Konten dari Pengguna

Pariwisata Berkelanjutan di Indonesia: Peran Destinasi Super Prioritas

Ilham Saputra
Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Universita Sahid Jakarta
3 Februari 2025 10:20 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ilham Saputra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Berwisata di Indonesia Aja (Sumber: Freepik)
zoom-in-whitePerbesar
Berwisata di Indonesia Aja (Sumber: Freepik)
ADVERTISEMENT
Pembangunan pariwisata berkelanjutan di Indonesia bertujuan untuk memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal tanpa merusak lingkungan dan budaya. Hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pelestarian lingkungan dan budaya. Destinasi pariwisata super prioritas yang ditetapkan pemerintah Indonesia diharapkan menjadi contoh untuk destinasi pariwisata lainnya di seluruh dunia dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan budaya.
Pemandangan dari Bukit Holbung Pulau Samosir (Sumber: unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Pemandangan dari Bukit Holbung Pulau Samosir (Sumber: unsplash)
Danau Toba: Keindahan Alam dan Pelestarian Budaya
ADVERTISEMENT
Danau Toba, di Sumatera Utara, merupakan daya tarik pariwisata utama di Indonesia. Danau vulkanik terbesar dunia ini menawarkan pengalaman wisata unik dengan pemandangan alam indah dan nilai sejarah yang kaya. Pulau Samosir di tengah danau menjadi pusat kehidupan suku Batak. Danau Toba ideal untuk aktivitas seperti menikmati matahari terbit/terbenam, berenang, berkano, trekking, menjelajahi desa tradisional, dan mencicipi kuliner khas Batak. Destinasi favorit ini menawarkan keindahan alam spektakuler dan kedamaian yang tak terlupakan untuk pengunjung. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah wisatawan yang berkunjung ke Danau Toba meningkat sebesar 30% dari tahun 2019 ke 2020, meskipun pandemi COVID-19 mempengaruhi pariwisata global. Untuk menjaga keindahan alam dan budaya Batak, pemerintah dan masyarakat lokal telah melakukan berbagai inisiatif, seperti program pengelolaan sampah dan pelestarian budaya Batak melalui festival seni dan budaya.
ADVERTISEMENT
Salah satu contoh inisiatif yang berhasil adalah program "Toba Clean and Green" yang diluncurkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Program ini bertujuan untuk mengurangi sampah plastik dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Selain itu, pelatihan bagi masyarakat lokal dalam pengembangan kerajinan tangan dan kuliner khas Batak juga dilakukan untuk meningkatkan pendapatan ekonomi mereka sambil melestarikan budaya lokal.
Candi Borobudur (Sumber: Freepik)
Borobudur: Warisan Budaya dan Pengelolaan Lingkungan
Pemerintah dan komunitas lokal bekerja sama dalam pengelolaan situs warisan dunia UNESCO ini karena Borobudur memiliki nilai sejarah dan budaya yang sangat penting. Setiap tahun, jumlah pengunjung yang datang ke Candi Borobudur terus meningkat, mencapai lebih dari 2,5 juta orang menurut data dari UNESCO. Hal ini menunjukkan betapa populer dan pentingnya situs ini dalam menarik minat wisatawan domestik maupun internasional. Upaya menjaga kelestarian Borobudur dilakukan melalui program pengelolaan lingkungan yang berfokus pada konservasi situs dan pengurangan dampak negatif dari pariwisata. Langkah-langkah konkret seperti pengelolaan sampah, penanaman pohon, dan upaya peningkatan kesadaran lingkungan telah dilakukan untuk menjaga keindahan dan keaslian dari Candi Borobudur. Dengan adanya kerjasama antara pemerintah dan komunitas lokal, diharapkan Borobudur dapat terus dilestarikan dan tetap menjadi destinasi wisata yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.
ADVERTISEMENT
Salah satu inisiatif yang dilakukan adalah pengaturan jumlah pengunjung dengan menerapkan sistem tiket yang membatasi jumlah pengunjung pada waktu tertentu. Selain itu, program edukasi bagi pengunjung tentang pentingnya menjaga situs bersejarah juga dilakukan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran wisatawan akan pentingnya pelestarian warisan budaya dan dampak positif yang dapat diberikan kepada masyarakat lokal melalui pariwisata.
