Konten dari Pengguna

6 Tahun Berlalu, Steven Gerrard Ternyata Masih Kepikiran soal Tragedi 'Kepleset'

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
27 Oktober 2020 12:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Steven Gerrard saat melawan Chelsea pada lanjutan pertandingan Liga Primer Barclays pada 27 April 2014 di Anfield, Liverpool, Inggris.  Foto: Getty Images/ Clive Brunskill
zoom-in-whitePerbesar
Steven Gerrard saat melawan Chelsea pada lanjutan pertandingan Liga Primer Barclays pada 27 April 2014 di Anfield, Liverpool, Inggris. Foto: Getty Images/ Clive Brunskill
ADVERTISEMENT
Steven Gerrard menggambarkan tragedi terpeleset saat melawan Chelsea 6 tahun lalu sebagai 'titik terendah yang nyata, brutal, dan kejam dalam hidup saya'.
ADVERTISEMENT
Ketika itu, dengan musim 2013/14 Liga Inggris yang menyisakan tiga laga, Liverpool menghadapi rival mereka dalam pertandingan yang berpotensi mengunci gelar di Anfield pada 27 April 2014.
Pasukan Brendan Rodgers yang saat itu memiliki sebelas kemenangan beruntun, duduk di puncak klasemen dengan keunggulan tiga poin dari Manchester City. Karena itu, kemenangan atas The Blues adalah saat yang tepat untuk memperlebar jarak poin.
Meski demikian, kemenangan yang dinantikan, malah berubah menjadi malapetaka. Gerrard gagal mengontrol umpan dari Mamadou Sakho di tengah lapangan dan terpeleset saat mencoba mengejar bola.
Bola liar tersebut kemudian diamankan oleh penyerang Chelsea, Demba Ba, yang berlari ke gawang Liverpool tanpa perlawanan dan menjebol gawang Simon Mignolet dengan mudah.
Gerrard saat berseragam Liverpool. Foto: Getty Images
Enam tahun berlalu, momen itu ternyata tak pernah dilupakan oleh Gerrard. Pria berusia 40 tahun itu mengaku peristiwa itu masih sering menghantuinya hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
"Saya sudah coba melupakannya, tetapi selalu datang kembali, sepanjang waktu," kata Gerrard kepada The High Performance Podcast.
"Akan lebih mudah jika Anda menyembunyikan di bawah karpet dan tidak memikirkannya lagi. Tapi, saya rasa bukan itu masalahnya," lanjutnya.
Gerrard juga menjelaskan bagaimana peristiwa itu tidak hanya memengaruhi dirinya sendiri, tetapi juga orang-orang yang berkaitan dengan Liverpool.
"Saya tahu itu tidak hanya menyakiti saya, tetapi juga menyakiti banyak orang yang telah mengikuti klub ini selama bertahun-tahun. Pendukung Liverpool berkomitmen pada klub. Mereka mencintai klub, itu ada di hati mereka. Saya telah menjalaninya lebih dari 20 tahun,” ujar Gerrard.
“Saya tahu apa artinya gelar Premier League bagi banyak orang. Cara klub menemani saya di masa-masa itu sudah seperti keluarga saya sendiri,” tutupnya.
Steven Gerrard saat membela Liverpool. Foto: IAN KINGTON / AFP
Pada laga lain, Manchester City menang 2-0 di kandang Crystal Palace. The Citizens mengoleksi poin yang sama dengan 'The Reds'.
ADVERTISEMENT
Keunggulan jumlah selisih gol membuat tim besutan Manuel Pellegrini berhak berada di puncak klasemen Premier League dan mengakhiri musim sebagai juara.