Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
5 Kuliner Enak di Semarang yang Harganya Tak Lebih dari Rp 15.000
26 Oktober 2019 18:22 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
Tulisan dari Indah Salimin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Semarang, walau panas tapi juga penuh kejutan. Seiring dengan semakin populernya industri kuliner, kedai-kedai dan bermacam makanan baru pun bermunculan. Tidak cuma makanan, tapi juga bermacam minuman dan camilan.
ADVERTISEMENT
Lebih serunya lagi, di Semarang bermacam-macam kuliner bisa kita coba tanpa harus keluar banyak uang. Beragam kuliner bisa dinikmati, bahkan di akhir bulan. Bahkan, cukup dengan modal Rp 15.000 aja, kita bisa coba banyak hal di kota ini. Ini dia beberapa kuliner di Semarang yang saya coba cuma dengan modal Rp 15.000 saja:
Saya sudah lama penasaran dengan kedai ini, pasalnya lokasinya setiap hari saya lewati. Kedai Nasi Kulit Sultan berlokasi di belakang kantor Gubernur Jawa Tengah, tepatnya di jalan Mugassari, Semarang Selatan, hanya beberapa langkah dari Warung Jahe Rempah Mbah Jo.
Kedai ini cukup luas, dengan banyak meja di dalam dan di luar ruangan. Saat saya ke sana, beberapa meja diduduki oleh pengemudi ojek online yang mengantre. Rupanya, makanan ini sudah populer di ranah online.
Saya melihat daftar menu dan senang melihat nasi kulit hanya Rp 12.000 saja per porsi. Pesan, langsung bayar dan pesanan akan diantar ke meja kita. Tidak begitu lama, pesanan saya tiba dan cukup senang dengan penampilannya. Sepiring berisi nasi, sambal, beberapa potong kulit yang digoreng cukup kering dengan taburan serundeng.
Rasanya cukup gurih dan renyah. Sambalnya pun pedas dan mantap. Sedangkan serundengnya terasa gurih dan pedas. Hanya saja, untuk soal tekstur kulitnya, saya rasa terlalu kering untuk disandingkan dengan nasi. Bayangan saya, akan lebih enak jika digoreng tidak terlalu kering. Tapi, tentu saja ini persoalan selera.
ADVERTISEMENT
Buat barisan pencinta kulit kering, tentu akan sangat menikmati nasi kulit dari nasi kulit sultan ini. Soal porsi, komposisi kulitnya pun sesungguhnya cukup untuk menandaskan sepiring nasi. Tapi tidak ada salahnya jika kamu ingin menambah lauk lagi seperti telur, ayam atau daging.
🍴 Nasi Kulit Sultan
📍 Jalan Mugassari, Semarang Selatan, Semarang.
💰 Rp 12.000/ porsi.
⏱ Senin-Sabtu Pukul 10.00 WIB-21.00 WIB
Camilan satu ini sedang cukup 'heboh' di Semarang. Beberapa foodgrammer mengulas jajanan ini dengan penilaian yang cukup mengesankan. Jadi ketika saya mencari tahu dan lokasinya ternyata mudah ditemukan, saya jadi makin penasaran.
Suatu sore sepulang kerja, saya akhirnya mampir dan berhasil menemukan kiosnya. Letaknya di Pujasera Pleburan, tepatnya di depan Hans Kopi. Gerobaknya yang berwarna kuning cerah, cukup membantu sehingga lebih mudah ditemukan.
Crispy Story, menawarkan camilan ayam tepung krispi khas Taiwan. Di Indonesia, jajanan ini identik dengan merek Shihlin yang biasa ditemukan di mal-mal. Menurut ulasan yang sudah mencobanya, rasanya sangat mirip Shihlin. Saya kurang bisa percaya, karena sudah beberapa kali mencoba jajanan yang meniru Shihlin, tapi rasa dan teksturnya sangat jauh kualitasnya. Tapi, biar terbukti, akhirnya saya memutuskan mencobanya sendiri.
