Upaya Pelestarian Budaya lewat 'Indonesian Batik Festival' di Nepal

KBRI Dhaka
Ayo Ikuti kami !! Akun kumparan resmi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Dhaka
Konten dari Pengguna
9 Juli 2019 11:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari KBRI Dhaka tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Batik Talkshow menjadi salah satu program acara dalam Indonesian Batik Festival di Kathmandu
zoom-in-whitePerbesar
Batik Talkshow menjadi salah satu program acara dalam Indonesian Batik Festival di Kathmandu
ADVERTISEMENT
Dhaka, 8 Juli 2019: Kedutaan Besar Republik Indonesia di Dhaka, Bangladesh, yang memiliki wilayah rangkapan Nepal, telah memperkenalkan batik Indonesia kepada masyarakat Nepal lewat acara 'Indonesian Batik Festival' di Kota Kathmandu, pada 4-5 Juli 2019.
ADVERTISEMENT
“Melalui Indonesian Batik Festival, kami ingin memperkenalkan batik Indonesia dengan sejarah dan filosofi di baliknya kepada masyarakat Nepal. Mengingat batik merupakan wujud dari budaya dan seni yang merupakan warisan kekayaan budaya Indonesia yang patut dibanggakan,” jelas Dubes RI untuk Bangladesh merangkap Nepal, Rina P. Soemarno.
"Batik Indonesia merupakan bagian dari tradisi yang telah berlangsung ratusan tahun, dan telah diakui UNESCO sebagai Intangible Cultural Heritage of Humanity. Sekarang, batik muncul sebagai bagian dari gaya berbusana masyarakat urban yang modern dan adaptif,” lanjut Dubes Rina.
Kegiatan yang untuk pertama kalinya digelar di Nepal ini dilaksanakan KBRI Dhaka yang bekerja sama dengan Kantor Konsul Kehormatan Indonesia di Nepal. Mr. Chandra Prasad Dhakal, Konsul Kehormatan RI, juga menunjuk Miss Nepal 2016, Asmi Shresta, sebagai duta atau brand ambassador dari Indonesian Batik Festival.
ADVERTISEMENT
Asmi Shresta mengaku bangga sekaligus terhormat karena ditunjuk sebagai Duta Indonesian Batik Festival. Menurutnya, Nepal merupakan negara yang cukup terbuka dan dapat menerima dengan baik pengaruh budaya dari luar. Ditambah lagi, Indonesia dan Nepal memiliki banyak kesamaan dalam hal budaya, sehingga ia yakin batik Indonesia dapat diterima dengan baik di Nepal.
“Indonesian Batik Festival telah membuka peluang bagi pencinta fashion di Nepal, untuk lebih dapat mengeksplorasi kekayaan budaya lain dalam berbusana dan menjadikannya sebagai inspirasi,” katanya.
Beberapa acara yang turut memeriahkan Indonesian Batik Festival adalah peragaan busana batik oleh dua perancang busana Indonesia, Ai Syarif dan Benny Adrianto, talkshow, dan workshop. Dalam workshop batik, para pengunjung berkesempatan mencoba langsung proses pembuatan batik dari awal hingga akhir.
ADVERTISEMENT
Animo para peserta dalam mengikuti program workshop sangat tinggi. Mayoritas peserta adalah para pelajar dari sekolah fashion di Nepal, yang mengaku sangat antusias untuk mencoba langsung proses pembuatan batik Indonesia.
Talkshow yang mengusung topik 'Indonesian Batik as the World Heritage' juga menjadi bagian dari program acara Indonesian Batik Festival. Talkshow menghadirkan narasumber Rina Soemarno, Asmi Shresta, dan Benny Adrianto.
Kesuksesan penyelenggaraan Indonesian Batik Festival ini juga tampak dari beberapa prospek kerja sama bisnis. Sejumlah pelaku bisnis dan desainer fashion di Nepal menawarkan kerja sama bisnis, dengan membuka showroom dan butik batik Indonesia, serta memanfaatkan bahan batik Indonesia dalam desain mereka.
KBRI Dhaka berkomitmen penuh untuk terus mendukung pelestarian kekayaan warisan budaya Indonesia dan karya anak bangsa, yang berupaya untuk merintis kemajuan dalam bidang fashion di Nepal. Di sisi lain, Nepal merupakan pasar non-tradisional yang cukup menjanjikan bagi pelaku industri kreatif fashion di Indonesia.
ADVERTISEMENT