Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Menko Polhukam Wiranto menyatakan bahwa pemerintah ingin membubarkan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada Senin (8/5). Walaupun ingin dibubarkan, HTI pun menyatakan bahwa akan tetap menjalankan kegiatan dakwah mereka di kampus-kampus.
ADVERTISEMENT
"Ya, kita (tetap) lanjutkan, bukan hanya di kampus, dakwah di mana saja akan terus dilakukan," ujar Jubir HTI Ismail Yusanto ketika ditemui di Kantor Dewan Pimpinan Pusat HTI, Crown Palace, Blok A 25 - 26, Jalan Prof. Soepomo, No. 231, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (8/5).
Baginya, dakwah yang dilakukan oleh HTI adalah sesuatu hal yang positif. Sehingga, tidak ada alasan untuk menghentikan dakwah.
"Dakwah ada di mana-mana, dakwah ada di berbagai tempat termasuk kampus, sekolah, termasuk kegiatan dakwah kelompok lain dipandang adalah hal positif," jelasnya.
Baca juga: Polri Pegang Data Kegiatan HTI
Menurut Ismail, banyaknya masalah pendidikan seperti tawuran, pergaulan bebas, kriminalitas di kalangan pelajar dan lain-lain membuat HTI perlu mengambil peran pembinaan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Universitas Indonesia mengaku akan melarang HTI untuk berkegiatan di UI, pasca adanya pembubara HTI oleh pemerintah. UI hanya akan memfasilitasi organisasi resmi.
"Kami imbau saja kalau itu sudah dilarang, kalau pemerintah sudah melarang, kami imbau untuk (HTI) tidak ada di UI. Secara aturan ya harusnya, tidak ada," kata Rifely ketika dihubungi kumparan (kumparan.com), Senin (8/5).
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 21:56 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini