Konten dari Pengguna

Pembelaan Rifad Marasabessy Usai Tendang Perut Ardi Idrus di Liga 1

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
19 Januari 2022 4:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Rifad Marasabessy. Foto: Instagram/@mrifadmarssy12
zoom-in-whitePerbesar
Rifad Marasabessy. Foto: Instagram/@mrifadmarssy12
ADVERTISEMENT
Persib menang 1-0 atas Borneo FC dalam laga pekan ke-20 Liga 1 2021/22 pada Selasa (18/1) malam di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Rifad Marasabessy melakukan pembelaan atas aksi tendang perut Ardi Idrus.
ADVERTISEMENT
Insiden terjadi pada babak pertama. Ardi dan Rifad sedang berebut bola di sisi tepi lapangan. Ardi lalu terjatuh, wasit meniup peluit, Ardi memegang bola dengan tangannya usai wasit telah meniup peluit tanda pelanggaran. Walaupun, momen antara Ardi jatuh lalu memegang bola cukup tipis dengan momen sebelum wasit meniup peluit.
Terlepas dari itu, Rifad masih meneruskan gerakannya. Alhasil, kakinya tampak menendang bagian perut Ardi. Situasi sempat tegang, tetapi wasit tak memberi kartu apa pun ke Rifad.
Video aksi Rifad diunggah oleh akun @pengamatsepakbola. Rifad lantas memberi klarifikasi atas aksinya pada Ardi di kolom komentar.
Ardi Idrus pemain Persib Foto: Dok. Persib
"Mohon maaf, min, sebelumnya wasit belum tiup [peluit], tapi Ardi jatuh langsung peluk bola. Aturannya bola masih jalan dan wasit belum sempat tiup kenapa langsung di peluk bolanya," tulis Rifad Marasabessy.
ADVERTISEMENT
Meski tidak menerima kartu, Rifad bisa saja tetap terkena hukuman dari Komdis PSSI. Pada Liga 1 2019, Elisa Basna yang membela Persebaya kedapatan secara sengaja menginjak perut pemain PSIS Semarang, Fredyan Wahyu, ketika kedua tim bertemu di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada 30 Mei 2019.
Hasilnya, Komdis PSSI memberikan sanksi berupa larangan bermain sebanyak dua pertandingan plus denda Rp 10 juta. Kala itu, Elisa tidak diganjar kartu merah oleh wasit di lapangan, melainkan cuma kartu kuning.
Hukuman tersebut sesuai dengan Kode Disiplin PSSI Pasal 49 dari Kode Disiplin PSSI tentang "Tingkah Laku Buruk terhadap Pemain Lawan atau Orang-orang Selain dari Perangkat Pertandingan".
Ilustrasi wasit. Foto: Pixabay/planet_fox
Elisa tidak kena kartu merah. Namun, ia tampaknya dijatuhi hukuman berdasarkan Pasal 49 ayat 1 poin b, yang bunyinya: Sekurang-kurangnya 2 (dua) pertandingan untuk pelanggaran serius (serious foul play) dalam suatu pertandingan, khususnya dalam hal bertindak kasar atau menggunakan tubuhnya secara berlebihan kepada pemain lawan.
ADVERTISEMENT
Dan juga ayat 2 yang berbunyi: Sanksi denda minimal Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) diberikan terhadap semua tingkah laku buruk yang dilakukan terhadap pemain lawan atau orang.