Berhenti dari Juventus, Pirlo dan 7 Bintang Ini Hasil Besutan Marotta

Meski berhasil menang dari rival terberatnya Napoli, Juventus mendapat kabar buruk terkait CEO sekaligus Direktur Umumnya, Giuseppe "Beppe" Marotta. Pasca pertandingan di Allianz Stadium tersebut, Marotta memutuskan mundur dari jabatannya bersama si Nyonya Tua.

Perbedaan pandangan dengan Presiden Klub, Andrea Agnelli, diduga menjadi penyebab dirinya angkat kaki. Tangan kanan Marotta, Fabio Paratici yang kini menjabat sebagai Direktur olahraga Juventus dikabarkan akan menggantikannya sebagai Direktur umum nanti.

General Manager Juventus, Giuseppe Marotta. (Foto: Juventus FC)

Kepergian Marotta merupakan pukulan telak. Pasalnya, sejak didatangkan dari Sampdoria, Marotta dengan kebijakan transfernya sukses mentransformasikan Juve yang terpuruk sejak Calciopoli menjadi juara Serie A tujuh kali beruntun.

Bertindak sebagai juru transfer, pilar-pilar penting kerap didatangkan Marotta. Salah satunya mendatangkan Andrea Pirlo secara gratis dari AC Milan. Kala itu, menyentuh usia 32 Pirlo dianggap Milan sudah habis. Kontraknya pun tak diperpanjang. Marotta yang tak pikir panjang langsung menggaet pemain yang identik dengan nomor punggung 21 ini.

Meski memang kemampuan fisik sudah menurun, visi dan mental Pirlo masih tetap kelas dunia. Bersama Juve, Pirlo sukses mengorkestrasi lini tengah. Bersama Vidal, Marchisio dan Pogba, lini tengah Juve berhasil menguasai Serie A, dan menjadi awal kebangkitan Nyonya Tua di Liga Italia.

Pemain yang dibeli Marotta kerap jadi pilar penting ini di Juve. Selain Andrea Pirlo, setidaknya ada 7 bintang yang diboyong pria Italia berusia 61 tahun ini ke Juve, berikut nama-nama tersebut.

1. Stephan Lichtsteiner

Lichtsteiner bersama Juventus. (Foto: AFP/Marcello Partenostro)

Salah satu pilar penting yang didatangkan Marotta pada musim kebangkitan Juve adalah Stephan Lichtsteiner. Stephan diangkut dari Lazio dengan mahar 10 juta Euro, The Swiss Express langsung jadi tumpuan utama di sisi kanan pertahanan Juve.

Jago bertahan dan kerap membantu penyerangan, dia jadi andalan selama tujuh musim Juve meraih scudetto beruntun. Paling diingat tentunya gol ke gawang Parma pada debutnya berseragam Juve, 11 September 2011. Gol tersebut merupakan gol kompetitif pertama yang dicetak di Juventus Stadium. Kini ia berseragam Arsenal setelah kontraknya habis, tapi tentu akan selalu ada di hati para Juventini.

2. Arturo Vidal

Arturo Vidal. (Foto: REUTERS/Giorgio Perottino)

Juga menjadi salah satu pilar kebangkitan Juventus, Vidal didatangkan Marotta dari Leverkusen dengan harga 10,5 juta Euro. Bersama Pirlo dan Marchisio di lini tengah, nama Vidal mencuat sebagai salah satu gelandang box-to-box terbaik di dunia.

Selama empat musim berseragam hitam putih, Vidal sukses mempersembahkan empat gelar Serie A beruntun. Pada musim terakhirnya bersama Juve yaitu 2014-15, King Arturo sukses mengantar si Nyonya Tua ke Final Liga Champions, meski kalah dari Barcelona 3-1. Setelah sukses bersama Juve, dia diboyong Munchen di musim selanjutnya dengan harga 37 juta Euro, tentunya angka tersebut adalah surplus buat Il Bianconeri.

3. Carlos Tevez

Carlos Tevez. (Foto: Reuters / Stefano Rellandini)

Melihat konflik Tevez dengan Manchester City, Marotta ambil kesempatan untuk memboyongnya. Dengan 12 juta Pounds, Tevez pun pindah ke kota Turin. Striker Argentina ini langsung mengemban nomor 10 legendaris dan jadi ujung tombak Juventus.

