Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Cara Kerja Mesin Diesel Pada Kendaraan, Ini Tahapannya
2 Juni 2021 19:29 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Infootomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Layaknya jantung, mesin mobil merupakan komponen yang membuat mobil bisa hidup. Dari mesin juga, sebuah mobil bisa memiliki tenaga untuk melaju dengan kecepatan tertentu.
Kalau berbicara mesin mobil pada umumnya yang biasa dijumpai, ada dua jenis mesin yang terpasang di mobil. Ada mesin Otto atau yang lebih dikenal mesin bensin, sedangkan satu lagi adalah mesin diesel.
Pada pembahasan kali ini, kami akan membahas satu jenis mesin pada mobil yaitu mesin diesel. Mesin jenis ini biasanya terpasang pada kendaraan-kendaraan besar, seperti truk atau bus.
ADVERTISEMENT
Mesin diesel sendiri punya karakteristik yang bisa dibedakan dengan jenis lainnya. Mesin jenis Diesel lebih bersuara kasar dengan getaran yang lebih kuat dari mesin bensin.
Namun, karakteristik ini justru memberikan keunggulan bagi mesin Diesel. Hal itu adalah torsi yang lebih besar dihasilkan oleh mesin Diesel.
Sebagai catatan, cara kerja mesin Diesel pada mobil tidak memerlukan busi. Untuk memicu pembakaran, mesin diesel membutuhkan solar dan kompresi.
Lalu, bagaimana cara kerja mesin Diesel sebenarnya? Berikut ini penjelasannya melalui informasi yang diberikan oleh Ahli Konversi Energi Fakultas Teknik dan Dirgantara, Institut Teknologi Bandung (ITB) Tri Yuswidjajanto.
Cara Kerja Mesin Diesel
Seperti halnya mesin bensin saat ini, proses pembakaran mesin Diesel terdiri dari 4 tahap. Keempat tahap itu adalah isap, kompresi, bakar, dan buang.
ADVERTISEMENT
Mengenai komponennya, di dalam mesin Diesel ada bagian-bagian seperti piston, katup isap dan buang, injektor, intake dan exhaust manifold, connecting rod, dan poros engkol.
Mari kita bahas pada tahap pertamanya yaitu isap. Pada tahap ini, mesin memanfaatkan gerak piston dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB).
Di sisi lain secara bersamaan, di ruang bakar terdapat tekanan udara rendah yang membuat katup isap terbuka, sehingga udara dari intake manifold masuk ke ruang mesin.
Berikutnya pada tahap kedua yaitu kompresi. Tahap kedua ini berlangsung selama proses piston bergerak dari TMB ke TMA. Pada proses ini, katup isap dan buang akan tertutup, sehingga gerakan piston menyebabkan udara terkompresi dan suhunya meningkat.
ADVERTISEMENT
Tahap ketiga adalah pembakaran. Ketika piston sedang dalam titik TMA dan bertekanan udara tinggi, solar akan disemprotkan oleh injektor ke ruang mesinnya.
“Saat udara dikompresi, tekanan dan temperaturnya akan naik sampai temperatur menyala. Ketika dicampur solar dalam bentuk kabut akan terjadi pembakaran,” kata Yus, sapaan akrabnya.
Pembakaran ini kemudian menghasilkan gaya ekspansi untuk menekan piston ke TMB. Ini kemudian akan memutar crankshaft untuk meneruskan dayanya ke sistem penggerak.
Akan tetapi, proses pembakaran yang ditimbulkan bersifat tidak beraturan. Ini berarti beberapa ledakan pembakaran mungkin saja terjadi saat piston turun ke TMB. Akibatnya, getaran yang terjadi akan lebih banyak.
“Makanya mesin Diesel itu tebal-tebal karena konstruksinya kuat, sebab biasa bekerja dengan tekanan tinggi untuk mengatasi getaran berlebih,” ujar Yus.
ADVERTISEMENT
Tahap terakhir adalah pembuangan. Pada tahap keempat ini, piston kembali bergerak ke atas dengan katup buang terbuka dikarenakan adanya momen inersia pada connecting rod.
Sebagai hasilnya, gas sisa pembakaran akan keluar dari katup buang. Siklus ini akan terus mengulang lagi dari tahap pertama.
(RAS)