Crispy Story punya tiga jenis porsi yakni porsi jomblo (Rp 10.000), Sharing (Rp 15.000), dan Party (Rp 15.000). Saya mencoba dua rasa, yakni barbeque-rumput laut dan chili-rumput laut ukuran jomblo. Saya menunggu cukup lama karena harus mengantre dan menunggu pegawai menggoreng ayamnya. Kurang lebih 15 menit menunggu, barulah pesanan saya jadi.
Untuk ukuran porsi terkecil, menurut saya ukuran jomblo ini sangat banyak isinya. Untuk dicamil berdua saja, saya rasa masih cukup memuaskan. Saya jadi bersyukur tidak memilih ukuran yang lebih besar. Lalu soal rasanya?
Saya harus akui, secara tekstur, Crispy Story adalah yang terbaik di kelasnya. Ayamnya terasa, sedangkan tekstur tepungnya renyah dan tidak alot. Hanya saja, soal rasa bumbunya, tentu saja tidak betul-betul bisa menyamai dengan Shihlin, tapi tetap enak. Saya jadi paham ketika beberapa saat kemudian, pegawai terpaksa meminta pembeli menunggu karena stok ayam sudah kehabisan dan sedang menunggu dikirimkan dari pusat di Cinde. Bagi para pencinta camilan asin, Cripsy Story sangat saya rekomendasikan untuk dicoba.
ADVERTISEMENT
🍴Crispy Story
📍 Jl. Kusumawardani, Pleburan, Semarang (Pujasera depan Hans Kopi).
💰 Rp 10.000/porsi (size Jomblo)
⏱ Pukul 12.00 WIB-22.00 WIB
Pleburan memang daerah yang cukup 'basah' soal kuliner. Di kawasan ini berjajar kios-kios makanan yang ternyata enak-enak. Tidak jauh dari kios Crispy Story, ada gerobak Roka yang parkir di jejeran gerobak makanan di Jalan Pleburan, tepatnya di depan gerbang Kampus Universitas Diponegoro Pleburan. Gerobaknya berwarna hitam, dengan ikon sandwich roti. Jika kamu tidak teliti, kamu mungkin akan melewatinya begitu saja.
Roka ternyata menyediakan sajian yang cukup unik dan juga sedang populer di Semarang. Menunya hanya dua jenis, yaitu roti kukus dan roti panggang. Hanya saja, ada belasan rasa yang bisa kamu pilih. Menurut penjaga kios, salah satu rasa yang paling populer adalah rasa Ovomaltine. Saya memilih rekomendasi tersebut dan meminta rotinya dikukus, karena jika dipanggang apa bedanya dengan burger biasa?
Roti yang dipakai Roka berwarna hijau. Entah bagaimana jadi lebih menarik dan tampak enak. Roti yang sudah diolesi selai Ovomaltine di bagian tengahnya, dikukus selama kurang lebih sepuluh menit. Saran saya segera makan sebelum hangatnya hilang.
Soal rasa, saya cukup terkejut dengan roti kukus Roka ini. Super lembut dan proses kukus membuat selai Ovomaltine-nya lebih lumer dan enak. Rasanya saya baru makan beberapa kunyah saja sebelum menyadari, tahu-tahu sudah tandas roti kukus Ovomaltine saya. Kesimpulannya, roti kukus Ovomaltine yang harganya 'hanya' Rp 14.000 ini, cukup menarik untuk dicoba.
ADVERTISEMENT
🍴Roti Kukus Ovomaltine - ROKA
📍Jalan Pleburan Depan Gerbang Kampus Undip Pleburan
💰14.000/ buah
⏱ Setiap hari pukul 16.00 WIB-23.00 WIB
Kopi Maju 57 adalah pendatang sangat baru dalam persaingan industri kopi-kopian di Semarang. Kedai kopi yang terletak di kawasan GOR Tri Lomba Juang ini baru buka perdana di bulan Oktober 2019 ini. Sangat menarik ketika industri kafe kopi di Semarang kini menjamur, Kopi 57 hadir dengan signature menu yang saya rasa bisa diandalkan, yakni Es Enting Gepuk.
