Bantu Lindungi Hewan dengan 4 Cara Ini, Sebab #BaikItuMudah

Konten dari Pengguna
11 Oktober 2017 15:56 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Indah Permata Sari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Nama anak anjing itu adalah Pascal, umurnya baru 4 bulan. Sayangnya pertemuannya dengan beberapa anak tak bertanggung jawab menjadi awal kisah pilu anjing tak bertuan itu. Anak-anak itu menangkapnya lalu merendamnya ke dalam lem cair. Setelah itu mereka menyeret Pascal melewati lumpur dan rerumputan hingga gabungan lem dan lapisan tebal kotoran membuat bulunya sekaku semen. Untung saja Pascal ditemukan oleh Stichting He’Art of Rescue International dan berhasil diselamatkan. Meskipun dia telah kehilangan pendengaran di salah satu telinganya karena insiden ini, Pascal kini sudah berada di tangan orang yang menyayanginya.
ADVERTISEMENT
Cerita Pascal ini hanya salah satu kisah kekejaman hewan. Masih banyak binatang-binatang lain yang juga bernasip sama. Padahal orang yang menyiksanya juga takkan mendapatkan apapun dari luka-luka yang dialami hewan tersebut. Entah apa yang membuat mereka merasa perlu untuk berbuat jahat seperti itu. Padahal, menjadi #BaikItuMudah. Tidak perlu suka pada binatang untuk bisa melindungi hewan.
Jangan mengejek mereka.
Selama 17 tahun menjadi seorang pemelihara anjing, ada satu misteri yang masih belum bisa aku pahami. Entah mengapa banyak orang yang lewat rumahku suka menggonggong pada anjingku, Bara. Apakah mereka sedang belajar berkomunikasi dengan bahasa gonggongan? Tapi anehnya kalau dibalas gongong oleh Bara, mereka malah lari ketakutan. Banyak tetangga, terutama anak-anak dan remaja, yang menjadikan anjingku sebagai ajang uji nyali. Berani gak lewatin anjing itu? Takut gak sama gongongannya yang keras?
ADVERTISEMENT
Mudahnya sih, begini saja. Manusia saja kalau diejek bisa nyakar, apalagi binatang yang bergerak menggunakan instingnya. Hewan itu sangat peka pada perasaan manusia. Saat mereka liat manusia itu berniat jahat atau menganggunya, hewan langsung bersikap defensif. Sifat defensif ini bisa berubah jadi agresif jika terus menerus diprovokasi.
Pernah satu ketika ada anak kecil gangguin Bara. Pada saat itu tali pengikatnya lepas dan Bara jadi bebas untuk mendekatinya, sesuatu yang anak itu tidak bisa duga.. Tentu saja, Bara yang memang bukan anjing liar dan agresif takkan menggigit anak itu. Tapi anak itu terjatuh ketika berlari, terluka dan kemudian mengadu pada ibunya. Yang terjadi berikutnya adalah kami dimintai biaya untuk tes rabies.
ADVERTISEMENT
Memang sih, tidak selamanya tetangga itu menyebalkan. Ada juga pengalaman yang lucu. Ibu-ibu dengan balitanya sering mampir ke depan rumahku untuk menonton Bara dari jauh. Ibu-ibu menunjuk-nunjuk peliharaanku dengan raut senang pada anaknya, seolah-olah mereka sedang menyaksikan sirkus yang fantastis. Ketika Bara menguap mereka terpana, ketika Bara menggeliat mereka terpukau. Sebenarnya ini fenomena yang aneh, tapi selama itu tidak menganggu hewannya sih gak masalah. Yang bahaya adalah ketika orang-orang yang awalnya hanya berani menggonggong kini sudah mulai berani bertindak.
Source: http://epicpix.com/plot-twist/
Jangan melukai mereka
Dulu, aku punya anjing tua bernama Junior. Berbeda dengan Bara yang masih suka ngambek, Junior adalah anjing yang sangat kalem. Dia adalah anjing kesayangan satu kampung. Tetangga kamipun tidak takut melihat Junior yang setiap malam dilepas dari kandang mondar mandir depan rumahnya. Dia benar-benar jinak dan juga sangat penyayang. Dulu setiap kali kami pergi sekolah dia selalu mengantar ke depan gang dan baru pulang ke rumah setelah kami naik angkot. So sweet bukan?
