Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Jenis-jenis Limbah Pertanian dan Cara Pengelolaannya
7 Desember 2020 19:17 WIB
Tulisan dari IndonesiaGO Digital tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu sektor vital di tanah air, limbah pertanian juga memerlukan penanganan yang baik. Simak selengkapnya dalam ulasan berikut.
ADVERTISEMENT
Sebagai negara agraris, sektor pertanian memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Sama seperti sektor lain, pertanian juga menghasilkan limbah yang memerlukan pengelolaan. Meskipun jarang kasus pencemaran lingkungan karena limbah pertanian, dengan pengawasan dari Penanggung Jawab Operasional Pengolahan Air Limbah (POPAL), para petani dapat menjalankan proses produksi secara aman dan berkelanjutan.
Limbah pertanian merupakan semua bentuk sisa-sisa proses produksi, baik berupa bagian pohon ataupun sisa racun hama dan pupuk yang digunakan. Limbah pertanian dibagi menjadi beberapa kategori.
Jenis-jenis Limbah Pertanian Berdasarkan Waktunya
Berdasarkan masa produksi, limbah pertanian dibagi menjadi tiga macam, yakni limbah pertanian prapanen, limbah ketika panen, dan limbah setelah atau pascapanen.
Limbah prapanen biasanya berupa daun yang gugur, buah yang tidak berkembang dan lain sebagainya, sedangkan limbah panen biasanya dihasilkan setelah produk utama diambil. Dalam pertanian padi ada jerami, batang, dan sekam yang merupakan sisa hasil produksi. Sementara itu, limbah pascapanen adalah buah atau hasil panen yang rusak atau tidak memenuhi aturan kualitas yang berlaku.
ADVERTISEMENT
Jenis-jenis Limbah Pertanian Berdasarkan Bentuknya
Limbah pada dasarnya memiliki esensi yang sama. Dalam sektor pertanian, limbah memiliki tiga bentuk, yakni limbah padat, cair dan gas. Adapun yang termasuk limbah padat adalah limbah yang wujudnya padat (dapat dipegang). Contohnya adalah limbah prapanen, pascapanen, maupun limbah panen.
Dalam sistem pengelolaan, limbah padat umumnya mudah didaur ulang karena sifatnya organik. Petani bisa menjadikannya sebagai pupuk atau pakan ternak. Meski mudah, para petani tetap harus berhati-hati karena jika tidak ditangani dengan baik, bisa menimbulkan bau yang tidak enak.
Tidak hanya limbah padat, limbah dalam bentuk cair juga dihasilkan oleh industri pertanian. Biasanya limbah ini berasal dari sisa air yang dipakai untuk membersihkan bahan pangan, sisa pupuk cair, maupun sisa air yang digunakan membilas hasil panen dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Pada pertanian komoditas tertentu, ada limbah gas yang dihasilkan. Misalnya saja dalam proses pengeringan daun teh. Uap air harus dibuang dengan menggunakan cerobong asap agar tidak mengganggu udara yang dekat dengan kawasan hunian penduduk.
Dampak Limbah Pertanian terhadap Lingkungan
Meski kebanyakan limbah sisa proses produksi pertanian aman untuk dibuang karena bersifat organik, ada jenis limbah tertentu yang juga bisa merugikan. Contohnya saja limbah sisa pestisida yang tidak sengaja terbuang dan tercampur dengan saluran air warga sekitar. Jika tidak ditangani dengan tepat oleh Penanggung Jawab Operasional Pengolahan Air Limbah (POPAL), ini bisa merugikan. Dampak dari limbah berbahaya ini, antara lain adalah:
- Merusak kehidupan biotik. Zat-zat berbahaya yang mengalir bersama air dapat merusak ekosistem yang ada di sekitar lahan pertanian.
ADVERTISEMENT
- Mengganggu keindahan. Tumpukan buah yang busuk atau sekam yang dibiarkan tidak hanya mengganggu keindahan tapi bisa menyebabkan bau busuk.
- Menimbulkan penyakit. Limbah cair, padat, maupun gas sangat berpotensi membawa penyakit mulai dari kolera, hepatitis, sampai radang usus.
Lantas, bagaimana agar pengelolaan limbah pertanian berjalan dengan baik? Caranya adalah dengan menugaskan seorang Penanggung Jawab Operasional Pengolahan Air Limbah (POPAL). Penanggung jawab ini adalah seseorang yang memiliki kompetensi, baik dari segi pengetahuan maupun teknis untuk melakukan pengolahan limbah dengan baik dan benar.
Untuk menjadi seorang Penanggung Jawab Operasional Pengolahan Air Limbah (POPAL) tersertifikasi, Anda harus mengikuti pelatihan. Sebagai salah satu lembaga training berpengalaman, Mutu Institute juga membuka pelatihan untuk tenaga ahli bidang pengolahan limbah. Daftarkan diri Anda sekarang juga agar pengelolaan limbah pertanian di lingkungan Anda berjalan sesuai dengan aturan.
ADVERTISEMENT
Mau mengikuti pelatihan POPAL dari Mutu Institute? Hubungi kami di: Hotline: 0819-1880-0007 Email: [email protected]