspirasi. Model pembelajaran ini bisa diterapkan di berbagai institusi pendidikan lainnya. Jika pendidikan di Indonesia terus berkembang, Indonesia Emas bukan sekadar impian.
Abdul Mu’ti optimistis bahwa Indonesia Emas bisa terwujud lebih cepat. Kuncinya adalah inovasi pendidikan dan penerapan teknologi dalam pembelajaran. Dengan semangat yang kuat, Indonesia akan mencapai masa depan gemilang.
ADVERTISEMENT