Dalam penciptaan menu istimewa ini, Kopi Maju 57 berkolaborasi dengan produsen enting-enting gepuk terkenal dari Salatiga yakni Enting-enting Gepuk Cap Klenteng & 2 Hoolo. Enting-enting Gepuk memang adalah camilan khas Salatiga.
ADVERTISEMENT
Kedainya bertema outdoor, cukup syahdu nongkrong sore-sore di kawasan Tri Lomba Juang di bangku-bangku praktis yang disediakan Kopi Maju 57. Saya memesan Es Enting Gepuk Original seharga Rp 15.000. Pegawai kedai cukup cekatan membuatkan pesanan saya. Setelah membayar, tidak sampai lima menit, pesanan saya sudah diantar.
Rasa es enting gepuk ini membuat saya semangat seketika. Manis dari susu, gurih dan rasa khas dari enting gepuk, berpadu dalam komposisi yang sangat tepat. Teksturnya lembut dan variasi renyah dari enting gepuk membuat minuman ini jadi selingan yang unik di antara maraknya kopi-susu-gula aren yang buat saya sendiri semakin mendekati kejemuan.
Kopi 57 baru membuka kedainya pukul 16.00 WIB, jadi kamu bisa mampir sepulang kerja atau sepulang kuliah, atau sepulang aktivitas apa saja yang kamu lakukan. Setelah lelah berkegiatan, segelas es enting gepuk ini akan mengisi energimu kembali.
ADVERTISEMENT
🍴Es Enting Ori - Kopi Maju 57
📍 GOR Tri Lomba Juang, Semarang.
💰Rp 15.000/ gelas.
⏱ Setiap hari Pukul 16.00 WIB-24.00 WIB.
Berbeda dengan empat makanan sebelumnya yang bisa dibilang baru, Tante Gwat sudah berjualan serabi sejak 20 tahun lalu. Setiap hari Tante Gwat bersepeda dari rumahnya di kawasan Muktiharjo untuk membuka lapak serabinya di kawasan Jalan MT Haryono. Tante Gwat hanya membawa adonan secukupnya, kira-kira hanya 110 porsi per hari. Maka jangan heran kalau sejak buka jam 3 sore, tidak butuh waktu lama bagi serabi-serabi Tante Gwat untuk dibawa pulang pembelinya.
Tante Gwat hanya menyediakan dua variasi rasa yaitu nangka dan cokelat. Tante Gwat biasa menjual serabinya per sepuluh biji seharga Rp 13.000. Kamu bisa mencampur rasa dan jumlahnya sesuai selera.
Saya mencoba dua-duanya dan langsung paham kenapa serabi di lapak sederhana ini punya banyak penggemar. Serabinya sangat lembut, dengan santan kental yang masih agak cair di bagian atasnya. Topping nangka jadi favorit saya karena mengingatkan serabi buatan ibu saya di kampung.
Kesederhanaan dan kepasrahan Tante Gwat dalam menjual serabinya pun membuat para pembeli lebih bisa menghargai setiap serabi yang dijajal. Karenanya, jika kamu kebetulan melintasi jalan MT Haryono di antara waktu pukul 3-5 sore, bolehlah mampir ke lapak sederhana Tante Gwat dan mencoba serabinya yang enak ini.
ADVERTISEMENT
🍴Serabi Tante Gwat
📍Jalan MT Haryono (Samping Toko Besi T - Sebelah Gang Sidorejo)
💰Rp 13.000 (isi 10 buah).
⏱ Senin - Sabtu, Pukul 15.00 WIB-habis (sekira pukul 17.30 WIB).
***
Itu dia beberapa kuliner enak di Semarang yang saya coba dengan modal Rp 15.000 saja. Secara rasa, lima pilihan di atas semuanya layak buat dicoba dan karena tidak terlalu mahal, rasanya tidak ada ruginya untuk mencicipi kuliner-kuliner lucu tersebut. Atau teman-teman ada yang sudah coba? Gimana menurut kalian? Sharing dengan saya, yuk, di kolom komentar. :)