Konten dari Pengguna

Efek Gonta-ganti Jenis BBM pada Kendaraan, Ini Kerugiannya

25 Juli 2024 17:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Infootomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mengisi bensin pada mobil. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengisi bensin pada mobil. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sering mengganti bahan bakar minyak (BBM) dengan jenis yang berbeda-beda bukanlah praktik yang dianjurkan. Setiap kendaraan dirancang untuk dapat bekerja optimal dengan bahan bakar sesuai spesifikasi mesin.
ADVERTISEMENT
Kebiasaan menggunakan bahan bakar yang berbeda secara acak dapat membawa berbagai dampak negatif pada kendaraan. Mulai dari penurunan performa hingga kerusakan komponen di dalamnya.

Efek Gonta-ganti Jenis BBM

Ilustrasi efek gonta-ganti jenis BBM. Foto: Shutterstock
Ada beragam jenis bahan bakar yang biasanya dibedakan berdasarkan nilai oktan atau RON (Research Octane Number). Angka tersebut digunakan untuk menilai kinerja bahan bakar dalam mesin pembakaran.
Angka RON juga menunjukkan ketahanan bensin terhadap timbulnya knocking atau ngelitik selama pembakaran. Bahan bakar beroktan lebih tinggi memiliki ketahanan yang lebih besar terhadap knocking. Tenaga yang dihasilkan juga lebih kuat karena pembakaran menjadi lebih sempurna.
Karena itu, semakin tinggi rasio kompresi mesin suatu kendaraan, semakin tinggi pula nilai RON yang dibutuhkan.
Penggunaan jenis BBM yang berbeda-beda dan tidak sesuai spesifikasi hanya akan menimbulkan dampak buruk pada kendaraan. Merangkum dari berbagai sumber, berikut efek yang bisa terjadi.
ADVERTISEMENT

1. Penurunan Performa Mesin

Mesin kendaraan dirancang untuk bekerja optimal dengan jenis BBM tertentu. Memakai bahan bakar yang berbeda dapat menyebabkan penurunan performa mesin.
Hal ini karena mesin harus menyesuaikan kembali kompresinya setiap menerima bahan bakar baru. Peralihan yang cepat inilah yang membuat kinerja mesin lebih lambat hingga terjadi kerusakan komponen.

2. Timbulnya Kerak pada Mesin

Setiap jenis BBM mempunyai komposisi kimiawi yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Sering mengganti jenis bahan bakar akan menyebabkan penebalan kerak atau residu di dalam mesin.
Akibatnya, mesin akan mengalami knocking atau ngelitik yang dapat merusak dapur pacu kendaraan.

3. Penurunan Efisiensi Bahan Bakar

Bahan bakar yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesin dapat menyebabkan pembakaran yang tidak sempurna. Akibatnya, hal ini akan meningkatkan konsumsi bahan bakar.
ADVERTISEMENT

4. Emisi Gas Buang Lebih Tinggi

Sering mengganti jenis bahan bakar juga bisa berdampak pada peningkatan emisi gas buang kendaraan. Pembakaran yang tidak sempurna menyebabkan emisi gas buang yang dihasilkan lebih banyak.

5. Kerusakan pada Komponen Mesin

Dampak jangka panjang yang bisa terjadi karena terlalu sering menggunakan jenis bahan bakar yang berbeda adalah kerusakan serius pada mesin.
Komponen yang bisa terdampak, antara lain, ruang bakar, piston, ring piston, dan katup. Kerusakan ini terjadi akibat pembakaran yang tidak sempurna atau endapan residu dari bahan bakar yang tidak sesuai.
(SA)