Sindiran Balik dari Brigadir Polisi untuk Pejabat Satpol PP Jabar

3 Juli 2017 21:35 WIB
Balasan dari Brigadir yang disindir anggota Brimob (Foto: Instagram/@deckydesta)
zoom-in-whitePerbesar
Balasan dari Brigadir yang disindir anggota Brimob (Foto: Instagram/@deckydesta)
ADVERTISEMENT
Sebenarnya kasus brigadir miskin dan pejabat Satpol PP ini sudah selesai. Ari Safrizal, yang juga menjadi kepala seksi di Satpol PP Jabar sudah meminta maaf.
ADVERTISEMENT
Diantar mertuanya, Ari menemui Kapolrestabes Bandung Kombes Hendro Pandowo, Senin (3/7). Dalam pertemuan itu terucap kata maaf. Ari dengan akun instagram @rielmen menyesal dan meminta maaf kepada seluruh brigadir di Indonesia yang disebutnya dari keluarga miskin yang hanya mampu kredit motor.
Ari berucap apa yang terjadi sebagai pelajaran dan dia akan lebih mawas diri. Permintaan maaf Ari disampaikan lewat media sosial dengan tulisan juga dengan video.
Apa yang disampaikan Ari mungkin sudah diterima ribuan brigadir di Indonesia. Tapi sah-sah saja tentunya kalau para brigadir ini kemudian menyindir balik.
Seperti salah satunya brigadir di Polres Bandung dengan akun @deckyesta yanag memiliki 11 ribu followers di instagram. Decky menuliskan kata-kata sindirian yang cukup dalam, nyelekit kalau kata orang sekarang.
ADVERTISEMENT
"Maafkan kami hanya seorang brigadir yang hanya bisa kredit motor saja," tulis Decky seperti dikutip kumparan (kumparan.com).
Brigadir yang disindir oleh anggota Brimob (Foto: Instagram/@deckydesta)
zoom-in-whitePerbesar
Brigadir yang disindir oleh anggota Brimob (Foto: Instagram/@deckydesta)
Ucapan Decky ini tentu tak bermaksud memperpanjang persoalan. Sebatas sindiran belaka soal brigadir yang hanya bisa kredit motor.
Sementara itu mertua Ari yang juga mantan Kasatpol PP Jabar Udjwalprana Sigit menyampaikan harapannya. Dengan ucapan maaf semoga semua persoalan selesai.
"Kita ambil hikmahnya semua dalam kejadian ini. Jadi kita saling mawas diri dan saling memaafkan satu sama lain. Kondisi Ari biasa-biasa saja dia tegar, kan dia dididiknya juga semi militer di STPDN," tutup Sigit.