Jelang Boxing Day, 5 Hal yang Dipelajari pada Pekan 18 Liga Inggris

Pekan ke-18 Liga Inggris.

Memasuki pekan padat 'Boxing Day', klub-klub telah menempuh pekan ke-18 Liga Inggris. Laga-laga seru terjadi, banyak kejutan tersaji dengan gol-gol yang turut menghibur.

Dua tim kandidat juara Chelsea dan Manchester City terpeleset, sementara Manchester United dan Arsenal kembali raih hasil maksimal. Kemenangan telak Tottenham Hotspurs membawa mereka ke tiga besar dan Liverpool yang juga menang, mengokohkan diri di puncak klasemen sementara.

Penyerang Tottenham Hotspur, Son Heung-min, merayakan kemenangan atas Everton. (Foto: Reuters/Carl Recine)

Memasuki pekan Boxing Day natal 2018, armada Jurgen Klopp akan memastikan juara paruh musim bila nanti menang. Mengumpulkan 48 poin, artinya mereka unggul empat poin dari skuat Pep Guardiola yang menempati posisi runner-up.

Adapun tiga posisi terbawah, diisi oleh Fulham, Huddersfield, dan Burney yang tentu akan bekerja keras demi tak turun kasta ke Divisi Championship. Jelang laga Boxing Day, berikut lima hal yang dipelajari dari pekan ke-18 Liga Inggris.

1. Persaingan sepatu emas semakin panas

Mohamed Salah merayakan gol ke gawang Wolverhampton. (Foto: REUTERS/Darren Staples)

Perebutan sepatu emas Liga Inggris semakin panas. Pierre Emerick Aubameyang, dengan brace-nya menambah torehan gol jadi 12, sekaligus jadi top skorer sementara. Mohamed Salah dan Harry Kane menyusuldengan mencetak 11 gol.

Raheem Sterling dengan sembilan gol dan Eden Hazard, Sergio Aguero, serta Anthony Martial yang masing-masing mencatat delapan gol pun berpotensi naik ke puncak pencetak gol terbanyak. Selain persaingan panas tangga juara, perebutan sepatu emas ternyata juga patut disimak.

2. Chelsea butuh penyerang kelas dunia haus gol

Ekspresi Willian Borges saat Chelsea ditundukkan Leicester City. (Foto: Reuters/Hannah McKay)

Memulai musim dengan gemilang, Chelsea mulai keteteran. Terlalu mengandalkan Eden Hazard menjadi kelemahan yang mulai terus dimanfaatkan tim lawan. Kala permainan gelandang serang asal Belgia tersebut terbaca bek lawan, The Blues tak punya alternatif lagi dan kesulitan mencetak angka.

Chelsea tentu butuh penyerang kelas dunia. Alvaro Morata dan Olivier Giroud tak kunjung memperlihatkan performa yang diinginkan. Terutama nama pertama, penyerang asal Spanyol tersebut gagal memenuhi ekspektasi sebagai pengganti Diego Costa.

3. Manchester City mulai terpeleset

De Bruyne dan Fabian Delph. (Foto: Reuters/Jason Cairnduff )

Sedari awal musim, Manchester City menjadi tim yang dinilai sempurna. The Citizens membuktikannya dengan 15 laga tak terkalahkan. Namun, impian City mengakhiri musim dengan prestasi invincible terhenti di tangan Chelsea, kalah dengan skor 2-0 dua pekan lalu.

Pekan 18 kemarin, armada Pep Guardiola kembali terpeleset. Kali ini, secara mengejutkan mereka kalah dari Crystal Palace dengan skor 2-3. Dua kegagalan dari tiga laga terakhir, tentu mulai mengekspos kelemahan Aguero cs, salah satunya adalah minim gelandang bertahan murni. Demi menjaga asa Liga Inggris, Pep tentu wajib membenahi timnya.

4. Kembalinya performa terbaik Mesut Oezil

Oezil saat jadi kapten Arsenal. (Foto: Reuters/Andrew Boyers)

Mesut Oezil menarik perhatian Inter, Juventus, Real Madrid, dan tim-tim Liga Super China setelah sempat diisukan akan didepak Arsenal, pada bursa transfer musim dingin nanti. Namun, ‘The Gunners’ sepertinya akan mengurungkan niat, setelah pekan 18 kemarin, Oezil bermain begitu impresif.

Kontra Burnley, tim yang notabene kerap merepotkan raksasa Liga Inggris, Oezil kerap memberikan umpan-umpan ciamik. Dengan kemampuannya mencari ruang, pemain bertahan lawan keteteran kala playmaker asal Jerman tersebut, dengan operannya bisa mencari ruang kosong.

Gol pertama Aubame yang jadi sorotan, kala Oezil memberi umpan kepada Sead Kolasinac. Padahal, kala itu posisi Kolasinac dinilai tidak diduga akan bisa menerima umpan. Sodoran bola oleh Oezil kemudian diteruskan Kolasinac kepada Auba, yang kemudian dikonversikan jadi gol pembuka, pada laga yang berakhir dengan skor 3-1.

5. Gaya baru Manchester United

Solskjaer dan pemain-pemain United merayakan kemenangan atas Cardiff. (Foto: REUTERS/Rebecca Naden)

Performa buruk buat Jose Mourinho dipecat dari Manchester United. Pelatih asal Portugal tersebut digantikan mantan pemain Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer.

Debutnya Solskjaer pun memuaskan, dengan mencetak lima gol, pertama kali sejak lima tahun yang lalu, yaitu saat laga perpisahan Sir Alex Ferguson.

Bermain lebih berani, Solskjaer membawa warna baru dalam skuat United. selama bersama Mourinho, United bermain ‘aman’ dengan pertahanan ekstra ketat. Pelatih asal Norwegia tersebut membawa perubahan drastis, dengan kini ‘Setan Merah’ bermain menyerang, selayaknya era Sir Alex Ferguson. (bob)