Sirkuit Mandalika, Lombok (Sumber: unsplash)
Mandalika: Ekowisata dan Pemberdayaan Masyarakat
Mandalika adalah tujuan wisata favorit dengan pantai-pantai indah dan bersih, serta potensi ekowisata yang menarik. Destinasi ini menawarkan beragam kegiatan wisata seperti diving, snorkeling, dan festival motorsport. Dengan berbagai potensi yang dimilikinya, Mandalika semakin populer dan menjadi destinasi unggulan di Indonesia. Program pariwisata berkelanjutan telah diimplementasikan untuk mendukung keberlanjutan lingkungan dan masyarakat. Mandalika ditargetkan untuk menarik 2 juta wisatawan pada tahun 2025.
ADVERTISEMENT
Salah satu program unggulan adalah pengembangan homestay yang dikelola oleh masyarakat lokal. Melalui program ini, wisatawan dapat merasakan pengalaman tinggal di rumah penduduk setempat sambil menikmati keindahan alam Mandalika. Selain itu, pelatihan bagi masyarakat lokal dalam pengelolaan homestay dan penyediaan layanan wisata juga dilakukan untuk meningkatkan keterampilan dan pendapatan mereka. Dengan demikian, pariwisata di Mandalika tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga memperkuat identitas budaya lokal.
Komodo di habitas aslinya (Sumber: Freepik)
Labuan Bajo: Konservasi Laut dan Pariwisata Berbasis Komunitas
Labuan Bajo menawarkan keindahan alam yang spektakuler dan keberagaman hayati yang melimpah. Destinasi ini menjadi tempat sempurna bagi petualang dan pecinta alam untuk mengeksplorasi keajaiban alam yang luar biasa. Terkenal sebagai pintu gerbang menuju Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo menawarkan pengalaman unik untuk menyaksikan komodo, hewan purba langka. Selain itu, destinasi ini juga menawarkan berbagai kegiatan seru seperti menyelam, trekking, akomodasi yang nyaman, restoran dengan kuliner lezat, dan fasilitas lainnya. Dengan keanekaragaman hayati yang besar, Labuan Bajo berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan lautnya.
ADVERTISEMENT
Inisiatif yang dilakukan di Labuan Bajo termasuk program konservasi terumbu karang dan penanganan sampah laut. Komunitas lokal juga dilibatkan dalam pengelolaan pariwisata berbasis komunitas, di mana mereka diberikan pelatihan untuk menjadi pemandu wisata dan penyedia layanan. Hal ini tidak hanya meningkatkan pendapatan masyarakat, tetapi juga memberikan mereka peran aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Siluet pohon palem di dekat pantai saat matahari terbenam (Sumber: unsplash)
Likupang: Pariwisata Berkelanjutan dan Inovasi Kreatif
Likupang menawarkan keindahan alam yang memukau, infrastruktur pariwisata yang berkembang, dan program konservasi lingkungan untuk mendukung pariwisata berkelanjutan. Destinasi ini siap menjadi tujuan wisata unggulan dengan beragam kegiatan ramah lingkungan. Menurut Kementerian Pariwisata, Likupang berpotensi menarik lebih dari 1 juta wisatawan pada tahun 2025. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi keindahan Likupang dan berkontribusi dalam pelestarian alam dan budaya.
ADVERTISEMENT
Inisiatif yang dilakukan di Likupang termasuk pengembangan ekowisata dan inovasi kreatif dalam pengelolaan sumber daya alam. Masyarakat lokal diajak untuk berpartisipasi dalam pengembangan pariwisata dengan memberikan pelatihan dalam pengelolaan homestay dan pembuatan produk lokal. Selain itu, program pelestarian lingkungan seperti penanaman mangrove dan pengelolaan sampah juga dilaksanakan untuk menjaga keindahan alam Likupang.
Referensi
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. (n.d.). Retrieved from https://kemenpar.go.id
Badan Pusat Statistik. (2020). Statistik Pariwisata Indonesia. Retrieved from https://bps.go.id
UNESCO. (n.d.). Borobudur Temple Compounds. Retrieved from https://whc.unesco.org/en/list/592
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. (n.d.). Statistik Keanekaragaman Hayati. Retrieved from https://klhk.go.id