Selain Emiliano Sala, 5 Nomor Punggung Pesepak Bola yang Dipensiunkan

Info Bola
Info Bola adalah story berita bola hari ini, jadwal terkini, tentang pemain, sepak bola Liga indonesia, Eropa, dan dunia.
Konten dari Pengguna
11 Februari 2019 16:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Bola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Nomor punggung yang dipensiunkan klub.
zoom-in-whitePerbesar
Nomor punggung yang dipensiunkan klub.
ADVERTISEMENT
Menyusul wafatnya Emiliano Sala, FC Nantes resmi memensiunkan nomor punggung sembilan. Seperti yang diketahui, nomor tersebut merupakan yang terakhir dipakai penyerang kelahiran Argentina tersebut saat bermain untuk ‘‎Les Canaris’.
ADVERTISEMENT
Sejak didatangkan dari Caen, Emiliano Sala selalu jadi andalan utama di lini depan. Empat musim bersama Nantes, Sala sukses mencatatkan 48 gol di semua kompetisi dengan tiga musim terakhir selalu mencetak dua digit gol.
Musim ini bisa dibilang merupakan puncak karier Sala. Mencetak 12 gol dari 19 penampilan, pemain berusia 28 tahun tersebut sempat bersaing dengan penyerang seperti Kylian Mbappe dan Edinson Cavani di tangga top skor. Tak khayal bila akhirnya Cardiff City memecahkan rekor transfer klub demi memboyongnya.
Penyerang anyar Cardiff City, Emiliano Sala, ketika masih merumput di Nantes. Foto: REUTERS/Stephane Mahe
Namun, saat dalam perjalanan ke Cardiff demi memulai latihan perdana bersama klub barunya, pesawat Piper PA-46 Malibu yang ditumpangi Sala bersama pilot David Ibbotson kehilangan kontak.
Selama dua pekan pesawat tersebut menghilang. Pencarian sempat dilakukan selama dua hari, tapi kemudian dihentikan karena tak membuahkan hasil. Pencarian kedua pun dimulai menggunakan dana pribadi dan tepatnya Kamis (7/2/2019) lalu, jasad Emiliano Sala pun teridentifikasi.
ADVERTISEMENT
Menyusul kabar tersebut, situs resmi memasang foto Sala dengan tulisan “Noue ne t'oublierons jamais, Emi!” yang artinya "Kami tidak akan melupakanmu, Emi!"
Foto Emiliano Sala pada situs resmi klub. (Foto: www.fcnantes.com)
Presiden klub, Waldemar Kita juga mengatakan akan memensiunkan nomor punggung Emiliano Sala. "Saya tak bisa berkata-kata. Ini sebuah tragedi, saya hancur sekali. Emiliano meninggalkan jejaknya. Karena itu, seperti para fan
s, saya ingin menghormatinya dengan memensiunkan nomor punggung 9," kata Kita dilansir dari Mirror.
Sebelum Emiliano Sala, beberapa klub memensiunkan nomor punggung untuk pemainnya yang meninggal saat masih aktif. Berikut lima nama pemain-pemain tersebut.
1. Marc-Vivien Foe
Pemain Kamerun mengenang Marc-Vivien Foe. (Foto: REUTERS/Xavier Lhospice)
Kala menghadapi Kolombia di Piala Konfederasi FIFA pada Juni 2003 silam, pemain Kamerun Marc-Vivien Foe tumbang pada menit ke-72. Ia langsung dibawa ke rumah sakit, gelandang yang kala itu berusia 28 tahun tersebut yang kemudian dinyatakan meninggal. Kondisi jantungnya mengalami Hypertrophic cardiomyopathy disebut jadi penyebab tewasnya Foe.
ADVERTISEMENT
Saat meninggal, Foe tengah bermain untuk Manchester City sebagai pinjaman dari Lyon. Keduanya pun memensiunkan nomor punggung 23, menyusul klub masa kecil Foe, FC Lens. Namun, nomor Foe di Lyon kemudian diberikan kepada pemain Kamerun, Jean Makoun sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada sang pemain.
