Konten dari Pengguna

Sekeping Sajak Dari Kota

Indria Salim
Seorang penerjemah, penulis dan blogger lepas. Suka mendengarkan musik, memotret, dan menulis. Sesekali merangkai sajak bebas.
14 Januari 2017 18:01 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Indria Salim tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dari balik awan, kutitipkan mantra pelipur lara
Bagikan cerita kisah sehari, kekasihku
ADVERTISEMENT
Itulah makna tautan jiwa.
Tengadah wajahku mengagumi ciptaan-Mu
Tepekur aku dalam syukur sunyi
Kasih setia-Mu tak bertepi
Lindungi aku dari luka dan nyeri tak terperi
‘Karna Maha Kuasa-Mu, debu menjadi moyangku
Mereka yang kujumpa, itu saudara
Lemparkan senyum tanda menyapa
Gayung bersambut menghangatkan kota
Rona langit terik menerpa sesiapa
Yang sedang mengais harta sepala
Tua, muda, remaja, bayi, dan kanak-kanak
Menghirup napas kurnia-Nya
Siapa hendak melawan zaman
Bila Engkau tidak berkenan
Kegilaan menyaru serupa buluh perindu
Dan mendadak lantang menggelegar serasa singa lapar
Gentarkan insan lupa pedoman
Hanya waktu jadi penentu
Sabda-Mu Ya, dan Amin. | @IndriaSalim – 14.01.2017