Dengan performa fantastis selama dua musim berseragam Juve, semuanya seakan terbayar. Total 50 gol di semua ajang dia cetak kala membela Il Bianconeri. Turut membantu Juve meraih scudetto ke-30 dan 31, Tevez juga mengantar Nyonya Tua ke final Liga Champions 2014-15 dan berkontribusi atas gol Morata.

4. Andrea Barzagli

Barzagli berduel dengan Calhanoglu. (Foto: Reuters/Alessandro Garofalo)

Andrea Barzagli termasuk rekrutan Marotta pada awal kebangkitan Juve. Datang dari Wolfsburg dengan biaya Rp 0 alias gratis, Barzagli menjadi pilar penting yang selalu bermain konsisten setiap laganya. Atas kerja kerasnya bersama Juventus, bek tengah Italia itu pun kembali dipanggil timnas setelah absen dua tahun.

Sudah bersama Juve selama menang Serie A tujuh tahun beruntun, Barzagli dinilai sebagai pemain paling konsisten buat lini belakang Nyonya Tua. Kini, sudah berusia 37 tahun dan kerap cedera, Barzagli sedang menunggu akhir kariernya di Juventus, yang tentunya begitu indah.

5. Leonardo Bonucci

Leonardo Bonucci merayakan gol Juventus ke gawang Chievo Verona. (Foto: Isabella Bonotto/AFP)

Bonucci diangkut Marotta dari Bari musim 2010, dan juga salah satu pilar kebangkitan Juventus. Namun, di musim awalnya berseragam hitam putih, performanya tidak terlalu bagus. Barulah pada era Antonio Conte, Bonucci melejit jadi salah satu bek terbaik di dunia.

Perannya sebagai Ball Playing Defender di Juve begitu fantastis. Dua kali Bonucci membawa Juve ke final Liga Champions, walau keduanya kalah. Setelah sukses bersama Juve dengan 6 kali beruntun meraih scudetto, musim lalu Bonucci minggat ke AC Milan. Hanya semusim di Milan, Juve kembali memboyongnya demi meraih ambisi Liga Champions musim ini.

6. Paul Pogba

Paul Pogba (Foto: REUTERS/Alessandro Garofalo)

Salah satu pembelian terbaik Marotta bisa kita sepakati adalah Paul Pogba. Dilepas gratis oleh Manchester United, Pogba menemukan jati dirinya sebagai pesepak bola kelas dunia. Bersama Pirlo, Marchisio dan Vidal, gelandang Prancis ini menjadi pilar penting di lini tengah Juventus.

Selama empat musim, total empat scudetto, dua Piala Italia dan satu runner-up Liga Champions dipersembahkan Pogba, tak lupa berbagai model rambut aneh juga ia pertontonkan. Kehebatannya bersama Juve membuat mantan klubnya merogoh kocek sebesar 105 juta Euro, membuatnya menjadi pemain termahal dunia saat itu serta surplus terbesar Juventus.

7. Cristiano Ronaldo

Ronaldo merayakan gol ke gawang Frosinone. (Foto: Reuters/Ciro De Luca)

Paling anyar, kedatangan mega bintang Cristiano Ronaldo dari Real Madrid tak lepas dari kontribusi besar Marotta. Meski diboyong mahal dengan harga 100 juta euro, kekuatan finansial Juve tidak anjlok dan justru menguat. Serie A pun dinilai kembali bergairah usai datangnya peraih Ballon d’Or lima kali ini.

Sudah bermain sejak awal Serie A bergulir, Ronaldo sukses menyarangkan 3 gol dan 4 assist dari 7 penampilannya di liga. Hal tersebut cukup memuaskan karena Ronaldo mulai melewati proses adaptasi. Teranyar, kontra Napoli, meski tak cetak gol, CR7 turut berperan dalam tiga gol Juventus, salah satunya umpan tariknya yang ditanduk Mandzukic.

Tentunya pembelian Ronaldo menguntungkan baik dari segi bisnis maupun di lapangan. Tentunya fans Juve akan sangat merindukan Marotta dan siap mengucap selamat tinggal. (bob)