Chelsea Diterpa Krisis, Seorang Fan Setop Beri Dukungan

Euforia suporter Chelsea usai menjuarai Liga Champions. Foto: Reuters

Roman Abramovich resmi didepak oleh Premier League pada Sabtu (12/3). Bos Chelsea itu harus didiskualifikasi secara tidak terhormat menyusul adanya sanksi yang dijatuhkan Pemerintah Inggris.

''Menyusul sanksi dari Pemerintah Inggris, Dewan Premier League memutuskan untuk mendiskualifikasi Roman Abramovich sebagai direktur klub Chelsea,'' bunyi pernyataan Premier League, dikutip dari ESPN.

''Keputusan Dewan tidak berdampak pada klub dalam hal melatih, memainkan persiapannya, sebagaimana itu diatur dalam persyaratan yang dikeluarkan oleh pemerintah,'' lanjut pernyataan tersebut.

Pemilik Chelsea, Roman Abramovich. Foto: Reuters / Dylan Martinez Livepic

Meski keputusan yang dibuat tetap memperbolehkan Chelsea mengarungi berbagai aktivitas, tetapi mayoritas pendukung The Blues merasa terlalu banyak dampak negatif yang ditimbulkan. Mulai dari dilarangnya penjualan tiket, jual beli pemain, hingga dibekukannya kartu kredit.

Alhasil, sebagian pendukung Chelsea begitu kecewa dan merasa ‘digembosi’ oleh Premier League maupun Pemerintah Inggris. Bahkan sudah ada pendukung setia yang mendeklarasikan untuk ‘berhenti’ mendukung klub kesayangannya tersebut.

Salah satunya seperti yang dilakukan oleh seorang fan The Blues, Pat. Mengutip dari Sportbible, Pat memutuskan untuk berhenti mendukung Chelsea mulai sekarang dan selamanya.

Ia mengaku begitu muak dengan sikap Pemerintah Inggris dan Premier League atas sanksi yang diberikan. Sehingga, Pat memilih untuk mengikuti jejak Abramovich untuk memulai sesuatu yang baru.

Suporter bisa dirugikan oleh tayangan langsung. Foto: Reuters/Carl Recine

“Saya telah menjadi penggemar Chelsea selama 62 tahun. Saya sudah mendukung Chelsea sejak era 1950-an dan baru kali ini saya benar-benar kesal,” kata Pat kepada talkSPORT seperti dikutip dari Sportbible.

“Dengar, kontribusi para fans begitu besar terhadap klub. Seharusnya kami diajak duduk ‘bersama’ bila ada keputusan yang memberikan perubahan besar terhadap Chelsea,” tambahnya.

Namun, Pat merasa seluruh pihak tersebut telah menutup mata. Ia pun tersadar dan mengaku bakal mendukung klub lain yang ada di London, yakni Sutton United.

Klub yang berlaga di League Two itu bakal menjadi pelabuhan baru bagi Pat guna menikmati keindahan sepak bola. Walau berat harus meninggalkan Chelsea, tetapi Pat telah menetapkan niatnya tersebut.

Suporter membawa bendera berbentuk piala Liga Champions saat pertandingan Chelsea melawan Bayern Muenchen di Stamford Bridge, London, Selasa (25/2). Foto: REUTERS / Toby Melville

“Sekarang, saya dan saudara kembar saya resmi berhenti mendukung Chelsea. Kami bahkan telah membeli dua kaus Sutton United dan segera menikmati pertandingan di Stadion Gander Green Line,” ungkapnya.

“Hal ini kami lakukan bukan karena tidak mencintai Chelsea. Melainkan, kami benar-benar tidak kuat dengan cobaan yang bertubi-tubi menghantam klub kesayangan kami. Walau sudah tidak berpihak kepada Chelsea, tetapi darah The Blues tetap mengalir di tubuh ini,” pungkas Pat yang iringi dengan jatuhnya air mata.

Terdekat, Pat mengungkap akan menonton pertandingan Sutton United vs Rotherham di laga final EFL Trophy. Pertandingan yang digelar di Stadion Wembley pada Senin (3/4) mendatang, bakal menjadi dukungan perdana Pat bagi klub berjuluk The U’s tersebut.