Konten dari Pengguna

3 Makanan Khas Minang yang Ada di Nagari Pakandangan Sumatera Barat

Kakak Indra Purnama
Belajar Hidup
25 Agustus 2021 13:29 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kakak Indra Purnama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Istana Basa Pagaruyung-Minang (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Istana Basa Pagaruyung-Minang (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hello sahabat kuliners! Negara Indonesia memang tidak bisa diragukan lagi soal kuliner. Rempah-rempah yang melimpah ditambah dengan masyarakatnya yang tidak kehabisan ide untuk mengelolanya, membuat Negara yang dijuluki khatulistiwa ini kaya akan kulinernya. Nah, kali ini kita akan membahas kuliner Pakandangan, yang merupakan salah satu nagari (desa) di Padang Pariaman.
ADVERTISEMENT
Padang Pariaman merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Sumatera Barat. Kabupaten yang memiliki motto “Saiyo Sakato” ini memiliki segudang potensi di dalamnya, seperti pariwisata, pertanian mau pun kuliner.
Berbicara tentang Padang Pariaman tidak lengkap rasanya bila tidak membahas kulinernya. Banyak kuliner dan masakan khas ranah Minang ini yang tentunya enak dan tidak dijumpai di daerah lainnya di Indonesia. Bahkan beberapa di antara makanan khas tersebut sudah sampai di kancah nasional dan internasional seperti rendang.
Hal tersebut lantaran masakan khas Minang dikenal memiliki cita rasa khas dan menggugah selera. Selain itu, masakan Minang juga identik dengan bumbu rempahnya yang melimpah, proses memasaknya yang unik dan cukup lama membuat makanan matang dengan baik.
ADVERTISEMENT
Diketahui Padang Pariaman memiliki 17 kecamatan di mana masing-masing kecamatan mempunyai potensi sumber daya alam yang baik. Sehingga banyak tanaman mulai dari sayuran, rempah-rempah hingga buah-buahan dapat tumbuh subur. Dengan demikian, masyarakat Padang Pariaman selalu memiliki ide untuk membuat makanan dengan memanfaatkan tanaman-tanaman tersebut yang ada di sekitar mereka.
Seperti salah satunya kecamatan Enam Lingkung, memiliki luas 39,20 KM2 dengan jumlah penduduk 19.973 jiwa (2017), kecamatan ini terdiri dari 5 Nagari (Desa) salah satunya nagari Pakandangan. Bila melihat dari sisi kuliner, nagari Pakandangan mempunyai beberapa makanan khasnya yang mungkin tidak semua orang tahu. Apa saja makanan khas nagari Pakandangan itu? Berikut dalam artikel ini akan dibahas beberapa makanan khas nagari Pakandangan yang tidak banyak orang tahu.
ADVERTISEMENT
Sambalado Asam Durian
Sambalado Asam Durian (Foto: Dokumen Pribadi)
Makanan khas pertama nagari Pakandangan adalah Sambalado Asam Durian. Bagi masyarakat Pakandangan bila menghadapi musim durian tidak lengkap rasanya bila tidak membuat Sambalado Asam Durian. Untuk itu, makanan pedas ini hanya ada saat musim durian tiba serta menjadi primadona dan andalan bagi para ibu rumah tangga saat menghidangkan menu makanan. Rasa asam, pedas dan manis yang berbaur menjadi satu, membuat Sambalado Asam Durian memiliki cita rasa yang khas.
Di daerah lain, Sambalado Asam Durian dikenal dengan sebutan Sambal Tempoyak. Meski pun keduanya memiliki kesamaan, namun dari segi cita rasa keduanya memiliki perbedaan. Sambal Tempoyak lebih terasa asam, sementara Sambalado Asam Durian lebih terasa manis. Hal tersebut lantaran Sambalado Asam Durian menggunakan buah durian yang masih segar. Sehingga menimbulkan rasa manis-manis pedas pada makanan ini.
ADVERTISEMENT
Ada pun bahan-bahan pembuatan Sambalado Asam Durian terdiri dari durian sebagai bahan dasar, cabai, serai, ikan Bada (ikan kecil yang sudah dikeringkan), daun kunyit dan garam. Sementara cara pembuatannya adalah
1. Ambil daging durian yang telah dipisahkan dari bijinya,
2. Giling cabai hingga halus,
3. Setelah cabai halus kemudian campur dengan daging durian tadi,
4. Setelah itu aduk hingga warnanya merah,
5. Setelah berwarna merah, campur dengan ikan Bada
6. Tambahkan daun kunyit dan sedikit garam,
7. Setelah semua bahan tercampur, lalu kukus.
Sambalado Asam Durian dihidangkan bersama dengan lalap-lalapan seperti rebusan daun singkong, rebusan terong, rebusan pare, dan lainnya. Selain itu bisa juga dihidangkan bersama rebusan telur dan terong goreng.
ADVERTISEMENT
Gulai Pisang
Gulai Pisang (Foto: Dokumen Pribadi)
Sama seperti Sambalado Asam Durian, Gulai Pisang juga menjadi salah satu makanan khas Minang yang ada di nagari Pakandangan dan hingga saat ini masih dipertahankan masyarakat. Ketersediaan sumber daya alam yang ada di nagari Pakandangan, membuat masyarakat memanfaatkannya secara maksimal. Didukung dengan tanah yang subur dan mayoritas masyarakatnya bertani dan bercocok tanam, tak heran bila banyak jenis tanaman pisang dapat tumbuh di nagari ini.
