3 Sebab MU Ditahan Huddersfield 1-1 dan Gagal ke Liga Champions

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
Konten dari Pengguna
6 Mei 2019 10:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pencetak gol Manchester United ke gawang Huddersfield, Scott McTominay. Foto: Reuters/Jason Cairnduff
zoom-in-whitePerbesar
Pencetak gol Manchester United ke gawang Huddersfield, Scott McTominay. Foto: Reuters/Jason Cairnduff
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kegagalan mendulang tiga poin kala menghadapi Huddersfield di Liga Inggris pekan ke-37 membuat Manchester United harus rela kembali ke Liga Europa musim depan. Bermain di Stadion John Smith's, Minggu (5/5/2019) malam WIB, ‘Setan Merah’ bermain imbang 1-1 menghadapi tuan rumah yang notabene juru kunci.
ADVERTISEMENT
Mendominasi sepanjang babak pertama, United unggul lebih dulu lewat Scott McTominay pada menit kedelapan. Satu serangan balik di babak kedua berhasil dimanfaatkan Huddersfield dengan baik. Umpan jarak jauh Jonas Lossl gagal diantisipasi Luke Shaw, Isaac Mbenza yang bebas pun mencetak gol penyama kedudukan.
Hanya mendapat tambahan satu poin membuat United dipastikan gagal meraih tiket ke Liga Champions. Mereka kini berada di posisi keenam dengan koleksi 66 poin, terpaut empat angka dari Tottenham di posisi empat. Sementara Huddersfield yang berada di dasar sudah dipastikan degradasi.
Menyusul kegagalan bermain di Liga Champions, Ole Gunnar Solskjaer mengaku kecewa. Menurut pelatih berkebangsaan Norwegia tersebut, tak bermain di kompetisi tertinggi Eropa adalah sebuah kehilangan besar.
Solskjaer selepas laga Everton vs United. Foto: REUTERS/Andrew Yates
“Kami memberi harapan dan percaya kepada diri sendiri bisa melakukannya dan kami mendapat hasil lain, kami gagal memanfaatkannya. Itu pukulan telak,” ungkap Solskjaer dilansir dari situs resmi klub.
ADVERTISEMENT
“Tentu semuanya kecewa di ruang ganti dan kamu bisa bilang kami kehilangan kesempatan bermain di Liga Champions, tapi bukan itu masalahnya, itu sudah sepanjang musim kami bermain tak cukup bagus. Kami tidak mampu mengubah keadaan jadi unggul ketika seharusnya kami bisa, seperti hari ini,” aku pelatih berusia 46 tahun tersebut.
Walau begitu, Solskjaer tetap ingin optimis bermain di Liga Europa. Pelatih berjuluk ‘the baby-faced assassin’ tersebut mengatakan timnya bisa mengambil hal positif seperti yang dilakukan Chelsea dan Arsenal musim ini. “Kami melakukannya beberapa tahun lalu, kami menang Liga Europa. Kami harus ambil hal positif dari ini, apapun juga,” ucap Solskjaer.
Berangkat dari laga menghadapi Huddersfield, ada tiga sebab United gagal ke Liga Champions. Berikut ketiga alasannya.
ADVERTISEMENT
1. Pemain bertahan tampil buruk
Isaac Mbenza saat membobol gawang David de Gea. Foto: Reuters/Jason Cairnduff
Jelas sekali wilayah yang perlu dibenahi Manchester United adalah pertahanan. Perubahan besar perlu dilakukan United bila musim depan ingin bisa bersaing di papan atas. Pasalnya, mereka benar-benar kekurangan kualitas, terutama di lini belakang. Ashley Young jadi salah satu yang sudah semakin tak konsisten dalam beberapa bulan terakhir.
Tak kalah buruk dari Ashley Young, Phil Jones gagal mengawal lini pertahanan dengan baik. Victor Lindelof memang punya masa depan, tapi jelas dirinya butuh sosok panutan seperti Virgil van Dijk yang jelas tak ada dalam diri Chris Smalling dan Jones.
Bahkan, Luke Shaw yang sebenarnya bermain bagus bersama United membuat kesalahan fatal kala menghadapi Huddersfield. Gagal menghadang umpan jarak jauh, Shaw jadi alasan United harus pulang dengan satu angka. Terlebih Shaw terkenal rentan cedera. Tak khayal bek kiri jadi wilayah yang juga butuh pemain baru.
ADVERTISEMENT
2. Tak ada kerja keras di lini depan
Hanya satu gol yang berhasil dicetak United dalam empat pertandingan terakhir. Catatan tersebut berbicara dengan sendirinya mengenai efektivitas lini depan ‘setan merah’. Marcus Rashford, Anthony Martial, dan Romelu Lukaku belakangan seperti kekurangan semangat untuk mengincar bola.
Pada laga menghadapi Huddersfield, Pogba sejatinya mendapat beberapa kesempatan untuk mengirim umpan matang kepada Alexis Sanchez dan Rashford, tapi keduanya malah bergeming. Gelandang Prancis tersebut akhirnya hanya bisa mengoper ke belakang. Penampilan tersebut melanjutkan performa buruk Rashford dalam beberapa laga terakhir.
Performa pemain depan United jelas disayangkan. Pasalnya, pada awal kepemimpinannya, Solskjaer kebingungan lantaran memiliki banyak penyerang tajam. Sekarang pelatih asal Norwegia tersebut justru merasa kekurangan alternatif di lini depan. Bahkan pada laga tersebut, Sanchez yang akhirnya diberi kesempatan tampil mengecewakan.
ADVERTISEMENT
3. Tak masalah tanpa poin penuh
Pertandingan Premier League antara Manchester United dan Huddersfield Town Foto: Reuters/Jason Cairnduff
Tak sekalipun United meraih kemenangan dalam lima laga terakhir di semua kompetisi. Kini skuat besutan Solskjaer tersebut seakan tak masalah meraih hasil tak maksimal. Kala skor menjadi 1-1, United yang biasa bakal melawan hingga pertandingan usai demi meraih tiga poin. Karena itulah ada yang disebut Fergie time.
Namun, sejak menang dari Paris Saint-Germain, pemain seperti kehilangan semangat untuk berusaha memenangkan laga, membuat keadaan jadi buruk buat United. Sedikit berlari, tidak mengejar bola, tidak intensif, dan tidak mencoba memenangkan bola kembali jadi masalah United belakangan, termasuk laga menghadapi Huddersfield.
Tugas Solskjaer kini adalah membangkitkan kembali mental skuat Manchester United. Mereka perlu bermain dan terus berusaha menang, terutama saat tim lawan bisa menyusul atau bahkan unggul. Bila tak bisa mengembalikan mental kemenangan United, bukan tak mungkin musim depan Solskjaer bakal kesulitan. (bob)
ADVERTISEMENT
lebih nyaman di aplikasi kumparan.
Download aplikasi Android di sini.
Download aplikasi iOS di sini.