Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Mabes Polri Minta Maaf Atas Kasus Polisi Foto-foto di Depan Mayat
5 April 2017 12:06 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Aksi aparat kepolisian Sat Reskrim Polresta Bandar Lampung dari Tim Tekab 308 Polri yang berfoto dengan lima mayat pelaku begal di Lampung menuai kritik masyarakat. Foto itu beredar di media sosial.
ADVERTISEMENT
Karo Penmas Polri Brigjen Rikwanto menjelaskan kronologi viralnya foto tersebut.
"Memang asal muasalnya terjadi banyak pembegalan di sana. Kemudian tim yang sudah terbentuk jauh-jauh hari yaitu Tekab 308 itu menemukan informasi bahwa pelaku begal itu ada di daerah tertentu," kata Rikwanto di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Rabu (5/4).
Polresta Bandar Lampung kemudian menugaskan Tim Tekab 308 terjun mengejar pelaku begal. Tim Tekab lantas melakukan pengejaran kepada kelompok begal yang beroperasi di Lampung itu pada akhir pekan lalu.
"Ada dua motor (yang dikejar) 1 motor isi dua orang, 1 motor lagi 3 orang. Dilakukan pengepungan, ternyata tidak mulus bahkan terjadi tembakan, baku tembak dan penyerangan terhadap petugas," tambah Rikwanto.
ADVERTISEMENT
Dia menjelaskan, untuk menghindari petugas menjadi korban tembakan, pelaku akhirnya dilumpuhkan.
"Dia ditembak. Pada waktu dibawa ke rumah sakit Polri, di perjalanan meninggal dunia. Di UGD sudah diperiksa. Kemudian diarahkan ke kamar jenazah," jelasnya.
Rikwanto mengatakan saat itu jam 3 pagi dan kamar jenazah belum buka. "Jenazah mereka di mobil, nah itu ada darah menetes ya. Menghindari di mobil darah bertumpuk, di bawa ke kamar jenazah. Namun, kamar jenazah belum buka. Jadi ditaruh di taman, di rerumputan situ," terangnya.
Ketika mayat dijejer di rerumputan di halaman kamar jenazah itulah terjadi aksi foto sejumlah aparat.
"Jadi memang dijejer, bukan untuk foto-foto, untuk memudahkan petugas pada waktu kamar jenazah, jadi tinggal dimasukkan. Pada waktu menunggu itu, ada yang dekat situ, ada yang foto. Yang lain secara spontan tidak ada yg kordinir ikutan foto," tambah Rikwanto.
ADVERTISEMENT
Foto tersebut dengan cepat tersebar ke media sosial. "Entah siapa yang upload ke medsos, kita belum tahu. Itu yang sedang didalami dari penyidik Propam," jelasnya.
Rikwanto mengakui bahwa foto tersebut sejatinya memang tidak patut. Ia menilai foto itu bisa menghasilkan penilaian negatif dari masyarakat.
"Karena kesannya bisa berbagai macam penilaian dari masyarakat. Foto itu banyak negatif tanggapannya," katanya.
Namun, ia mengakui Mabes Polri sudah meminta maaf kepada masyarakat. "Kita sudah minta maaf kepada masyarakat Lampung khususnya, masyarakat Indonesia umumnya. Kita akan lakukan tindakan kepada mereka yang ada dalam foto tersebut. Tentunya terukur," imbuhnya.