Over Kapasitas dan Pungli Masalah Klasik di Lapas

6 Mei 2017 13:09 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Masinton Pasaribu. (Foto: Nikolaus Harbowo/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Masinton Pasaribu. (Foto: Nikolaus Harbowo/kumparan)
Kaburnya 200 narapidana semestinya menjadi pelajaran. Pemerintah harus segera bertindak. Apabila tidak ada perbaikan, kasus kaburnya Napi akan kembali terulang.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah pun harus ada langkah komprehensif terkait tindakan tersebut, kalau tidak ambil langkah cepat bisa-bisa terjadi lagi hal yang sama di Rutan atau Lapas lainnya," ujar Anggota komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu, usai diskusi di Warung Daun Cikini, Sabtu (6/5).
Masinton mengatakan permasalahan di balik kaburnya napi tersebut merupakan permasalahan klasik yang belum bisa ditemukan jalan keluarnya hingga detik. Semua terkait kapasitas Lapas.
"Lapas ini persoalannya klasik, selalu over kapasitas ini terkait tahanan narkoba yang banyak mendominasi isi lapas. Dan memang sudah tidak manusiawi di dalam itu penanganannya," katanya.
Disinggung mengenai dugaan pungutan liar yang santer terdengar dilakukan oleh oknum sipir kepada para napi terkait pemenuhan kebutuhan makanan, listrik, air, dan kebutuhan lainnya, Masinton tak menampiknya. Dia banyak mendengar terkait permasalahan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Soal pungli itu jelas masih ada kok dan masih harus dibenahi lebih lanjut, karena itu kan masalah klasik masalah lama, masa sampai saat ini masalah yang dihadapi masih sama kan. Intinya baik pihak lapas maupun rutan harus tangani lah masalah itu agar tidak terulang lagi," tutur Masinton.