Konten dari Pengguna

4 Fakta tentang Pengeroyokan Suporter Persija di GBLA

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
24 September 2018 18:15 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
4 Fakta tentang Pengeroyokan Suporter Persija di GBLA
zoom-in-whitePerbesar
Jakmania saat laga Persija vs JDT (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dunia sepak bola Indonesia kembali berduka. Minggu, 23 September 2018, salah satu suporter Persija atau yang sering disebut 'The Jakmania' harus meregang nyawa kala akan menonton klub kebanggaannya bertandang di Glora Bandung Lautan Api, markas rival sejatinya, Persib Bandung.
Pada lanjutan Gojek Liga 1 pekan ke-23, Persija melawan Persib memang sudah menjadi banyak perbincangan jauh hari, sebelum laga dimulai. Adanya imbauan dari Polres Bandung untuk mengundur jadwal pertandingan hingga wacana perubahan venue terus bergulir. Hingga akhirnya, jadwal yang telah ditetapkan di awal tetap diselenggarakan seperti biasa.
Namun, tidak ada yang menyangka, bahwa sebelum pertandingan dimulai pertumpahan darah lebih dulu terjadi di luar stadion, tepatnya di lapangan parkir zona biru. Berikut fakta tentang pengeroyokan yang terjadi dan hal-hal yang mengikuti setelahnya.
ADVERTISEMENT
1. #Haringgasirla
4 Fakta tentang Pengeroyokan Suporter Persija di GBLA (1)
zoom-in-whitePerbesar
Kartu anggota Jakmania milik Haringga Sirla. (Foto: Istimewa)
Berdasarkan keterangan tertulis dari Wakil Kepala Satuan Reskrim Polrestabes Bandung, Kompol Suparma, Haringga dikeroyok pada pukul 13.00 WIB. Haringga berada di stadion tersebut untuk menyaksikan laga Persija vs Persib.
Haringga Sirla, pria asal Cengkareng, Jakarta, yang kala itu ingin menyaksikan klub kebanggaanya sedang berada di luar stadion sambil memfoto sticker Persija. Namun, beberapa pendukung Bobotoh yang melihat langsung menghampirinya dan mengambil KTP Haringga yang berasal dari Jakarta.
Orang-orang tersebut mengejar Haringga dan berteriak bahwa pemuda berusia 23 tahun tersebut adalah pendukung Persija.
Haringga memang pendukung kesebelasan Persija hampir disetiap kesempatan Persija bertandang, ia selalu menyempatkan diri menyaksikan klub kesayangannya itu berlaga. Terlihat dari akun Instagramnya, Haringga selalu mem-posting beberapa foto dirinya menyaksikan Persija di laga tandang. Seperti saat dirinya di Solo, Yogyakarta, dan Malang.
ADVERTISEMENT
2. Tanggapan Mereka
4 Fakta tentang Pengeroyokan Suporter Persija di GBLA (2)
zoom-in-whitePerbesar
Anies Baswedan di Upacara Peringatan Hari Agraria dan Tata Ruang Nasional Tahun 2018, Senin (24/9). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
Menyeruaknya kasus ini membuat sejumlah pihak angkat bicara, salah satunya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Dalam akun Instagram @ridwankamil, Kang Emil berduka cita dan mengutuk tindakan yang dilakukan oknum 'Bobotoh' tersebut. Di akhir caption-nya Kang Emil menambahkan, “Bagi saya lebih baik tidak ada liga sepak bola jika harus mengorbankan nyawa manusia,” mengingat biadabnya perilaku para oknum suporter tersebut.
Pentolan 'Viking', Yana Umar, angkat bicara terkait meninggalnya Haringga Sirla.
"Innalillahi wainailaihi roji’un. Saya pribadi juga mewakili keluarga besar 'Bobotoh' turut berduka atas meninggalnya Sdr. Haringga Sirla. Sesungguhnya Allah tidak akan menguji hambanya melebihi kemampuannya. Yakinlah bahwa semua ini ada hikmahnya, stop kekerasan apalagi hingga menghilangkan nyawa dalam sepak bola di negeri ini. Untuk almarhum semoga diberi tempat terbaik di sisi-Nya, diampuni segala dosanya, dan dilapangkan jalannya. Aamiin," tulis Yana Umar dalam akun Instagram pribadinya sambil pada foto berlatar belakang hitam bertuliskan 'Turut Berduka Cita'.
4 Fakta tentang Pengeroyokan Suporter Persija di GBLA (3)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Persija, Gede Widiade. (Foto: dok. Media Persija)
ADVERTISEMENT
Dilanjutkan oleh Direktur Utama Persija, Gede Widiade, yang mengungkapkan kekecewaan yang mendalam yang dialami salah satu keluarga Persija, dirinya pula menganggap ketidakseriusan Panitia Pelaksana Persib dalam menangani dan mencegah masalah ini.
Gede menganggap, hal ini mestinya bisa dicegah seperti yang terjadi saat salah satu 'Bobotoh' yang diamankan kala Persija dan Persib bermain di PTKI.
Tak ketinggalan, Gubernur Jakarta Anies Baswedan mengimbau agar 'Jakmania' mempercayakan segala urusan ini pada pihak kepolisian agar diusut hingga tuntas dan meminta 'Jakmania' menjunjung tinggi hukum yang berlaku.
3. Pelaku pengeroyokan
4 Fakta tentang Pengeroyokan Suporter Persija di GBLA (4)
zoom-in-whitePerbesar
Haringga Sirla, korban tewas pada laga Persija vs Persib (Foto: Twitter @FOS_PERSIJA)
Dalam kurun waktu kurang dari 1x24 jam, polisi akhirnya berhasil meringkus 10 orang terduga pengeroyokan, lima di antaranya sudah mengaku melakukan pengeroyokan dan satu orang sebagai saksi kunci.
ADVERTISEMENT
Dalam video yang beredar, sebenarnya banyak oknum suporter yang melakukan tindakan tak manusiawi tersebut. Hal mirisnya lagi, tindakan itu juga dilakukan oleh beberapa anak yang terlihat masih di bawah umur. Sangat disayangkan kejadian ini terjadi di tengah kerumunan massa tanpa ada salah seorang pun yang berani memberhentikan.
4. Imbauan Kepolisian
Sehari sebelumnya, Polrestabes Bandung telah mengeluarkan imbauan kepada 'Jakmania' agar tidak datang ke Stadion GBLA karena dikhawatirkan akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Imbauan ini dimaksudkan sebagai tindakan pencegahan karena kurang kondusifnya kondisi di GBLA. Namun, hal ini juga mestinya bukanlah hal yang patut diperhatikan bila seluruh suporter Persija maupun Persib dapat menjunjung tinggi nasionalisme dan persaudaraan sesama suporter demi kemajuan sepak bola Indonesia yang lebih baik.
ADVERTISEMENT