ADVERTISEMENT
Tapi sayangnya kejinakan itupun tidak membuat Junior berhenti menjadi target. Semasa hidupnya dia pernah diracuni 3x. Alasan sepele, ada yang tidak suka pada anjing, ada juga orang yang merasa terganggu karena susah maling di kawasan rumahku sebab ada yang jagain. Untungnya sama seperti Pascal, Junior berhasil ditolong hingga akhirnya selamat. Junior beruntung, tapi pendahulunya dulu, Bruno, tak tertolong.
ADVERTISEMENT
Seandainyapun tidak suka pada binatang, melukai hewan bukanlah sesuatu yang harus dilakukan. Ketika menghadapi binatang, tetaplah tenang. Mereka akan menyadari jika kamu ketakutan dan akan berusaha mengklaim dominasi dari manusia. Tegapkan badan dan berjalanlah dengan percaya diri, hewan-hewan tidak akan mengganggu dan membiarkanmu lewat begitu saja. Seandainya memang masih belum yakin untuk melewati kucing yang kelihatannya siap nyakar di ujung jalan sana, bisa jadi kamu perlu cari rute lain hehe….
Anjing yang dipelihara untuk mengobati skizofrenia (Foto: REUTERS/Susana Vera)
Berhati-hatilah saat di jalan
Bagian ini seringkali tidak kita sadari, namun di jalan kita tidak hanya perlu awas pada kendaraan lain atau manusia yang menyebrang. Hewan juga sering menggunakan jalan raya untuk menyebrang. Kawan kecil ini sering dijumpai di jalan pada saat melewati kawasan padat penduduk. Anjing mungkin bisa terlihat dari jauh karena ukurannya yang besar, namun kucinglah yang paling sering lalu lalang di malam hari. Mereka lewat di jalan tanpa tengok kanan kiri mengecek ada motor atau mobil yang lagi lewat apa tidak.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu kita sebagai manusia yang perlu pasang mata. Kita harus selalu awas apabila ada teman hewan kita memilih untuk menyebrang pada saat kita lewat. Ini juga demi keselamatan pengemudi supaya tidak oleng dan kecelakaan saat di jalan. Ayah saya pernah tanpa sengaja menabrak kucing di jalan dan sempat kehilangan kendali motornya. Kami selamat, hanya saja kucingnya mati di tempat. Sampai saat ini aku masih sering terbayang kejadian itu. Itu sebabnya berhati-hatilah ketika mengemudi di malam hari.
Source: http://ethicalelephant.com/wp-content/uploads/2015/07/certified-cruelty-free-logos.png
Gunakan make up halal
Menggunakan make up kini sudah jadi keharusan bagi perempuan. Apalagi ketika kita sedang berada di lingkungan bekerja, tidak pakai make up membuat kita kelihatan seperti baru bangun tidur dan sangat tidak profesional. Sayangnya benda yang membantu perempuan menaikan kepercayaan dirinya ini bisa jadi sumber penderitaan bagi hewan.
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui apakah bahan-bahan dalam kosmetik akan aman pada manusia, banyak perusahaan yang masih menggunakan hewan sebagai kelinci percobaannya. Kalau kamu mencari foto “animal testing” di google, kamu akan menemukan setumpuk foto menggenaskan dari kawan-kawan kecil kita yang harus menderita karena manusia. Beberapa produk bahkan menggunakannya pada hewan yang sedang mengandung untuk mengetahui apakah akan ada dampak penggunaan kosmetik pada alat reproduksi manusia nantinya.
Itu sebabnya kita perlu menghentikan penggunaan kosmetik yang menggunakan animal testing apalagi jika mengingat hal ini juga dilarang oleh agama. Kosmetik halal menjanjikan produk yang bebas dari penyiksaan binatang dan bahan-bahan lain yang tidak baik untuk tubuh kita. Untuk produk internasional, kita bisa mencari logo kelinci untuk tahu apakah kosmetik itu bebas dari kekejaman hewan. Degnan menggunakan kosmetik halal dan berlogo kelinci, kita sudah ikut melindungi hewan sekaligus mengikuti ajaran agama.
ADVERTISEMENT
Nah, itu adalah beberapa cara mudah untuk melindungi hewan. Gak perlu kok jadi pemilik hewan untuk bisa perduli pada kesejahteraan teman kecil kita ini. Caranya cukup simple bukan? Tentu aja karena #BaikItuMudah tapi jahat itu sulit ☺