Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pribumi dan Non Pribumi, Siapa Orang Asli Indonesia?
31 Maret 2017 21:16 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Isu pribumi dan non pribumi akhir-akhir ini mengemuka. Entah darimana sumbunya, kata-kata yang di zaman orde baru begitu populer kini muncul lagi.
ADVERTISEMENT
Mungkin sudah sering juga di media sosial istilah pribumi dan non pribumi ini menjadi topik pembahasan. Dan untuk kesekian kalinya, istilah pribumi kembali ramai.
Sejak Jumat (31/3) pagi, tagar #ciriciripribumi muncul. Awalnya banyak pengguna media sosial yang serius berkata-kata dalam berkomentar istilah pribumi dan non pribumi ini. Banyak yang mengaitkan dengan kampanye Pilgub DKI.
Tapi kemudian, malahan menjadi bahan candaan. Banyak kalimat-kalimat lucu yang tentang ciri-ciri pribumi ini. seperti misalnya:
Kalau pengguna media sosial penuh canda memaknai ciri-ciri pribumi, kumparan (kumparan.com), agak serius berbicara soal istilah ini. kumparan mewawancarai Arkeolog yang juga Kepala Balai Arkeologi Makassar M Irfan mengenai istilah pribumi dan non pribumi di bumi Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Isu pribumi dan non pribumi cukup kompleks. Gelombang migrasi manusia ke wilayah Indonesia sangat panjang. Sejak Pithecanthropus Erectus hingga datang kelompok manusia penutur Austronesia," jelas Irfan lewat perbincangan whatsapp.
Irfan kemudian melanjutkan, sebenarnya penghuni pertama nusantara sudah punah. Saat ini yang mendiami Indonesia disebut sebagai Austronesia.
"Sekarang pribumi lebih dipandang kelompok ras mayoritas yang menghuni Indonesia. Nah, sekarang yang mayoritas itu ras Austronesia," jelas dia.
Siapa ras Austronesia itu?
"Mereka datang kira-kira 3500 sebelum masehi ke wilayah Indonesia. Ya kita-kita sekarang inilah," jawab dia.
Ras Austronesia itu menjadi penduduk mayoritas di Indoensia sekarang ini yang tentunya menyebar ke wilayah nusantara dan beradaptasi dengan lingkungannya.
"Berdasarkan data arkeologi dan linguistik, Bellwood menyimpulkan bahwa kelompok ras Austronesia asal usulnya dari Taiwan (teori Out of Taiwan). Mereka adalah komunitas neolitik yang hidup di Cina Selatan dan Yang Zi antara 7000-6000 sebelum masehi," tegas dia.
ADVERTISEMENT
Khusus untuk di Papua, mereka disebut sebagai Melanesia. Yang berada di pegunungan murni Melanesia. Tapi yang tinggal di pantai-pantai ada juga pengaruh Austronesia.
"Seperti lukisan karst diduga merupakan jejak pengaruh budaya Austronesia. Di beberapa situs pantai di wilayah kepala burung juga ditemukan jejak gerabah yang merupakan atribut kuat kehadiran pengaruh budaya Austronesia," tegas dia.
Yang terpenting kini semua bersatu menjadi bangsa Indonesia. Tidak membedakan ras, apalagi pribumi dan non pribumi.