Konten dari Pengguna

Kenali Cara Kerja dan Fungsi Ignition Coil pada Mobil

2 Juli 2021 18:30 WIB
·
waktu baca 1 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Infootomotif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mesin pada mobil (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Mesin pada mobil (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Agar bekerja dengan optimal, komponen mesin mobil memerlukan sistem pengapian. Percikan api yang berasal dari sistem pengapian ini nantinya akan berfungsi untuk menghidupkan mesin mobil.
ADVERTISEMENT
Sistem pengapian ini disebut juga dengan ignition coil. Bagi Anda yang belum terlalu familiar dengan ignition coil, berikut penjeleasannya.
Ignition Coil (Foto: Wikimedia Commons)

Pengertian Ignition Coil

Dikutip dari halaman resmi daihatsu.co.id Ignation coil ini berfungsi untuk meningkatkan tegangan baterai dari 12 vollt menjadi 25.000 volt yang masuk sebagai tegangan tinggi dengan pemanfaatan tenaga hasil induksi elektromagnetik.
Berkat fungsi ignition coil yang mampu membuat percikan bunga api pada busi yang berada dalam ruang bakar.
Dalam ignition coil sendiri sudah terdapat kumparan primer dan kumparan sekunder untuk membantu dalam menghasilkan tegangan tinggi melalui induksi elektromagnetik.

Cara Kerja Ignition Coil

Perlu diketahui bahwa kumparan yang terdapat di ignition coil ini berupa lilitan kawat tembaga yang mampu menghasilkan medan magnet bila dialiri tegangan dan arus listrik.
ADVERTISEMENT
Besaran medan magnet yang dihasilkan tersebut tergantung pada jumlah lilitan, besar diameter kawat, besar tegangan, serta arus yang mengalir pada kumparannya.
Semakin besar jumlah lilitan yang dimiliki, makan medan magnet yang dihasilkan pun akan semakin besar.
Berkat fungsi ignition coil inilah akhirnya mesin bisa dialiri listrik dalam jumlah besar. Saat medan magnet disejajarkan dengan kumparan lainnya, maka akan terjadi induksi elektromagnetik yang kedua.
Namun, induksi elektromagnetik yang terjadi tersebut tidak memberikan efek untuk electromotive force.
Electromotive force ini terjadi jika tegangan tinggi muncul pada kumparan sekunder sehingga membuat kumparan primer kehilangan aliran secara tiba tiba.
Oleh karena itu, sistem pengapian terdapat komponen yang dipasang bernama contact point. Bagian tersebut berfungsi sebagai pemutus arus listrik pada kumparan primer.
ADVERTISEMENT
Ketika contact point menjalankan tugasnya, induksi elektromagnetik pada kumparan primer akan hilang secara tiba tiba.
Hal ini akan mempengaruhi kumparan sekunder dan menghasilkan electromotive force dengan tegangan mencapai 25.000 volt dalam sekejap. Fungsi ignition coil inilah yang akhirnya menghasilkan percikan bunga api guna menggerakkan mesin.
Dapat disimpulkan ignition coil ini sangatlah penting terutama pada mobil denga bermesin bensin. Bila komponen ini tidak ada, pastinya mesin yang terdapat didalamnya tidak bisa digerakkan sebagaimana mestinya.
(HDZ)