Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Gegara Inggris Kalah di Final Euro 2020, Restoran Italia Nggak Laku
14 Juli 2021 18:17 WIB
·
waktu baca 1 menitTulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Efeknya macam-macam. Yang paling bejat adalah pelecehan rasialis kepada trio Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka yang gagal mencetak pinalti di final Euro.
Teranyar, ada kabar kalau restoran Italia di Inggris menjadi sepi peminat setelah final Euro. Padahal, makanan Italia itu salah satu yang paling diminati di dunia. Mulai dari pizza sampai pasta bisa kita temukan di mana-mana.
Menurut laporan Daily Star, jumlah reservasi yang restoran Italia di Inggris terima setelah laga final Euro 2020 menurun hingga 55 persen. Uniknya, tempat makan yang menyajikan sajian Inggris mengalami peningkatan hingga lima kali lipat.
"Dari data sudah terlihat jelas bahwa Inggris menunjukkan emosinya dalam pemilihan makanan setelah kekecewaan di final Euro 2020. Mereka meninggalkan pizza dan pasta lalu mencari makanan Inggris sebagai cara untuk mengobati sakit hatinya," kata Patrick Hooykaas, direktur TheFork.
ADVERTISEMENT
"Italia mungkin memenangi duel sepak bola, tetapi Inggris menang perang makanan pekan ini," tambahnya.
Mungkin, perilaku ini ada hubungannya dengan ejekan Leonardo Bonucci. Bek Timnas Italia itu meledek Inggris usai laga final dengan menyuruh mereka banyak makan pasta.
"Banyak-banyak makan pasta Kamu sana! Kami perlu lebih banyak pasta!" kata Bonucci kepada para fans Timnas Inggris.