Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kisah Haru Dele Alli Kecil, Dititipkan ke Panti Sosial karena Ibu Alkoholik
3 Desember 2020 20:21 WIB
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Nama Dele Alli tentu tidak asing di telinga penggemar sepak bola saat ini. Performanya yang ciamik sempat menjadi buah bibir di jagad sepak bola.
ADVERTISEMENT
Meski namanya redup di awal musim 2020 ini, Alli sempat tampilkan performa terbaiknya ketika membela Tottenham Hotspur di bawah asuhan Mauricio Pochettino. Penampilan apiknya bersama Tottenham kala itu juga membuat namanya dipanggil untuk membela Timnas Inggris.
Kehadiran Jose Mourinho sebagai juru taktik baru di Tottenham memang membuat posisi Alli tergantikan. Hal itu terbukti dari penampilan yang dicatatkan Alli dalam musim ini yang sangat minim, baru dua kali berlaga di Liga Inggris.
Terlepas dari kariernya yang sedang redup, sebenarnya siapa sosok Dele Alli dan bagaimana kisah hidupnya sampai di titik ini?
Diwartakan Mirror, Alli mengungkapkan bagaimana dia biasa menghabiskan waktunya berkeliaran di jalanan sampai jam 2 pagi saat masih muda, sebelum dirinya mengenal sepak bola.
ADVERTISEMENT
Bagi Alli, sepak bola menjauhkannya dari kerumunan dan tempat yang salah.
"Saya mendapat masalah beberapa kali ketika saya masih muda, saya bergaul dengan orang yang salah. Bersama anak laki-laki yang lebih tua, saya mencoba melakukan apa yang mereka lakukan,” ucap Alli.
"Sepak bola memberi saya kesempatan untuk benar-benar menaruh energi yang saya miliki ke dalam sesuatu yang tepat daripada harus berkeliaran di jalan sampai jam 2 pagi," tutup Alli.
Pria bernama lengkap Bamidele Jermaine Dele Alli ini lahir di Milton Keynes, Inggris pada 11 April 1996. Alli merupakan anak dari wanita asli Inggris, Denise Alli dan Kehinde 'Kenny' Alli yang berstatus pangeran suku Yoruba di Nigeria.
Kedua orang tua Alli tidak begitu tertarik terhadap bakat yang dimiliki sang anak. Bahkan, pernikahan antara keduanya harus berakhir ketika Alli baru berumur 3 tahun.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan aturan yang berlaku di Inggris, akhirnya hak asuh diberikan sepenuhnya kepada ibu Alli. Ayah dari Alli masih diperkenankan untuk mengunjunginya sesekali waktu.
Pada usia 8 tahun, Alli baru memiliki kesempatan mengunjungi ayahnya di Nigeria. Di tempat ayahnya berasal, Alli diajarkan budaya Yoruba dan membuatnya mengerti tentang pentingnya menggunakan pakaian tradisional. Di usia itulah Alli baru menyadari bahwa ayahnya adalah orang penting.
Alli sempat merasakan hidup mewah di Nigeria untuk beberapa saat, sebelum akhirnya dia ikut pindah bersama ayahnya ke Amerika Serikat. Ayahnya yang kemudian menikah kembali membuat Alli tidak nyaman dan memutuskan untuk kembali ke Inggris.
Selain itu, Alli kembali ke Inggris karena ingin mewujudkan impiannya menjadi pemain sepak bola. Namun saat kembali, dia menemukan ibunya, Denise Alli, yang sudah menjadi pecandu minuman keras.
Atas alasan tersebut, ibunya kemudian menyerahkan Alli ke panti sosial untuk dirawat oleh orang tua asuh ketika usianya 13 tahun. Alli kemudian tinggal bersama orang tua asuhnya, Alan dan Sally Hickford.
ADVERTISEMENT
“Saya harus membiarkan dia pergi untuk memberinya masa depan yang lebih baik,” ucap Denise kepada The Sun.
“Secara emosional, itu memilukan tapi itu hal yang tepat untuk dilakukan. Saya memiliki masalah minuman yang serius yang dipicu oleh masa kecil saya yang tidak bahagia. Saya kecanduan vodka, bir, apa saja, selama beberapa tahun,” tambah Denise.
Alli sendiri memulai karier sepak bola pada usia 11 tahun bersama tim remaja Milton Keynes Dons. Alli baru melakukan debutnya untuk tim utama pada 2012 sebagai pemain pengganti.
Nama Alli mulai dikenal sebagai pemain hebat ketika diboyong Tottenham pada musim panas 2015. Saat itu, Alli dapat menembus skuat utama di usia 19 tahun. Alli juga menjadi salah satu pemain inti di The Three Lions.
ADVERTISEMENT
Kini, Alli masih terus berusaha mendapatkan menit bermain di bawah asuhan Jose Mourinho. Kontrak Alli sendiri terbilang masih panjang sampai 2024, tapi bukan tidak mungkin akan ada klub lain yang membajaknya.