Gulai pisang merupakan kuliner yang cukup unik, sebab buah pisang yang biasanya diolah menjadi makanan dan minuman manis. Namun, di Pakandangan bisa diolah menjadi lauk pauk nasi yang notabenenya memiliki rasa asin. Kendati demikian, masyarakat nagari Pakandangan menyebutnya dengan nama Gulai Pisang.
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan Gulai Pisang sama seperti bahan membuat gulai pada umumnya. Hanya saja pada kuliner ini buah pisang menjadi bahan dasarnya, serta biasanya pisang yang digunakan adalah pisang Batu. Kemudian tingkat kematangan buah pisang juga harus diperhatikan. Dalam pembuatan Gulai Pisang dipilih buah pisang yang keadaannya Manih Jao (mengkal atau setengah matang) bukan keadaan yang sudah Manih Bana (manis sekali atau matang).
ADVERTISEMENT
Sementara bahan lainnya terdiri dari; pisang mentah, santan kelapa, cabe rawit, cabe keriting, bawang putih, bawang merah, jahe, kunyit, daun salam, daun jeruk, daun serai, daun kunyit serta garam dan penyedap rasa. Kemudian bisa juga dicampur dengan ikan teri agar lebih nikmat saat dihidangkan.
Selain Gulai Pisang, ada juga beberapa kuliner gulai lainnya yang berbahan dasar dari buah-buahan seperti gulai nanas, gulai jantung pisang, gulai mangga ambacang, gulai pepaya dan sebagainya. Semua bahan-bahan pembuatannya sama, namun hanya bahan dasarnya saja yang berbeda.
Lapek Barajuik
Lapek Barujuik Pakandangan (Foto: Dokumen Pribadi)
Kuliner dan makanan khas Minang yang ada di nagari Pakandangan selanjutnya adalah Lapek Barajuik. Dinamakan Lapek Barajuik lantaran makanan ini dibungkus dengan daun pisang serta kedua ujungnya diikat menggunakan tali yang terbuat dari batang pisang itu sendiri. Selain Lapek Barajuik, makanan khas ini juga dikenal dengan sebutan Lapek Pocong. Karena bentuknya yang menyerupai pocong, dimana kedua ujungnya diikat sehingga makanan ini dikenal juga dengan sebutan Lapek Pocong.
ADVERTISEMENT
Lapek Barajuik berasal dari Kampung Aro yang dulunya merupakan salah satu Korong (dusun) di nagari Pakandagan. Semenjak tahun 1960-an, Korong Kampung Aro tidak lagi termasuk ke dalam nagari Pakandangan. Hal tersebut terjadi lantaran adanya pemekaran nagari antara Pakandangan dan Koto Tinggi. Sehingga Kampung Aro masuk ke daerah nagari Koto Tinggi. Kendati demikian, makanan Lapek Barajuik tetap dikenal sebagai makanan khas yang berasal dari nagari Pakandangan.
Adapun bahan-bahan yang digunakan untuk membuat Lapek Barajuik ini terdiri dari pisang, tepung pulut, tepung terigu, gula eneu/saka aren (gula aren), gula pasir, garam, kelapa parut, santan, kacang tanah dan daun pisang. Salah satu ciri khas Lapek Barajuik adalah mempunyai isi di dalamnya berupa parutan kelapa yang dimasak dengan gula aren.
ADVERTISEMENT
Cara membuatnya sebagai berikut:
a. Pisang di giling hingga halus, kemudian campur dengan tepung pulut dan bahan lainnya.
b. Sementara untuk membuat isi dari Lapek Barajuik adalah panaskan terlebih dahulu gula aren hingga mencair, setelah mencair masukan parutan kelapa serta beri garam sedikit, kemudian aduk hingga tercampur dengan merata.
c. Setelah adonan jadi, siapkan daun pisang.
d. Kemudian ambil secukupnya adonan letakkan di atas daun pisang,
e. Lalu sisihkan dan pipihkan serta tambahkan isi di dalamnya, tutup rapat.
f. Setelah itu, daun pisang dilipat dan diikat kedua sisinya dengan tali.
g. Kemudian masukan air ke dalam panic dan nyalakan api.
h. Setelah airnya mendidih, kecilkan apinya. Hal ini bertujuan agar selama dikukus Lapek Barajuik tidak gosong.
ADVERTISEMENT
i. Lalu masukan Lapek Barajuik dan kukus selama kurang lebih 30 menit.
Dalam proses pengkukusan Lapek Barajuik masih menggunakan tungku api tradisional. Hal tersebut bertujuan agar aroma dan rasa khasnya dapat terjaga. Lapek Barajui sering dijumpai di pasar Pakandangan, biasanya dijual satu rentengan dengan harga Rp10 ribu.
Itulah sajian beberapa makanan dan kuliner khas Minang yang ada di nagari Pakandangan, Padang Pariaman, Sumatera Barat. Selain itu, ada juga makanan Minang lainnya yang ada di nagari Pakandangan, seperti Sala Lauak, Gulai Kambing, dan masih banyak lagi. Semoga bermanfaat.
*disclaimer: data ini didapat melalui survey dan wawancara masyarakat Pakandangan oleh kelompok peserta KKN Melayu Serumpun Nagari Pakandangan Kanupaten Padang Pariaman tahun 2021.
ADVERTISEMENT