Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
5 Prediksi Jelang Giornata Terakhir Serie A Musim 2018/2019
25 Mei 2019 10:11 WIB
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jelang penutupan kompetisi top di Eropa, akhir pekan ini, Serie A bakal melakoni laga pamungkas mereka. Juventus memang sudah memastikan gelar scudetto kedelapan beruntun mereka, sedangkan Napoli juga tak bisa terkejar lagi oleh para pesaingnya. Namun, perebutan dua tiket Liga Champions masih sangat ketat.
ADVERTISEMENT
Atalanta yang berada di peringkat ketiga, Inter Milan menyusul di tempat keempat, serta AC Milan dan AS Roma yang berada di urutan lima dan enam masih harus berjuang demi bisa finis empat besar.
Pasalnya, hanya tersisa dua tempat demi bisa mendapat slot ke kompetisi paling bergengsi di Eropa. Mengingat keempat tim tersebut hanya terpaut satu sampai tiga poin yang berarti hasil maksimal wajib diraih pada pekan terakhir.
Tak kalah sengit dengan persaingan memperebutkan empat besar, empat tim juga masih harus berjuang demi menjauhi zona degradasi. Ada Genoa, Empoli, Udinese, dan Fiorentina yang bisa saja menyusul Chievo Verona dan Frosinone yang sudah dipastikan turun ke Serie B.
Pekan terakhir Liga Italia tentu bakal menyajikan laga-laga sengit. Berangkat dari sana, berikut lima kemungkinan yang bisa terjadi pada giornata terakhir Serie A musim 2018/19.
ADVERTISEMENT
1. Liga Champions pertama buat Atalanta
Kegagalan Atalanta untuk meraih Coppa Italia usai kalah 2-0 dari Lazio di final tentu menyakitkan. Namun, La Dea masih bisa mengobatinya dengan lolos ke Liga Champions. Punya gaya bermain dengan intensitas tinggi, armada Gian Piero Gasperini jadi tim yang paling membuat kejutan musim ini dengan merepotkan hampir semua tim besar.
Tim asal Bergamo itu punya Duvan Zapata yang sudah berkontribusi dengan 29 gol di Serie A, mencetak 22 gol dan 7 asis. Bersama Papu Gomez, keduanya jadi pemain kunci dalam misi Atalanta lolos Liga Champions untuk pertama kali dalam 111 tahun klub terbentuk.
Hasil tak maksimal masih bisa membuat mereka lolos ke Liga Champions, tergantung dengan hasil tiga rival empat besar lainnya. Bakal menghadapi Sassuolo di pekan pamungkas, sejatinya Atalanta jadi tuan rumah, tapi lantaran Stadion Atleti Azzurri d'Italia masih di renovasi laga bakal dilakukan di Stadion Mapei kandang Sassuolo.
ADVERTISEMENT
2. AC Milan punya kans paling besar finis empat besar
Bila Atalanta menang di posisi ketiga, AS Roma, AC Milan dan Inter Milan bakal berebut tempat keempat demi tiket ke Liga Champions. Inter kini tengah menempati posisi tersebut dengan koleksi 66 poin, unggul satu angka dari Milan dan tiga dari Roma.
Roma masih berpeluang buat lolos, tapi jelas sulit. I Giallorossi wajib menang lawan Parma, dan berharap Inter dan Milan kalah. Tak hanya itu, armada Claudio Ranieri juga harus memangkas selisih enam gol dengan Inter.
Sedangkan Inter yang terlihat lebih diunggulkan tengah dalam kondisi tak konsisten. I Nerazzurri hanya menang sekali dalam lima laga terakhir. Terlebih menghadapi Empoli yang dalam tren positif dan masih berjuang lolos dari jeratan degradasi tak akan mudah. Bila Inter kalah atau bahkan imbang, Milan bisa menyusul dengan kemenangan menghadapi SPAL.
ADVERTISEMENT
3. Fiorentina bisa degradasi ke Serie B
Perebutan empat besar memang begitu panas, tapi tak kalah dengan persaingan untuk menghindari zona merah. Salah satu dari anggota Il Sette Magnifico, Fiorentina tengah berkutat dalam zona merah tersebut dengan berada di peringkat 15 mengoleksi 40 poin.
La Viola hanya selisih tiga angka dari peringkat 18 Genoa, dan keduanya bakal berhadapan di pekan pamungkas. Bila bisa mengalahkan Fiorentina, Il Grifone bisa memastikan naik peringkat karena menang head-to-head, setelah imbang 0-0 pada pertemuan pertama. Bila Udinese dan Empoli juga menang di laga lain, Fiorentina bisa terdegradasi musim ini.
4. Quagliarella kunci capocannoniere
Musim ini Fabio Quagliarella jadi pemain yang paling mengejutkan. Sudah berusia 36 tahun, Quagliarella jadi kunci permainan apik Sampdoria untuk mengamankan posisi sembilan. Semakin tua, mantan penyerang Juventus tersebut semakin jadi.
ADVERTISEMENT
Melakoni pekan pamungkas, Quagliarella berpeluang bawa pulang capocannoniere usai mengemas 26 gol, unggul empat dari Duvan Zapata dan Krzysztof Piatek, serta lima dari Cristiano Ronaldo.
Ronaldo tentu akan berusaha mengejar raihan gol Quagliarella, tapi tertinggal lima gol tentu akan sulit. Kala menghadapi Sampdoria di pertemuan pertama saja dengan skor 2-1, Ronaldo mencetak dua gol, tapi dibalas satu oleh Quagliarella. Kembali bertemu di laga terakhir, Juventus mungkin menang, tapi Quagliarella bisa raih sepatu emas.
5. Poin Chievo tersedikit sepanjang sejarah Serie A
Dua laga bakal mengawali pekan pamungkas Serie A dengan Chievo menghadapi Frosinone sebagai pertandingan pembuka. Kedua tim sudah dipastikan degradasi, tapi tentu mereka tak berakhir dengan kepala tertunduk.
Terutama buat Chievo, musim ini mereka memang sudah memastikan posisi juru kunci. Namun, Chievo jelas bakal menghindari kekalahan demi tak mendapat rekor memalukan: Tim asal Verona tersebut berpotensi finis dengan poin terkecil sepanjang sejarah Serie A dalam format 20 tim.
ADVERTISEMENT
Pescara musim 2016/17 pemegang rekor sebelumnya dengan 18 poin. Kini, Chievo dengan hanya mengoleksi 16 poin tentu bakal mengincar tiga poin terakhir demi tak mendapatkan rekor memalukan tersebut. (bob)
Baca lebih banyak informasi mengenai berita artis/berita heboh/info bola /dan lifehack lebih nyaman di aplikasi kumparan.
Download aplikasi Android di sini .
Download aplikasi iOS di sini .