Begini Aturan Main Mengecas Mobil Listrik yang Aman

Konten dari Pengguna
25 Mei 2021 9:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Infootomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pengecasan Hyundai Kona Electric di SPKLU. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengecasan Hyundai Kona Electric di SPKLU. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
ADVERTISEMENT
Mobil listrik semakin membeludak antusiasnya di Tanah Air. Dimulai dengan pemerintah dan para produsen mobil yang membuat mobil listrik gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar supaya masyarakat semakin familiar, dan tak ragu membelinya.
ADVERTISEMENT
Selain dinilai lebih ramah lingkungan, pengguna mobil listrik akan dimanjakan oleh teknologi yang ada di dalam mobil listrik tersebut.
Pilihan mobil listrik pun kini makin beragam, ada Tesla tentunya, Hyundai, Lexus, BMW, hingga Porsche
Namun bagi anda yang sudah memilikinya, perlu mengetahui juga cara menggunakannya.
Layar informasi pengisian daya di Hyundai Kona Electric. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
Tak hanya terkait mengendarainya yang bisa auto-pilot, tapi juga terkait pengisian daya listrik atau mengecas. Ada aturan mainnya juga.

Mengisi Daya Mobil Listrik

Dikutip dari KumparanOTO, menurut General Manager Service PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Putra Samiaji, mengatakan ada 2 kebiasaan yang sebaiknya jangan dilakukan para pemilik mobil listrik.
“Pertama kami sangat sarankan untuk tidak menggunakan mobil listrik dalam kondisi baterai di bawah 20 persen. Jadi kalau sudah 20 persen, itu artinya sudah harus segera di-charge,” jelas Putra kepada KumparanOTO
ADVERTISEMENT
Lalu kebiasaan kedua yang harus dihindari, yakni terkait penggunaan jenis pengecasan saat melakukan pengisian daya harian atau constant charging. Untuk pengecasan harian, Putra menyarankan agar menggunakan jenis pengecasan slow charging berarus AC.
“Kalau yang fast charging atau DC itu sebaiknya hanya dipakai kalau kita sedang dalam perjalanan untuk mencapai suatu tujuan dan kepepet di jalan butuh ngecharge yang cepat,” ujar Putra.
Bila 2 kebiasaan tersebut terus dilakukan, dikhawatirkan akan berdampak pada kesehatan dari baterai mobil listrik itu sendiri. Bukan tidak mungkin, usia baterai pun akan jadi menurun akibat kesehatan baterai yang terganggu.
Pengecasan Hyundai Kona Electric di rumah. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
Seperti yang kita tahu, mobil listrik masih bisa dikatakan mahal dan untuk pergantian baterai mobil listrik sendiri khususnya mobil Tesla terbilang masih sangat mahal.
ADVERTISEMENT
Karena itu, agar menghindari hal tersebut, Putra pun menyarankan agar para pemilik mobil listrik selalu mengecas mobilnya saat kondisi baterai sudah 20 persen. Serta, gunakanlah pengecasan slow charging berarus AC untuk pengisian harian.
(HDZ)