Konten dari Pengguna

Apa Itu Aquaplaning pada Mobil? Ini Penjelasannya

27 Juni 2024 9:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Infootomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi aquaplaning. Foto: media.torque.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi aquaplaning. Foto: media.torque.com
ADVERTISEMENT
Mengendarai mobil saat hujan deras memerlukan kewaspadaan ekstra. Selain karena jarak pandang yang terbatas, tidak jarang situasi tersebut bisa menyebabkan terjadinya aquaplaning. Apa itu aquaplaning pada mobil?
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman Continental Tires, aquaplaning merupakan kondisi di mana ban kehilangan cengkeramannya pada permukaan jalan karena adanya air di antara keduanya. Kondisi ini sering ditemukan ketika intensitas hujan tinggi maupun banjir.
Saat ban mobil telah kehilangan cengkraman dengan permukaan jalan akibat genangan air yang besar, pengendara bisa saja kesulitan untuk menjaga keseimbangan mobil. Hal ini pun dapat menyebabkan mobil tergelincir hingga terjadi kecelakaan.

Cara Menghindari Aquaplaning saat Mengendarai Mobil

Berkendara saat hujan. Foto: Pixabay
Agar dapat selamat sampai tujuan, berikut beberapa cara menghindari aquaplaning saat mengendarai mobil menurut Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana.

1. Kurangi kecepatan saat kondisi hujan

Selama kondisi diguyur hujan, Sony menyarankan pengemudi untuk tidak memacu kendaraan secara berlebihan meskipun jalan tidak padat. Sebab, dengan kondisi jalanan yang basah, bisa menjadi pemicu utama aquaplaning.
ADVERTISEMENT
Disarankan untuk mengurangi kecepatan setidaknya 20 km/jam dari kecepatan, meskipun memang pelan, tapi hal ini penting bagi keselamatan pengemudi dan penumpang.
“Kita bilangnya kurangi kecepatan 20 km/jam, misalnya di jalanan kering biasanya kecepatan 60 km, jadinya 40 km. Memang terlihat lebih pelan, tapi lebih aman,” ujar Sony, dikutip dari kumparanOTO.

2. Jaga jarak dengan kendaraan lain

Ketika berada di tengah kondisi hujan, pengemudi wajib menjaga jarak yang aman dengan kendaraan lain. Sony menjelaskan, akibat jarak pandang yang terbatas, pengemudi harus menyesuaikan dengan kondisi hujan untuk menghindari potensi kecelakaan.
“Kita menyesuaikan jarak pandang kita dengan kecepatan kendaraan, tujuannya supaya kita bisa bereaksi sesuai dengan kemampuan kita,” jelas Sony.
Jika jarak antar kendaraan terlalu dekat, dikhawatirkan dapat membuat pengemudi tidak memiliki waktu untuk melakukan manuver apabila mengalami situasi mendadak, sehingga berpotensi kecelakaan.
ADVERTISEMENT

3. Tahan setir agar tetap lurus

Saat terjadi situasi aquaplaning, tidak jarang kendaraan bisa berubah posisi atau arah dengan sendirinya. Oleh karena itu, pengemudi diimbau untuk berusaha mempertahankan setirnya agar tetap lurus dan tidak berpindah arah.

4. Tetap Tenang dan Fokus

Sony juga mengingatkan agar para pengemudi tetap tenang dan fokus saat hendak melewati jalanan yang tergenang. Pasalnya bila pengemudi panik dan tidak fokus, justru akan berpotensi menyebabkan pengemudi melakukan kesalahan yang cukup fatal.
“Yang paling penting sih pengemudi tetap fokus dan tenang ya, jangan panik atau gugup. Karena kalau panik, biasanya pengemudi akan lebih mudah melakukan kesalahan saat terjadi aquaplaning," tutur Sony.
Pendiri Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC), Jusri Pulubuhu menambahkan, ada baiknya untuk melakukan pemeriksaan kondisi ban sebelum berkendara di musim hujan. Pasalnya, ban yang botak memiliki risiko lebih besar untuk mengalami aquaplaning.
ADVERTISEMENT
(NDA)