Konten dari Pengguna
Coding Jadi Bekal Anak Desa Merakan, Mahasiswa UB Persempit Kesenjangan Digital
27 Juli 2025 8:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
Kiriman Pengguna
Coding Jadi Bekal Anak Desa Merakan, Mahasiswa UB Persempit Kesenjangan Digital
Mahasiswa UB ajarkan coding ke anak-anak Desa Merakan lewat program MMD 2025 untuk mempersempit kesenjangan digital dan dukung pendidikan berkualitas di desa Merakan, Kec. Padang, Kab. Lumajangilhamrafiqinn
Tulisan dari ilhamrafiqinn tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perkembangan teknologi digital khususnya di bidang pendidikan menjadi perhatian serius bagi pemerintah akhir-akhir ini.
ADVERTISEMENT
Wacana untuk memperkenalkan coding dan kecerdasan buatan (AI) kepada anak-anak sekolah dasar hingga menengah terus bergulir.
Namun, akses dan kesiapan tenaga pendidik menjadi tantangan utama.
Menanggapi hal tersebut, mahasiswa Universitas Brawijaya memalui program Mahasiswa Mebangun Desa (MMD) 2025 mengenalkan dunia coding kepada anak-anak Desa Merakan, Kecamatan Padang, Kabupaten Lumajang. Kegiatan ini dikemas dalam program bertajuk “Fun Coding: Belajar Coding dengan Cara yang Fun!” yang bertujuan mengedukasi anak-anak tentang dasar-dasar coding dan cara penggunaan komputer secara mandiri. Diharapkan, anak-anak Desa Merakan adaptif ketika pelajaran serupa diterapkan di sekolah. Kegiatan ini dibimbing oleh dosen pembimbing lapang, Erlangga Setyawan, SP., MM., CODP.
Mengapa Anak Desa Perlu Belajar Coding?
Pada kamis (17/7/2025), bertempat di Balai Desa Merakan ditemani cerahnya rembulan, sebanyak 20 anak-anak antusias mengikuti bimbingan belajar rutin yang diadakan oleh MMD 56 desa Merakan. Kegiatan ini dipandu oleh Ilham Rafiqin, mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer UB, bersama seluruh rekan MMD 56 juga turut serta membimbing anak-anak secara langsung.
ADVERTISEMENT
Sesi pembelajaran dimulai dengan pemaparan materi interaktif berupa konsep berpikir logis, algoritma, perulangan, dan percabangan sebagai fondasi awal dalam memahami coding.
Anak-anak juga dikenalkan dengan berbagai profesi di bidang teknologi dan fakta menarik seputar coding untuk membangkitkan rasa ingin tahu mereka.
“Pengenalan coding diharapkan mengurangi kesenjangan akses informasi antara anak-anak desa dan kota. Wacana pengenalan coding dan AI sebagai mata pelajaran sebenarnya baik, asalkan diajar dengan metode yang menyenangkan serta didukung kualitas pengajar dan akses yang baik”, ujar Ilham mengenai tujuan program kerja ini.
Belajar Interaktif Lewat Platform Code.org
Selain penyampaian materi, anak-anak juga diajak membuat proyek sederhana secara berkelompok, yakni membuat gim flappybird pada platform
Code.org. Mereka ditantang untuk mengaplikasikan materi yang sudah dipelajari dan mengoperasikan komputer pada proyek tersebut. Untuk membangkitkan semangat kompetisi, anak-anak yang berhasil menjawab pertanyaan diberikan hadiah menarik.
ADVERTISEMENT
Pada sesi terakhir, tiap kelompok mempresentasikan hasil proyek mereka. Anak-anak bergiliran maju secara berkelompok menjelaskan alur blok kode dan inovasi yang mereka tambahkan pada gim yang mereka buat. Kreasi setiap kelompok sangat menarik mencerminkan pemikiran dan imajinasi yang unik,. Akan tetapi, pemateri mengingatkan bahwa aspek kelogisan tetap menjadi yang utama.
“Saya tekankan bahwa ini bukan persoalan benar atau salah, yang penting mereka (anak-anak) udah berani maju menjawab pertanyaan. Hal ini melatih mereka untuk percaya diri untuk berbicara di depan teman-temannya” tegas Ilham.
Masa Depan Digital Dimulai dari Desa
Program ini diharapkan dapat menumbuhkan minat anak-anak desa Merakan terhadap dunia digital dan mempersempit kesenjangan dalam akses pendidikan digital. Dengan demikian, program ini mendukung pencapaian Tujuan
ADVERTISEMENT
Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Desa poin ke-4: Pendidikan Berkualitas. Dengan dukungan semangat belajar anak-anak dan dedikasi para mahasiswa, MMD UB menunjukkan bahwa pendidikan digital adalah hak semua anak Indonesia, bukan hanya mereka yang tinggal di kota. Inisiatif ini menjadi langkah awal agar desa desa bukan lagi tempat yang tertinggal dalam arus teknologi, melainkan bagian aktif dari masa depan digital bangsa.
#UniversitasBrawijaya
#MMDUB2025
#SDGs4
#DRPMUB
#Coding
#Desa