2. Cheick Tiote
Selamat jalan, Tiote. (Foto: Reuters)
Bersama Newcastle Cheick Tiote jadi gelandang bertahan andalan tim. Kiprahnya yang paling diingat adalah saat mencetak gol penyama kedudukan kontra Arsenal di St James Park yang berakhir 4-4. Namun, Tiote yang kala itu masih berusia 30 tahun dikabarkan tumbang saat sesi latihan Beijing Enterprise Group FC dan meninggal di rumah sakit.
Penyakit jantung dikabarkan jadi penyebab meninggalnya Tiote. Semasa hidup, Tiote dikenal sebagai pemuda muslim yang taat agama. Bahkan saat bulan Ramadhan, pemain asal Pantai Gading tersebut tetap menjalankan kewajiban berpuasa. Usai insiden tersebut, Beijing Enterprise Group FC (BG) memensiunkan nomor 24 untuk mengenang Tiote.
ADVERTISEMENT
3. Pierre Mario Morosini
Morosini ditandu keluar lapangan. (Foto: REUTERS/Fabio Urbini)
Bertandang ke markas Pescara pada laga Serie B 14 April 2012 silam, Pierre Mario Morosini tumbang pada menit ke-31. Gelandang Livorno tersebut sempat terlihat berusaha bangkit sampai akhirnya kehilangan kesadaran. Pemain berusia 25 tahun tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit, tapi nyawanya tak tertolong sebelum sampai ke tempat tujuan. Livorno dan Vicenza kemudian memensiunkan nomor punggung 25.
Kepergian Morosini jadi duka sepak bola dunia. Terlebih kisah pilu menyelimuti Morosini, usai diketahui dirinya seorang yatim piatu. Ibunya meninggal saat Morosini berusia 15 tahun, sedangkan sang ayahnya menyusul tak lama setelah saudaranya bunuh diri. Morosini punya saudara perempuan yang diketahui penyandang disabilitas, tapi dikabarkan Antonio Di Natale bersedia membiayai kebutuhan saudara perempuan Morosini tersebut.
ADVERTISEMENT
4. Davide Astori
Davide Astori memberikan instruksi pada sebuah laga bersama Fiorentina. (Foto: Gabriele Maltinti/Getty Images)
Kapten Fiorentina, Davide Astori dipastikan meninggal dunia jelang laga kontra Udinese. Bek tengah Timnas Italia tersebut menghembuskan napas terakhirnya setelah terkena serangan jantung di saat tidur. Menyusul tragedi Astori tersebut, semua laga Serie A pada pekan itu pun resmi ditunda.
Fiorentina dan Cagliari kemudian memensiunkan nomor punggung 13, sebagai pengingat terhadap Davide Astori. Fiorentina pun mengumumkan mereka akan menamai tempat latihan klub 'Centro Sportivo Davide Astori'. Sepanjang karier Astori selalu jadi andalan klub dengan total bermain 378 kali, 179 bersama Cagliari dan 109 bersama Fiorentina.
5. Choirul Huda
Choirul Huda (Foto: Twitters/@PerselaFC )
Legenda Persela Lamongan, Choirul Huda, tutup usia usai insiden tabrakan dengan rekan satu timnya Ramon Rodrigues. Pada laga Liga 1 2017 silam, kontra Semen Padang, Choirul Huda berusaha mengamankan bola dari lawan sebelum bertabrakan dengan Rodrigues. Paramedis pun langsung memberikan pertolongan pertama.
ADVERTISEMENT
Sempat sadar dan mengeluhkan rasa sakit di bagian dada, Choirul Huda langsung dilarikan ke rumah sakit. Namun, ternyata kiper kelahiran Lamongan tersebut tak bisa diselamatkan. Bermain bersama Persela sejak dari akademi, total Choirul Huda tampil lebih dari 500 kali. Persela pun kemudian memensiunkan nomor punggung 1 untuk one man club mereka. (bob)