Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Forum Komunikasi Purnawirawan ABRI, AU, AL, AD, Polri, dan Legiun Veteran Republik Indonesia menyatakan dukungannya terhadap tindakan pemerintah membubarkan organisasi kemasyarakatan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Menurut mereka, konflik horizontal yang disebabkan oleh HTI diberbagai daerah karena dapat mengancam keutuhan negara.
ADVERTISEMENT
"Kami mengharapkan tindakan tegas serupa dapat diterapkan pada organisasi atau perorangan yang menyandang paham radikal yang bertentangan dengan pancasila, baik radikal kanan, kiri, maupun radikal lainnya," tegas Ketum Dewan Pimpinan Pusat PEPABRI Jendral TNI (Purn) Agum Gumelar di Kantor Kemenko Polhukam, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (12/5).
Ia pun menilai, gerakan radikalisme yang bertentangan dengan pancasila, utamanya gerakan pendirian "Khilafah Nusantara" HTI, tersebut kerap mendapat respon keras dari kelompok nasionalis.
"Potensi konflik terus meluas sehingga mengancan keutuhan bangsa-negara," lanjutnya.
Meskipun demikian, para purnawirawan menyadari bahwa penghapusan radikalisme tidak akan selesai hanya dengan membubarkan organisasinya.
"Oleh karenanya, mereka mengarankan agar pembubaran tersebut disertai dengan langkah strategis berupa tindakan deradikalisasi secara masif, terencana, sistemaris, dan menitikberatkan pada upaya pembangunan karakter anak sejak usia dini secara bertahap dan berkesinambungan," timpal Ketum Pengurus Pusat PPAD, Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakri, saat membacakan pernyataan sikap dalam acara yang sama.
ADVERTISEMENT
Kedepannya, mereka mengharapkan sinergi yang baik antara TNI-Polri dan aparatur pemerintah terkait lainnya agar dapat menghadapi radikalisme.
"Soliditas adalah jaminan tetap kokohnya NKRI. Seberapa besar masalah NKRI tidak ada tergoyang kalau TNI dan Polri solid," tegas Kiki.