3 Sebab Barcelona Kalah 1-2 dari Valencia di Final Copa del Rey

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
Konten dari Pengguna
26 Mei 2019 13:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pemain Valencia, Rodrigo (kiri), berusaha melewati pemain FC Barcelona pada pertandingan final Copa Del Rey di Stadion Benito Villamarin, Sevilla. Foto: REUTERS / Marcelo del Pozo
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Valencia, Rodrigo (kiri), berusaha melewati pemain FC Barcelona pada pertandingan final Copa Del Rey di Stadion Benito Villamarin, Sevilla. Foto: REUTERS / Marcelo del Pozo
ADVERTISEMENT
Valencia sukses jadi pengangkat trofi Copa del Rey usai secara mengejutkan membuat juara bertahan Barcelona bertekuk lutut. Bermain di Stadion Benito Villamarin, Minggu dini hari WIB (26/5/2019), 'Blaugrana' takluk 1-2 dari ‘Kelelawar Mestalla’.
ADVERTISEMENT
Valencia memang layak menang dengan sukses mencatat keunggulan dua gol lebih dulu. Kevin Gameiro pada menit ke-21 dan sundulan Rodrigo Moreno pada menit ke-32 yang menciptakan pembeda buat timnya. Menit ke-73, Lionel Messi sempat memperkecil defisit angka tapi pada akhirnya laga berakhir 1-2 untuk kekalahan Barca.
Kemenangan tersebut membuat Valencia mengangkat trofi yang tak mereka menangkan sejak 11 tahun lalu, yaitu pada musim 2007/08. Sementara bagi Barcelona, kekalahan tersebut menambah luka, setelah sebelumnya gagal di Liga Champions, kini mereka gagal pula meraih gelar double secara beruntun.
Aksi pemain FC Barcelona, Lionel Messi pada final Copa Del Rey melawan Valencia di stadion Benito Villamarin,Sevilla. Foto: REUTERS / Marcelo del Pozo
Hasil pada laga tersebut memang mengejutkan. Beberapa hal pun diduga jadi penyebab kekalahan Barcelona, salah satunya absennya para pemain penting. Ernesto Valverde harus memulai laga dengan tanpa pemain kunci lantaran cedera, seperti Luis Suarez, Marc-Andre ter Stegen yang belum pulih dari cedera lutut dan Ousmane Dembele yang hamstring.
ADVERTISEMENT
Alhasil, Lionel Messi jadi tumpuan utama tim tanpa adanya penyerang utama. Absennya Suarez dan Dembele pun menambah beban mencetak gol kepada Messi seorang. Pada akhirnya terbukti tugas tersebut terlalu berat buat penyerang asal Argentina itu, dengan tak ada yang membantu dalam penyerangan.
Selain kehilangan ketajaman lini depan, lini belakang juga bermasalah. Kiper Barcelona, Jasper Cillessen, tidak setenang Ter Stegen. Ia tak begitu efektif mengontrol wilayah pertahanan, hingga sempat terlibat salah komunikasi dengan pemain belakang.
Selain lantaran absennya para pemain kunci, setidaknya ada tiga lagi penyebab yang membuat Barcelona kalah secara mengejutkan dari Valencia. Berikut tiga sebab tersebut.
Pemain FC Barcelona, Philippe Coutinho terlihat sedih pada final Copa Del Rey melawan Valencia di stadion Benito Villamarin,Sevilla. Foto: REUTERS / Marcelo del Pozo
Menyusul kekalahan mengejutkan Barcelona dari Liverpool di Liga Champions, yang serupa dengan kekalahan dari AS Roma pada musim sebelumnya, membuat posisi Valverde walau menang Liga Spanyol dua kali beruntun kini dipertanyakan. Copa del Rey sejatinya disebut bisa jadi penyelamat nasib Valverde, tapi hasil justru sebaliknya.
ADVERTISEMENT
Memasang pemain yang tengah di bawah performa seperti Philippe Coutinho dan meninggalkan Arturo Vidal yang tengah dalam performa bagus disebut keputusan yang kurang tepat. Terlebih memainkan Sergi Roberto di sayap kanan, padahal punya Malcom membuat Valverde semakin dipertanyakan.
Hasilnya pada babak pertama Barcelona kalah 2-0. Menyadari taktiknya salah, Vidal, dan Malcom pun dimasukkan Valverde dan hasilnya babak kedua permainan Barcelona lebih hidup. Namun, sayangnya keputusan tersebut terlambat diambil Valverde. Messi dan kolega hanya sanggup membalas satu gol, membuat timnya kalah tipis 2-1.
Selebrasi pemain Valencia, Rodrigo usai mencetak gol ke gawang FC Barcelona pada final Copa Del Rey di stadion Benito Villamarin,Sevilla. Foto: REUTERS / Marcelo del Pozo
Valencia memang datang sebagai tim yang tak diunggulkan. Mereka jarang masuk wilayah pertahanan Barcelona dan hanya melepas enam tembakan. Catatan tersebut kontras dengan Raksasa Catalunya yang mencatatkan penguasaan bola hingga 78 persen dan melepas 26 tendangan.
ADVERTISEMENT
Namun, dalam enam tembakan yang hanya tiga three tepat sasaran, Valencia sukses mengkonversikan menjadi dua gol ke gawang Barcelona. Kevin Gameiro dan Rodrigo jadi dua pemain yang membuat perbedaan dengan keefektifan mereka di depan gawang.
Gameiro dengan ketenangannya bisa melewati Jordi Alba dan mencetak gol ke gawang Cillessen, setelah meneruskan penetrasi yang dilakukan Jose Gaya pada menit ke-21. Hanya berselang 12 menit, Rodrigo menggandakan keunggulan Valencia dengan menanduk umpan kiriman Carlos Soler.
Selebrasi pemain Valencia usai menjuarai Copa Del Rey melawan FC Barcelona di stadion Benito Villamarin,Sevilla. Foto: REUTERS/Marcelo del Pozo
Merupakan tim paling sukses di Copa del Rey, Barcelona berambisi menambah trofi kompetisi tersebut. Apalagi ada rekor yang bisa dipecahkan Blaugrana dengan menang lima kali beruntun. Namun, sayangnya hasrat mereka untuk menang tak lebih besar dari skuat Valencia.
ADVERTISEMENT
Mendominasi kompetisi dengan jadi kampiun dalam empat edisi terakhir, skuat Barcelona mayoritas sudah merasakan gelar tersebut. Kontras dengan Valencia yang hampir tak pernah terlihat memenangkan apapun dalam 11 tahun terakhir. Minimnya prestasi tersebut membuat punggawa Valencia lebih lapar terhadap gelar yang selangkah lagi dimenangi.
Memanfaatkan segala kesempatan dan bertahan dengan begitu keras membuat Valencia jadi lawan tangguh yang tak diduga oleh Barcelona. Terlebih pemain Barcelona yang mungkin sudah merasa jemawa sejak awal laga, membuat mereka kalah secara mental dari Valencia. (bob)
Baca lebih banyak informasi mengenai berita artis/berita heboh/info bola/dan lifehack lebih nyaman di aplikasi kumparan.
Download aplikasi Android di sini.
Download aplikasi iOS di sini.