Konten dari Pengguna

Strategi Pertahanan Siber TNI: Perspektif Data Science dan AI

Ikhlas Pratama Sandy
Dosen Universitas Andalas, Experienced Data Analyst
22 September 2024 11:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ikhlas Pratama Sandy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Rencana pembentukan angkatan siber sebagai matra keempat TNI memicu diskusi luas. Dengan ancaman siber yang semakin kompleks, langkah ini dianggap penting untuk memperkuat pertahanan nasional. Dari perspektif data science dan kecerdasan buatan (AI), inisiatif ini bisa membuka potensi besar untuk meningkatkan keamanan siber di Indonesia. Data science dan AI tidak hanya berperan dalam identifikasi, analisis, dan respons ancaman real-time, tetapi juga dalam strategi, pelatihan, dan pengelolaan data rahasia.
ADVERTISEMENT

Analisis dan Prediksi Ancaman

AI digunakan untuk menganalisis big data yang dihasilkan dari jaringan militer dan mendeteksi pola mencurigakan. Sistem machine learning yang terus diperbarui mempelajari pola serangan siber sebelumnya untuk memprediksi ancaman masa depan, memungkinkan respons proaktif yang lebih cepat dan efisien.

Sistem Pertahanan Otomatis

AI memungkinkan otomatisasi pertahanan siber dengan mengisolasi jaringan yang terinfeksi atau mengaktifkan firewall untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. Sistem ini vital dalam operasi militer besar, di mana respons manual seringkali terlalu lambat. Namun, pengawasan manusia tetap diperlukan untuk menghindari kesalahan dalam pengambilan keputusan otomatis.

Manajemen Data dan Keamanan

AI membantu dalam klasifikasi data, enkripsi, dan deteksi pelanggaran keamanan. Pengelolaan data rahasia menggunakan metode seperti blockchain dan deteksi anomali berbasis AI memastikan keamanan yang lebih baik dalam penyimpanan dan transmisi data sensitif.
ADVERTISEMENT

Simulasi dan Pelatihan Berbasis AI

Simulasi serangan siber berbasis AI, yang disebut cyber ranges, memungkinkan personel berlatih dalam menghadapi ancaman nyata dalam lingkungan terkendali. AI dapat menskalakan kompleksitas serangan dalam pelatihan ini, meningkatkan kesiapan personel.

Perencanaan Strategis dengan Data Science

Data science tidak hanya membantu memprediksi ancaman tetapi juga mengoptimalkan alokasi sumber daya, mengelola logistik, dan menyediakan dukungan keputusan melalui analisis prediktif. AI juga dapat membantu dalam penilaian risiko dan pengelolaan aset penting.
Namun, pembentukan angkatan siber bukan tanpa tantangan. Penyesuaian kerangka hukum dan regulasi sangat diperlukan agar sesuai dengan konstitusi dan undang-undang privasi data. TNI harus memastikan bahwa angkatan siber tidak mengancam hak-hak digital warga sipil. Regulasi yang komprehensif dan transparan perlu disusun agar teknologi ini tetap sesuai dengan tujuan pertahanan nasional, tanpa melanggar kebebasan sipil.
ADVERTISEMENT